Eccedentesiast ✔️

𝙀𝙘𝙘𝙚𝙙𝙚𝙣𝙩𝙚𝙨𝙞𝙖𝙨𝙩 | ENDING

🍒 Eccedentesiast 🍒

Taehyung merasa napas mereka masih terengah-engah, namun jantungnya yang berdebar kencang menunjukkan keinginan yang lebih besar. Saat bibir mereka akhirnya terpisah, kedua mata mereka perlahan terbuka, saling menatap dalam. Ada kebingungan dan hasrat yang tertahan di sana, tapi ada juga kehangatan dan cinta yang begitu nyata. Taehyung melihat bibir Sohyun yang memerah, mengkilap karena ciuman mereka, dan ia merasa darahnya berdesir. Namun, meskipun gairah itu membakar, ia menahan diri, melihat kondisi Sohyun yang masih lelah.

Taehyung mencoba tersenyum, sedikit menjauhkan tubuhnya, namun sebelum ia bisa mengatakan apapun, Sohyun menariknya kembali. Tangan Sohyun yang lembut menuntun wajahnya mendekat, dan bibir mereka bertemu lagi, seolah-olah tak ada lagi ruang untuk ragu. Ciuman itu kali ini lebih dalam, lebih penuh, seolah menyatakan bahwa mereka sudah kembali menemukan satu sama lain setelah sekian lama terpisah.

Sohyun mengalihkan sedikit tubuhnya, memberikan ruang bagi Taehyung untuk merasakannya lebih dekat. Keinginan itu memuncak di antara mereka, seiring tangan Sohyun yang meraih lehernya, menariknya lebih kuat. Ciuman itu semakin liar, lebih mendalam, seolah menyembuhkan luka yang sudah terlalu lama ada. Dalam dekapan itu, dunia terasa hanya milik mereka, dan segala keraguan seolah menghilang begitu saja.

Namun, di tengah perasaan yang meluap, Taehyung merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar keinginan fisik. Ini adalah kebutuhan untuk menjaga, untuk mendekap dan mengerti, bahwa apapun yang terjadi, mereka berdua akan saling melengkapi dan mendukung. Meski ciuman itu penuh gairah, ada kesadaran yang menenangkan, bahwa ada lebih banyak cinta yang mereka butuhkan untuk bertahan.

Taehyung merasakan kehangatan yang mengalir melalui tangannya saat menyentuh lengan Sohyun, setiap sentuhan seolah menghubungkan kembali setiap bagian diri mereka yang sempat terluka. Mereka saling bertatapan, mata mereka berbicara tanpa kata, sebuah percakapan yang hanya bisa dimengerti oleh hati mereka yang saling mengenal. Tidak ada keraguan di mata Sohyun, hanya ada kepercayaan dan penerimaan yang tak terucapkan.

Melihat itu, Taehyung tahu ia tak boleh mundur. Keputusan untuk mendekap dan melindungi Sohyun lebih kuat daripada rasa takut yang sempat ia rasakan. Dengan lembut, ia membaringkan tubuh Sohyun ke kasur, memastikan dia nyaman sebelum tubuhnya ikut bersandar di atasnya. Kedua tangan Taehyung memegang wajah Sohyun dengan penuh kelembutan, menatap bibirnya yang masih merah, merindukan ciuman itu.

Taehyung kembali mendekatkan bibirnya, mendaratkan ciuman lembut yang penuh kehangatan dan rasa sayang. Ciuman itu semakin dalam, seolah menyatukan dua hati yang telah lama terpisah. Segala rasa takut dan keraguan menghilang begitu saja, digantikan dengan perasaan yang begitu kuat dan penuh gairah. Ciuman itu berbicara lebih banyak daripada kata-kata, penuh dengan janji yang tak terucapkan.

Sohyun membalasnya, menanggapi dengan perasaan yang sama kuatnya. Setiap gerakan dan ciuman yang mereka bagikan menyampaikan perasaan yang lebih dalam, sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan lagi terpisah, bahwa mereka siap menghadapi dunia bersama, apa pun yang terjadi.

••

Sohyun menatap Sowon dengan penuh ketulusan, matanya yang tadinya tampak lelah kini sedikit bercahaya, seperti ada semangat yang perlahan tumbuh kembali. "Kau tahu, Sowon," lanjutnya dengan suara yang lebih lembut, "kenapa aku kembali dengannya?"

Sowon menatapnya dengan tajam, menunggu kata-kata berikutnya keluar dari bibir Sohyun. Hening beberapa detik, hanya detak jantung mereka yang bisa terdengar, sebelum Sohyun akhirnya berkata, "Karena aku mencintainya. Sangat mencintainya."

Kata-kata itu meluncur begitu ringan, namun berat rasanya mengendap di udara. Sohyun melanjutkan dengan pelan, "Aku tahu, akan ada luka setiap kali aku menatapnya, tapi rasa cintaku jauh lebih besar daripada luka itu."