This work belongs to Lovelly (LoVelly09)
Vote dan komen yang banyak.
🔥🔥🔥
“Are you Okay?” tanya Papa yang sedari tadi memperhatikan langkahku.Karena semalam, area selangkanganku masih terasa perih. Jadi jalanku tidak bisa seperti biasanya, sampai Papa menyadari hal itu.
“Ah, nggak apa-apa kok Pa.” Aku menggeleng cepet.
“Are you sure?” Papa kembali memastikan.
Kali ini Mbak Sekar ikut mengamati kedua pahaku sambil mengunyah irisan apelnya.
“Ya-ya, tentu saja Pa. Aku cuma kecapekan aja, kemarin nyoba berkuda. Eh, malah sakit,” jawabku berdusta.
“Oh ya? Kamu ke TE?” tanya Papa.
TE adalah sebutan untuk Tarumanegara Equestrian. Arena sekaligus kandang kuda milik Papa. Sejak dulu, salah satu olahraga favorit Papa adalah berkuda
“I-iya,” jawabku. “Tapi nggak jadi berkuda, soalnya kakiku masih sakit,” tambahku mencari alasan.
“Biar diantar Abi periksa ke dokter Rustam, ya.”
“Nggak usah, Pa. Nggak usah.” Aku berusaha meyakinkan Papa.
“Nggak apa-apa. Tuh panjang umur, Abi udah datang,” celetuk Papa bersamaan dengan kedatangan Mas Abi yang sudah rapi dengan seragam hijau loreng lengkap dengan baret merahnya.
Dia pun terlihat kaget saat Papa tiba-tiba memintanya untuk mengantarkanku berobat ke dokter.
“Abi, tolong antarkan Gendhis ke dokter,” pinta Papa setelh selesai meneguk minumannya.
“Papa nggak usah, aku baik-baik aja. Serius,” ucapku sambil sesekali melirik ke arah Mas Abi.
“Kamu yakin?”
“Yakin banget, Pa. Ini dipakai istirahat sebentar juga sembuh kok,” ucapku sambil meringis.
“Bener ya, nanti kalau ada apa-apa bilang aja ke Abi. Biar dianterin,” tambah Papa.
“I-iya,” jawabku singkat.
Beliau langsung menoleh ke Mas Abisena untuk memberikan penjelasan yang membuatku semakin malu.
“Ini loh, si Gendhis dari tadi jalannya kok aneh. Takut kakinya yang terkilir kemarin tambah parah, biar kamu antar ke Dokter Rustam.”
“Nggak apa-apa kok, Pah. Ini lihat, jalanku udah biasa,” tukas ku sambil mencoba berjalan dan menahan rasa perih yang mengumpul di area vagina.
Sementara Mas Abisena terlihat berdeham merasa bersalah karena tindakannya semalam.
“Baik, Pak. Nanti saya antar,” ucap Mas Abisena.
“Nggak usah mas,” cegah ku. “Aku baik-baik aja kok,” jawabku sambil tersenyum semanis mungkin untuk Mas Abisena.
“Ya udah. Oh ya, gimana keadaan ibu kamu Abi? Sudah sehat?” tanya Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE GAP ROMANCE
Historia CortaThe WWG datang lagi membawa project baru bertema THE WWG HOLIDAY PROJECT. Terdiri dari kumpulan cerita adult romance yang semuanya bertemakan age gap. Dalam kumpulan cerita ini, kamu akan dibawa ke dalam kisah-kisah romansa yang muncul tanpa rencan...