Kalau dipikir-pikir, dia curang juga ya! Pasalnya Marvel telah menyukaiku sejak masa SMP dulu. Sepulang kami dari Kali Besar hari itu, dia baru ingat kapan pertama kali jatuh cinta denganku. Saat itu dia baru teringat, ketika di perjalanan pulang itu. Sebagai informasi, kita pulang naik mobilnya dia. Aku nggak tega lihat dia menahan rasa sakit pada kakinya, demi menemaniku jalan-jalan.
Marvel bilang saat itu, kalau pertama kali dia menyukaiku ketika study tour sekolah. Waktu itu aku kelas 8, dan dia di kelas 9. Di dalam bus itu, aku satu bus dengan dia. Sementara Abang ada di bus yang lain, otomatis Abangku menyuruh Marvel untuk menjagaku dari Tommy, Raka dan Edgar. Akhirnya kami berdua pun duduk di tempat yang sama, dan aku duduk di dekat jendela supaya nggak ada yang bisa ganggu aku. Kami pergi ke 3 tempat yang berbeda, seingatku dua ke museum dan satu lagi ke monas. Dan di setiap perjalanan itu, aku selalu tertidur. Yang akhirnya membuat kepalaku selalu turun dan jatuh di pundak Marvel. Dan disitu, Marvel mulai suka padaku. Sebenarnya, awalnya dia suka melihatku sedang tidur. Apalagi tidurku selalu pulas, sehingga aku nggak sadar telah menggunakan lengannya sebagai guling.
Kupikir hal itu akan membuat dia risih, tapi ternyata nggak. Di biarkan tangannya menjadi gulingku, sementara tanpa kusadari dia membuat posisi tidurku senyaman mungkin. Dan di setiap kami berada di bus itu, tanpa sadar aku sering hinggap dipelukannya. Yang lambat laun, membuatnya juga nyaman dan menyukaiku di saat yang bersamaan.
Aku tahu, itu terdengar aneh. Hanya karena tidur itu, dia jadi suka padaku. Aku tahu pasti ada alasan lain kenapa dia bisa suka denganku. Tapi yang pasti, hubungan kami setelah hari itu benar-benar berubah total.
Di sekolah, tiap kita berdua papasan atau saling melihat dari jauh antara satu sama lain. Bawaannya mau senyum saja dengannya, dia pun juga begitu. Tapi senyuman dia jauh lebih lebar dan ramah kepadaku, dibandingkan senyumanku yang kecil dan sedikit mengangguk nggak jelas tiap ada dia di dekatku. Kita nggak ngomong banyak pas ketemu, lebih sering chat-chatan buat berkomunikasi. Nggak tahu kenapa, padahal bisa saja tiap ketemu langsung ngomong. Dan juga memang, keberadaan Marvel kala itu sebenarnya belum bisa menggantikan mas Andra sepenuhnya. Jujur aku masih memikirkan dia, bahkan masih sering ngecek chat-chat terakhir aku dengannya. Padahal nomorku sudah diblock olehnya, tapi saat itu aku masih merasa dia akan membuka blocknya lagi setelah dia menyelesaikan masalah keluarganya dia, yang entah kapan tepatnya.
Dari informasi yang kuterima dari Andre, dia bilang kalau Papa dan Mamanya masih nggak ngobrol sejak pulang ke Jakarta. Seolah saat itu Indira terdengar benar-benar berniat menceraikan mas Andra. Apalagi kata Andre, Mamanya itu lebih sering menemui pengacaranya untuk berkonsultasi masalah perceraian itu.
Ah! Andre!
Iya, mungkin itu sebabnya aku terkesan backstreet ketika berhubungan dengan Marvel. Selain aku takut sama Abang yang bakal cemburu, bila aku semakin dekat dengan Marvel. Ada Andre yang selalu dingin ketika aku melihat ke arah Marvel. Tatapannya tajam menatap Marvel, seolah ingin menerkamnya dan membawaku pergi.
Nggak salah Andre melakukan hal itu, karena kenyataannya dia waktu di kelas 10 dulu. Sudah sering nembak aku, buat jadi pacarnya. Namun selalu aku tolak, dan menjadikannya teman seksku saja. Mungkin karena nggak bisa mendapatkanku, makanya dia jadi tunduk padaku karena cuman aku yang bisa memuaskan nafsu gilanya itu. Maka dari itu, agak bahaya bila aku terang-terangan menunjukkan kedekatanku dengan Marvel di depannya. Apalagi, Andre baru bertemu denganku sejak SMA, dia cuman mengenalku dari cerita-cerita yang pernah kuberikan padanya. Entah mengenai Tommy dkk, ataupun Sherly dkk.
Kalau Abang sih nggak masalah, toh dia lagi sibuk berpura-pura ngurusin Sherly dan bayinya itu. Dia kusuruh jadi pacar siaga buatnya, karena aku tengah merencanakan sebuah skenario untuk menggugurkan kehamilannya saat itu. Sementara Andre, dia harus tetap tunduk dan percaya denganku.

KAMU SEDANG MEMBACA
BOBIN: The Harlot
Teen Fiction⚠️{{BL LOKAL}} 21+⚠️ ⚠️ CERITA INI TERLALU LIAR UNTUK DIBACA. BAGI YANG BELUM BERUSIA 21 TAHUN KE ATAS (21+) DAN NGGAK SUKA CERITA BL. MOHON JANGAN BACA CERITA INI!!!⚠️ "Kalau kamu single, kamu bukan tipeku. Tapi kalau kamu punya istri dan anak...