𝙀𝙘𝙘𝙚𝙙𝙚𝙣𝙩𝙚𝙨𝙞𝙖𝙨𝙩 | 39

283 34 44
                                        

🍒 Eccedentesiast 🍒

Sohyun melangkah masuk ke dalam rumah dan memberi isyarat kepada Taehyung untuk mengikuti. "Ayo masuk, Taehyung. Duduk saja di sana," katanya dengan nada yang tenang, meskipun ada sesuatu di balik matanya yang tak bisa disembunyikan—sesuatu yang penuh harapan dan keraguan yang samar.

Taehyung hanya mengangguk, langkahnya sedikit terseok saat mengikuti Sohyun masuk. Begitu ia duduk di sofa, perasaan aneh mulai menguasainya. Tangannya terasa basah oleh keringat, dan gemetar, seolah tidak bisa menahan kegugupan yang mendalam. Di dalam pikirannya, semuanya terasa kosong—seolah kata-kata yang sebelumnya ia persiapkan begitu matang, kini menghilang begitu saja.

Ia melihat Sohyun yang bergerak di dapur, sibuk menyiapkan minuman dan cemilan. Gerakan tangannya begitu alami, dan meskipun perasaan gugupnya begitu kuat, Taehyung tak bisa menahan rasa kagum yang ia rasakan. Sohyun, dengan segala ketenangannya, tampak tidak terpengaruh oleh ketegangan yang melingkupi ruangan.

Taehyung menatap tangannya yang gemetar, mencoba meredakan kecemasan yang tiba-tiba melanda. "Apa yang harus aku katakan?" pikirnya dalam hati. Segala persiapan yang ia buat sebelumnya seperti lenyap dalam sekejap. Kata-kata yang selama ini ia simpan, kini terasa begitu berat untuk diucapkan.

Sohyun kembali dengan dua gelas minuman di tangan, duduk di hadapan Taehyung dengan senyum yang tidak sepenuhnya menenangkan. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya lembut, melihat perubahan kecil dalam ekspresi Taehyung.

Taehyung mencoba mengangguk, namun mulutnya terasa kering. "Aku... aku hanya tidak tahu harus mulai dari mana," jawabnya akhirnya, suaranya terdengar lebih pelan daripada yang ia inginkan.

Sohyun duduk di ujung sofa, tepat di sebelah Taehyung yang tampak lebih tenang dari yang diingatnya. Namun, ketenangan itu terasa rapuh, seperti lapisan tipis es di atas permukaan air yang dalam. Ia mencoba tersenyum, meski hatinya masih menyimpan segudang pertanyaan yang tak pernah ia tanyakan sebelumnya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Sohyun dengan suara lembut, hampir seperti bisikan.

Taehyung menoleh pelan, senyumnya samar, penuh rasa bersalah yang terpantul di matanya. "Aku baik-baik saja," jawabnya singkat. Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Aku... menjalani perawatan."

Alis Sohyun terangkat. "Perawatan? Maksudmu... kau sakit?" tanyanya, bingung sekaligus khawatir.

Taehyung menghela napas panjang, seolah berusaha mengumpulkan keberanian untuk berbicara. "Bukan sakit seperti itu," katanya pelan. "Sejak hari itu... sejak perpisahan kita, aku sangat hancur, Sohyun. Aku terus menyalahkan diriku sendiri atas semua rasa sakit yang kau alami. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan dengan tenang. Aku merasa seperti... monster."

Sohyun terdiam, dadanya sesak mendengar pengakuan itu. Ia ingin menyela, ingin mengatakan bahwa itu bukan salah Taehyung, tetapi pria itu melanjutkan sebelum ia sempat berbicara.

"Seharusnya kita tidak pernah bertemu," kata Taehyung dengan nada penuh penyesalan. "Seharusnya perjodohan ini tidak pernah terjadi. Aku selalu membayangkan... bagaimana jika hari itu aku tidak pernah datang. Mungkin kita tidak akan pernah saling menyakiti seperti ini."

Mata Taehyung tampak berkaca-kaca, tetapi ia menahan air matanya dengan keras. "Aku mulai menemui psikiater setelah semuanya terasa terlalu berat.."

Sohyun tertegun. Suasana di antara mereka begitu hening, hanya terdengar suara napas yang saling bersahutan. Ia tidak tahu harus berkata apa. Semua rasa bersalah, penyesalan, dan kerinduan bercampur menjadi satu, menghantui ruang kecil di antara mereka.

"Aku... tidak tahu harus berkata apa, Taehyung," bisiknya akhirnya. "Aku tidak pernah membencimu. Tidak sedikit pun."

Taehyung menoleh padanya, untuk pertama kalinya dalam pertemuan itu, sebersit harapan muncul di matanya. Tetapi ia tidak mengatakan apa-apa, membiarkan kata-kata Sohyun menggantung di udara, mengisi ruang yang selama ini hanya dihuni oleh kesunyian dan penyesalan.

Eccedentesiast ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang