Tian masih fokus dengan data di depan nya, karena beberapa hari ini dia sibuk menjaga chika, cukup banyak hal yg terlewat kan.
"Om, aku curiga kematian anak buah aku kemarin itu ulah vito" Ucap tian pada Daniel dan rangga
"Kenapa kamu bisa langsung menebak dia nak? Bahkan kita tau sudah hampir 10 tahun dia menghilang bahkan tanpa jejak apapun" Ucap Daniel pada tian, tian berfikir benar juga tapi ntah kenapa feeling nya mengatakan ini semuanya ulah dari vito.
"Chris, beberapa hari lalu abang membantu om Daniel untuk menjaga kantor ini, abang sebenarnya sedikit menaruh curiga pada seseorang yg bekerja di sini" Ucap rangga pada tian, tian mengerutkan kening nya
"Maksudnya bang? " Ucap tian masih tidak paham
"Ada mata2 di kantor kamu Chris" Ucap rangga pada tian, tian menatap rangga
"Cari tau siapa yg sudah berani menjadi mata2 di kantor saya" Ucap tian pada rangga dengan wajah datar nya, rangga tau sekarang adiknya bener2 merasa marah dari tatapan matanya.
"Loe tenang ajh, abang akan cari tau siapa yg udah berani mata2in loe di sini" Ucap rangga pada tian
"Tian, setelah ini apa yg akan kamu lakukan? " Ucap Daniel pada tian, tian menatap Daniel
"Aku akan cari tau soal vito om, jujur aku merasa kalau vito ada di jakarta sekarang" Ucap tian pada Daniel
"Soal anak dari Sean, apakah kamu tau kenapa dia selalu mendapatkan teror seperti itu nak? Bahkan sampai Sean datang ke kantor kamu untuk mencari bodyguard yg bisa menjaga anaknya dengan baik, setau om Sean itu orang yg baik, bahkan dia juga selalu melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan dengan sangat baik, apa kah masih ada orang yg tak menyukai nya? " Ucap Daniel pada tian, tian mengangguk
"Pa Sean memang baik om, dan karena kebaikan dia banyak yg tak menyukai nya om, pasalnya perusahaan om Sean ini sangat besar, dan membuat pemilik perusahaan lain merasa iri dan satu2 nya cara menghancurkan om Sean ya di anak semata wayang nya, karena om Sean akan melakukan apa saja untuk membuat anak nya tenang" Ucap tian pada Daniel dan dia setuju dengan ucapan tian.
"Ya sudah kita bahas hao ini besok lagi, sekarang udah mau malam mending kita pulang, nak kamu langsung pulang kan? " Ucap Daniel pada tian, tian mengangguk tangannya sedikit nyeri sekarang
"Aku kan pulang om untuk istirahat" Ucap tian pada Daniel dan Daniel pun mengangguk
"Bang, abang juga lebih baik pulang, besok kita akan bahas lagi dengan zean dan aldo aku rasa mereka pasti udah punya rencana juga" Ucap tian pada rangga, rangga mengangguk pada tian, akhirnya mereka bertiga pun keluar ruang an tian dan pergi dari kantor untuk pulang.
****
Di kediaman rumah Sean, mereka sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam, teman2 chika sudah pulang dari sore tadi.
"Chika mana sayang? " Ucap sean pada gracia
"Chika masih bersih2 di atas" Ucap gracia pada Sean dan Sean pun mengangguk, sambil menunggu chika mereka pun mengobrol sebentar
"Sayang, pah, tadi siang tian kena goresan pisau di tangan nya karena ngelawan aran buat jagain chika" Ucap gracia pada ke 2 laki2 di sana, Sean dan Jonathan cukup terkejut
"Sekarang keadaan nya gimana? " Ucap Sean pada gracia
"Dia bilang dia baik2 ajh, dia hanya ke gores namun ya cukup dalam tapi sudah di obatin sama chika" Ucap gracia pada Sean
"Papi nga nyangka kenapa bisa dia bertindak seperti itu" Ucap Jonathan pada anak dan menantunya itu
"Jadi ternyata pih, orang yg selama ini menyebarkan berita palsu tentang chika, itu aran, dia hanya memanfaatkan chika demi ke ingin nan nya sendiri" Ucap gracia pada mereka, Sean benar2 marah sekarang bisa2 nya selama ini dia kecolongan tentang anaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard Ganteng
General Fiction"saya hanya seorang bodyguard nona yessica," Christian