🍒 Eccedentesiast 🍒
Taehyung pulang dengan perasaan gembira. Langkahnya ringan saat memasuki apartemen, namun kegembiraannya seketika memudar ketika mendapati lampu ruang tamu telah menyala. Ia yakin betul sudah mematikannya sebelum pergi.
Ketika pandangannya menyapu ruangan, ia hampir saja berteriak. Kakeknya tengah duduk dengan tenang di sofa, memegang ponsel seolah itu adalah hal yang biasa.
"K-Kakek?" serunya, sedikit terkejut. "Kenapa Kakek ada di sini?"
Pria tua itu menoleh dengan senyum tipis. "Aku kebetulan sedang berjalan-jalan di sekitar sini, jadi kupikir tidak ada salahnya singgah sebentar," jawabnya santai.
Taehyung mengernyit. "Kakek tahu password apartemen ku?”
Kakeknya terkekeh pelan. "Tentu saja tidak. Aku menelpon Karina dan dia memberitahukan ku."
Taehyung menghela napas. Perasaan gembiranya tadi perlahan tergantikan oleh rasa heran sekaligus penasaran.
Taehyung menghela nafas panjang sebelum melangkah menuju dapur. Ia membuka kulkas, mengambil sebotol air, lalu menuangkannya ke dalam gelas. Sambil meneguk air minumnya, ia melirik sekilas ke arah kakeknya.
"Kakek sudah makan?" tanyanya.
Kakeknya mengangguk. "Sudah."
Sejenak, suasana menjadi hening. Namun, tak lama kemudian, sang kakek memecah keheningan dengan sebuah pertanyaan.
"Lalu, ke mana saja kau hingga baru pulang?"
Taehyung meletakkan gelasnya di meja dapur dan menoleh ke arah pria tua itu. "Bertemu dengan seseorang," jawabnya singkat.
Kakeknya menatapnya tanpa ekspresi yang jelas, namun nada suaranya terdengar mantap saat ia menebak, "Sohyun?”
Tanpa ragu, Taehyung menganggukkan kepala. Kakeknya mengalihkan pandangan, menatap kosong ke depan, sementara kedua tangannya mencengkeram tongkatnya dengan erat.
"Sejauh mana hubungan kalian sekarang?" tanyanya setelah beberapa saat.
Taehyung menatapnya sekilas sebelum menjawab dengan tenang, "Kami baru kembali bersama."
Suasana seketika menjadi sunyi. Pria tua itu terdiam, tenggelam dalam pikirannya. Entah apa yang sedang dipertimbangkannya, tetapi jelas ada sesuatu yang ingin ia ungkapkan, meski sulit baginya untuk melakukannya.
Melihat sikap kakeknya yang berbeda dari biasanya, Taehyung berjalan mendekat dan duduk di sofa tunggal di seberang pria itu. Kekhawatiran mulai muncul di wajahnya, bercampur dengan kebingungan.
"Kakek, ada apa?" tanyanya hati-hati.
Kakeknya tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Taehyung dengan sorot mata yang sulit dijelaskan—seolah ada sesuatu yang ingin ia katakan, tetapi tertahan di dalam dirinya.
Pria tua itu berdehem pelan, sebelum akhirnya membuka suara dengan nada serius, "Maaf. Tapi kakek sudah mengatur waktu untukmu bertemu dengan wanita pilihan kakek."
Perkataan itu langsung membuat suasana terasa tegang, mengundang emosi yang sulit Taehyung tahan. Namun, ia berhasil menahan dirinya, menahan agar amarahnya tidak meluap begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast ✔️
Фанфикшн[Completed] ❝Everything it's still a dream when we meet until you say you love me.❞ Lee Taehyung tak pernah menyangka jika sang kakek telah menjodohkannya dengan seorang pelukis bernama Jung Sohyun, disaat dirinya telah memiliki Ha Yoora sebagai kek...
