𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙠𝙨𝙖 - 𝘊𝘰𝘣𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶

233 18 10
                                        

𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘨𝘴 :

• 𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯
• 𝘢 𝘭𝘰𝘵 𝘰𝘧 𝘵𝘺𝘱𝘰
• 𝘮𝘦𝘯𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘵𝘰 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 𝘸𝘰𝘳𝘥𝘴
• 𝘨𝘦𝘯𝘳𝘦 𝘤𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺-𝘭𝘰𝘷𝘦, 𝘧𝘭𝘶𝘧𝘧, 𝘩𝘶𝘮𝘰𝘳

୨୧

Barra membuka paksa matanya saat akalnya telah melanglang buana entah kemana dan memutus tautan saliva itu secara sepihak. Akibat dari perbuatannya, jejak liur darinya tercetak berserak di area bibir Nura yang telah dibuatnya membengkak seperti tersengat lebah yang candu akan manis bibirnya.

Ia tarik nafas nya panjang-panjang, mengisi rongga paru-paru nya yang kosong melompong dan menyadarkan diri untuk membawa kembali sukmanya kepada realita.

Air wajahnya tampak panik, bulir keringat dingin membasahi keningnya, dan hentak nafasnya terdengar saling mengejar seperti diburu sesuatu.

Barra lalu menggapai kedua pipi Nura dengan cepat. Disana, tangannya mengcengkram kedua belah pipi Nura dengan kencang.

Mata nya melekat menatap Nura dengan penuh ke khawatiran.

"𝘚𝘰𝘳𝘳𝘺 𝘙𝘢.. 𝘚𝘰𝘳𝘳𝘺.. 𝘎𝘶𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘢𝘯", halisnya merengut, menjelaskan ketakutan yang tak bisa diucapkannya secara langsung.

Telapak tangan Barra terasa dingin, dingin dari beku yang merasuk menembus kulit pipi Nura yang masih di cengkram nya erat.

"𝘈𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘨𝘢𝘬?, 𝘩𝘮?, 𝘨𝘶𝘦.. 𝘌𝘯𝘨𝘩.. 𝘪𝘵𝘶..", tak bisa menutupi kegugupan atas perbuatannya, Barra malah hilang kata. Tidak tau apa yang harus di ungkapkannya pada Nura, ia hanya takut Nura kenapa-kenapa.

Tangan Nura menyentuh jemari Barra yang keras dan lebih besar darinya. Seperti diberi air dingin penghilang dahaga saat ia kehabisan tenaga, Barra merasa hawa sejuk menerpa punduknya dan meredakan ketegangannya.

Tawa renyah menguar nyaring dan keras dari mulut kecil Nura yang bibirnya penuh kilat seperti buah cherry masak yang menggoda.

"𝘉𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢.. 𝘏𝘢𝘩𝘢.. 𝘉𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢𝘯, 𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱 𝘨𝘶𝘦 𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘸𝘢𝘪𝘯 𝘦𝘭𝘰!", Nura menurunkan kedua tangan Barra dari wajahnya.

Walau suara tawa dari lelaki di depannya ini masih belum berhenti. Barra mengerti, raut khawatirnya lebih menggugah untuk mendapat ledekan.

Barra mendengus, dan menghela nafas panjang. Melunturkan ketegangan yang membelitnya. Merasakan ke sia-siaan atas rasa khawatirnya, membuat Barra kecewa.

Ia memutar matanya, lalu mengalihkan pandangnya dari Nura.

"𝘉𝘢𝘳.. 𝘔𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳 𝘭𝘰 𝘭𝘶𝘤𝘶!, 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘭𝘰 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘶𝘵 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢.. 𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘦 𝘨𝘶𝘦?", Nura menekan perutnya, menertawakan Barra ternyata memeras perutnya.

"𝘙𝘢!, 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘰!, 𝘱𝘭𝘪𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘴𝘪𝘵𝘶𝘢𝘴𝘪 𝘯𝘺𝘢 𝘕𝘶𝘳𝘢!", Barra melipat kedua tangannya di depan dada.

𝙾𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 𝚐𝚢𝚞𝚑𝚊𝚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang