𝙅𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙠𝙨𝙖 - 𝘈𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘥𝘢

177 11 3
                                        

𝘞𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘨𝘴 :

• 𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯
• 𝘢 𝘭𝘰𝘵 𝘰𝘧 𝘵𝘺𝘱𝘰
• 𝘮𝘦𝘯𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘵𝘰 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 𝘸𝘰𝘳𝘥𝘴
• 𝘨𝘦𝘯𝘳𝘦 𝘤𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺-𝘭𝘰𝘷𝘦, 𝘧𝘭𝘶𝘧𝘧, 𝘩𝘶𝘮𝘰𝘳

• 𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯• 𝘢 𝘭𝘰𝘵 𝘰𝘧 𝘵𝘺𝘱𝘰• 𝘮𝘦𝘯𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘵𝘰 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 𝘸𝘰𝘳𝘥𝘴 • 𝘨𝘦𝘯𝘳𝘦 𝘤𝘰𝘮𝘦𝘥𝘺-𝘭𝘰𝘷𝘦, 𝘧𝘭𝘶𝘧𝘧, 𝘩𝘶𝘮𝘰𝘳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


୨୧






Sampai di restoran, Nura langsung menggandeng tangan Barra dengan erat di depan Papi Barra.

"𝘈𝘺𝘰 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨..", ucap Nura dengan semangat.

Papi Barra di belakang mereka hanya memperhatikan tingkah aneh keduanya yang membuat matanya memicing menatap dengan heran.

Sementara Barra yang masih tercengang karena tiba-tiba di gandeng oleh Nura langsung menatap ke arah Nura.

Nura mendekatkan tubuhnya pada Barra, hingga lengan keduanya saling beradu.

"𝘓𝘰 𝘥𝘪𝘦𝘮 𝘢𝘫𝘢 𝘉𝘢𝘳, 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘨𝘶𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘪𝘯, 𝘨𝘶𝘦 𝘢𝘩𝘭𝘪 𝘯𝘪𝘩 𝘴𝘰𝘢𝘭 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘯𝘪𝘢𝘯.. 𝘨𝘶𝘦 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘰𝘬𝘢𝘱 𝘭𝘰 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘶𝘦 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘰".

Dan benar saja Barra hanya diam.

Bukannya ia tidak mau menjawab perkataan Nura, tapi aneh, entah kenapa mulutnya terasa kaku, dan dirinya terus memikirkan tangannya yang di gandeng dengan tiba-tiba oleh Nura.

Perasaannya terasa aneh, ia tidak biasa.

Nura, Barra dan Papinya melangkah ke salah satu meja yang kosong dan akhirnya mereka duduk disana.

Nura duduk di sebelah Barra, sementara Papi Barra duduk di seberang, didepan Barra.

Nurra terlihat begitu bersemangat, senyum nya yang manis itu terus mengembang dan tidak luntur dari sepanjang perjalanan menuju restoran.

"𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘪𝘢𝘵-𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘢𝘫𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘴𝘦𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢..", ujar Barra, lalu setelah nya ia mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.

"𝘪𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶..", jawab Nura dengan nada manja.

Mendengar itu membuat Papi Barra bergidik, merasa geli mendengar Nura memanggil anaknya dengan sebutan sayang.

Papi nya merasa aneh karena selama mengenal Nura sebagai teman Barra, Nura tidak pernah memanggil Barra dengan sebutan sayang.

Ketika salah satu pelayan menghampiri meja mereka, Papi Barra langsung menyebutkan makanan yang akan di pesannya, lalu giliran Barra dan terakhir Nura.

𝙾𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 𝚐𝚢𝚞𝚑𝚊𝚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang