Bodyguard Ganteng

Bodyguard Ganteng #26

"Chika! Sayang! " Ucap Sean dan langsung menghampiri anaknya yg tergeletak lemah di lantai samping kasur dengan kondisi yg kurang baik, dari arah luar tian masuk ke dalam dan berlari menghampiri chika dan Sean di sana, tidak perduli dengan kondisi nya sendiri yg sudah babak belur karena banyak pukul an yg dia dapat dari anak buah Rafly, sedangkan Rafly dia sudah di tangkap oleh polisi yg di telefon oleh Daniel tadi.

"Sayang! Bertahan yah! " Ucap tian yg sedang membawa chika dalam gendong an nya, tadi nya Sean yg akan mengangkat anaknya namun tian meminta untuk nya yg membawa chika dan Sean pun mengangguk saja, dia juga harus mengurus soal Rafly sekarang dengan ayah nya Rafly

"Papi akan urus Rafly di kantor polisi, kamu bawa chika ke rumah sakit yah" Ucap Sean pada tian, tian pun mengangguk setelah dia keluar dengan chika yg ada dalam gendong nya, sedang kan sean, ayah Rafly dan Daniel sekarang menuju kantor polisi, namun sebelum itu Sean mengabari istri nya terlebih dahulu kalau anaknya di bawa kerumah sakit oleh tian.

Skip!!!

Tian sampai di rumah sakit di sana ternyata sudah ada gracia, aya, shanju, indah dan juga teman2 chika serta Zean dan aldo, mereka melihat tian membawa chika ke dalam ruang UGD bahkan tian tidak perduli lagi dengan penampilan nya sendiri dan kondisi luka yg ada di tubuhnya juga, setelah chika di bawa masuk oleh suster ke dalam baru lah tian merasakan dadanya begitu sakit dan seluruh tubuh nya begitu lemas, dia terduduk lemas di depan pintu ruang UGD

"Tian! " Ucap mereka sedikit berteriak, aya menghampiri anaknya yg begitu lemah sekarang

"Zean, aldo bantu tante bawa tian ke ruangan samping" Ucap aya pada Zean dan aldo akhirnya tian di bawa ke ruangan UGD juga yg ada di samping, Zean telah menghubungi dokter doni untuk memeriksa tian, dan setelah sampai dia langsung masuk ke dalam untuk memeriksa kondisi tian.

****

Di kantor polisi, sean, Daniel dan juga ayah dari Rafly sedang mengurus penangkapan Rafly, dalam hati sebagai seorang ayah dia tidak tega melihat anaknya harus mendekam di penjara namun apa yg di lakukan oleh putranya itu sungguh sudah di luar dugaan nya, dia tidak bisa mentoleransi tindak kriminal yg di lakukan oleh putranya itu.

"Saya selaku ayah dari Rafly meminta maaf Pak Sean, pak Daniel atas apa yg anak saya lakukan kepada anak bapak dan keponakan bapak, saya tidak menyangka anak saya bisa melakukan hal seperti ini" Ucap ayah dari Rafly pada Sean dan juga Daniel, Sean menghela nafasnya pelan

"Chika adalah putri satu2nya saya pak, apa yg telah Rafly lakukan benar2 sudah membuat saya dan keluarga saya takut kehilangan dia, dan lagi tian pun juga calon suami anak saya, dia bahkan tidak tau apapun soal hal ini tapi dia jadi ikut terbawa juga, saya juga meminta maaf atas apa yg keluarga saya lakukan sama keluarga bapak terutama Rafly, saya tau Rafly melakukan hal ini karena ketidak terimaan nya atas apa yg keluarga saya lakukan padanya "ucap Sean pada ayah Rafly, Daniel hanya bisa menyimak obrolan dari ke 2 ayah tersebut, dia sebenarnya ada hak untuk berbicara namun dia membiarkan ke 2 ayah itu menyelesaikan urusan keluarga mereka.

Setelah pemeriksaan Rafly di kantor polisi, Rafly telah menyesali apa yg sudah dia perbuat, dia benar2 terbuta kan oleh rasa benci, dendam dan obsesi yg menguasai hati nya, dia harusnya tidak melakukan hal itu pada tian dan chika, karena hal itu pula dia harus menerima hukuman, dari apa yg dia perbuat, di tahan di kantor polisi sampai sidang yg akan berjalan nantinya, dia bahkan menyuruh ayah nya untuk tidak menyewa pengacara karena bagaimana pun dia memang salah di sini. Rafly dengan memakai baju tahanan dan ke 2 tangan yg di borgol menghampiri ayah dan ibunya yg menyusul di kantor polisi, di sana pun masih ada Sean dan juga daniel.

"Pah, mah maafin Rafly, maaf Rafly telah mengecewakan kalian" Ucap Rafly pada ke 2 orang tuanya sambil menunduk di dihadapkan mereka, mamah Rafly sudah menangis dan langsung memeluk tubuh putra nya itu