[Completed]
❝Everything it's still a dream when we meet until you say you love me.❞
Lee Taehyung tak pernah menyangka jika sang kakek telah menjodohkannya dengan seorang pelukis bernama Jung Sohyun, disaat dirinya telah memiliki Ha Yoora sebagai kek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Morning…" Jeonghan meletakkan segelas coklat hangat di atas meja Sohyun. Senyumnya tipis dan manis sekali.
Sohyun sejenak terlarut dalam lamunannya pun sedikit terkejut melihat kedatangan Jeonghan di sebelahnya. Pria dengan paras tampan dan cantik itu menarik kursi tepat di sampingnya, lalu duduk dengan bersandar dan segelas kopi latte di genggamannya.
"Tidak baik wanita melamun di sore hari. Orang tua bilang hantu akan mengambil alih tubuhmu." Ujarnya lalu menyesap minumannya.
"Sedang memikirkan apa?" Tanyanya sambil meletakkan minumannya di atas meja bundar.
"Hanya tempat berlibur yang harus dikunjungi setelah pameran ini."
"Ohya?"
Sohyun mengangguk, "kau punya saran tempat yang bagus?"
"Switzerland."
"Kenapa disana?"
"Hanya saja, sepintas memikirkannya." Jawabnya dengan senyumnya yang lebar. Sohyun pun manggut-manggut, ia sepertinya akan memikirkan tempat itu untuk menjadi tempat healingnya nanti. Mungkin disana dirinya mendapatkan ketenangan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi kepalanya saat ini.
"Kemarin dari mana?"
"Aku?"
"Iya. Chanyeol mencarimu padaku. Ia pikir kita pergi bersama tanpanya."
"Oh, aku ada urusan pekerjaan."
"Pekerjaan apa?"
Wanita berpipi chubby itu diam. Terlalu banyak dia berbohong sampai mulutnya secara otomatis mengatakan suatu hal yang tanpa ia pikirkan terlebih dahulu.
"Bagaimana hubunganmu dengannya?" Tanya Sohyun sembari meraih coklat hangat pemberian Jeonghan di atas meja. Setenang mungkin wanita itu mencoba mengalihkan pembicaraan. Jeonghan tersenyum tipis.
"Aku tidak tahu. Perasaanku kadang terasa aneh saat bersamanya."
"Aneh kenapa?"
"Kenapa ya, aku selalu berpikir bahwa aku mencintai wanita ini. Tapi saat bersamanya terasa biasa saja. Melihatnya tersenyum karena hadiahku pun tak membuat dada ini bergetar."
"Anehnya, aku merasakan hal yang lain dengan wanita lain." Jeonghan tersenyum pada Sohyun. "Kau tahu, rasanya aku ingin selalu bersamanya, menggenggam tangan dan memeluknya."
"Kau juga pernah merasakannya?"
"Iya." Ujarnya spontan. Lalu setelahnya Sohyun kaget dengan jawabannya sendiri dan menatap Jeonghan dengan kedua bola matanya yang membulat.
Jeonghan tersenyum tipis. Ia seolah mengerti apa yang tengah terjadi.
"Eh, bukan. Itu.. maksudnya."
"It's oke. Aku tidak akan menceritakan hal ini pada Chanyeol. Itu urusanmu untuk meluruskan masalahmu dengannya juga pada Taehyung." Jeonghan menatap lekat Sohyun. "Kau mencintainya?"