Hari ini hari di mana sidang keputusan pengadilan jonathan dan juga Indira, tian bersiap untuk menjadi saksi di sidang tersebut, tian menatap dirinya di pantulan kaca, selama 1 minggu dia memikirkan keputusan apa yg harus dia ambil, akhirnya dia sudah mengambil jalan terbaiknya, dimana dia akan tetap melanjutkan laporan tersebut namun dengan permintaan tian pada hakim nanti untuk keringanan hukuman jonathan dan juga Indira jika di Terima oleh pihak pengadilan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tian's outfit
"Pah tian minta maaf kalau keputusan tian ini kurang baik, tapi tian merasakan bagaimana sakit nya kehilangan pah, dan tian nga mau mereka merasakan kehilangan juga" Gumam tian pelan sambil menatap dirinya di kaca. Setelah itu tian berjalan keluar dari kamar miliknya dan segera ke lantai bawah untuk menemui mamahnya di meja makan, sesampainya di sana, di sana sudah ada Daniel, indah dan Marsha juga, serta rangga yg akan ikut sarapan pagi ini.
"Pagi semuanya" Ucap tian pada mereka dan duduk di samping Daniel
"Pagi sayang, berhubung tian udah di sini kita langsung mulai saja sarapan paginya" Ucap aya pada mereka, dan akhirnya mereka pun sarapan dengan tenang dan nyaman tanpa obrolan apa2.
Setelah beberapa saat mereka telah selesai dengan sarapan pagi mereka, mereka pun berjalan menuju ruang tamu untuk sekedar berdiskusi singkat.
"Mah, om Daniel, tian sudah mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan laporan itu di pengadilan... " Ucap tian pada aya dan Daniel, mereka menghela nafas lega Ini yg mereka tunggu keputusan dari tian
"Tapi.. " Ucap tian menggantung pada keluarga nya
"Tapi apa nak? " Ucap Daniel pada tian, tian menghala nafasnya panjang
"Tian akan meminta keringanan hukuman untuk opa jonathan dan juga Indira" Ucap tian pada aya dan Daniel, mereka cukup tidak menyangka kalau tian mengambil keputusan ini, tapi mereka berfikir mungkin keputusan ini memang keputusan terbaik yg bisa tian kasih
"1 minggu ini tian memikirkan keputusan apa yg harus tian ambil, bahkan tian selalu bingung harus bersikap seperti apa, di satu sisi tian ingin mendapatkan ke adilan untuk papah, tapi di satu sisi tian merasakan kehilangan orang yg kita sayangi juga sangat berat buat hidup tian, tian tau Indira udah sangat terpukul ketika dia kehilangan ibunya dan ayahnya yg sekarang di penjara seumur hidupnya, tian tau betul rasanya seperti apa perasaan Indira, sebagai seorang anak dia pasti juga marah dengan hal yg terjadi pada orang tua nya, dan sangat wajar jika hal yg terjadi di Minggu lalu dia lakuin ke tian itu atas rasa kecewa nya terhadap apa yg terjadi pada hidupnya "ucap tian menjelaskan panjang pada aya dan Daniel, mereka mendengar kan alasan tian untuk Indira
" Lalu apakah kamu melakukan hal yg sama pada tuan jonathan nak? "Ucap Daniel pada tian, tian diam sejenak dan menghela nafasnya lagi
"Aku udah mengatakan keputusan aku ini pada om Sean, aku bilang kepada nya bahwa keputusan aku sudah mutlak untuk tetap melanjutkan laporan itu, dan soal aku yg memberikan keringanan untuk opa jonathan itu sebagai upaya aku untuk menebus semua rasa bersalah ku kepada keluarga om Sean om Daniel, aku tidak tau apakah keinginan ku itu di kabulkan atau tidak oleh pihak pengadilan, yg jelas tian tau hal ini tidak mudah, karena bukti semuanya sudah jelas bahwa opa jonathan lah yg membunuh papah pada waktu itu, dan aku hanya menyerah kan semua keputusan nya pada pihak pengadilan "ucap tian ada Daniel dan semuanya, sekarang mereka mengerti dengan keputusan tian, mereka juga mengerti beratnya menjadi tian jadi apapun keputusan yg tian ambil itu sudah pasti yg terbaik untuk semuanya.