sept

1.1K 141 7
                                    

"Oh my Godness, you look so stunning." Niall membuka mulutnya tak percaya saat sepasang matanya menatap kearah Adeline yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.

Gadis itu tersenyum kecil dan mulai tersipu begitu Niall berjalan mendekat kearahnya dan memandangi Adeline dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"And you look so cool." balas Adeline ketika tahu Niall mempersiapkan pakaian itu sendirian. Maksudnya, Niall dan seluruh personil One Direction bahkan masih sering meminta pertimbangan Caroline atau Lou.

"Tanpa bantuan orang lain, dan aku tak menelfon Lou, sungguh." dia mengacungkan kedua jarinya ke udara dan sambil menyengir.

"Tapi kau punya aku di rumahmu. Kau ingat? Sebagai asisten Lou."

Niall menggeleng cepat, "Mana mungkin? Kau temanku sekarang dan bukan asisten Lou. Aku akan membawamu bersamaku."

Tak terasa Adeline tersenyum kecil mendengarkan perkataan Niall barusan. Setelah sempat terdiam beberapa saat, Niall akhirnya mengulurkan tangan kanannya pada Adeline dan gadis itu dengan senang hati menyambutnya. Mereka saling berpegangan tangan menuju mobil yang sudah siap di depan. Kali ini Niall tidak menyetir sendiri. Jadi Adeline dan Niall duduk berdua di kursi belakang.

"Kau pernah jadi bridesmaid?" tanya Niall begitu mereka duduk berdampingan.

Adeline mengangguk kecil, pertanda bahwa dia pernah melakukannya lantas menjelaskan, "Pernah saat pesta pernikahan Joe, dia kakak kandung Vane."

"Aku pikir Vane tak punya kakak."

Seketika itu Adeline menggeleng, "Dia punya." kata Adeline, "Tapi tidak tinggal serumah sejak Joe berusia 6 tahun. Atau tepatnya setelah Vane lahir karena Joe dirawat oleh neneknya."

Niall mengangguk mengerti, "Aku baru tahu soal itu. Lalu, bagaimana dia bisa berkenalan dengan Louis?"

Adeline berpikir sejenak, dia butuh merangkai kata-kata yang tepat untuk menjelaslan hubungan sahabat dekatnya itu, "Seperti yang kau tahu, dia model." kata Adeline, "Dan dia berkenalan dengan Harry beberapa tahun lalu di salah satu fashion show, jadi aku pikir mereka saling dekat karena Harry."

"Oh Harry, si kriting flirty." kata Niall sambil tertawa keras.

Adeline pun ikut tertawa, "Sebutan yang cukup menggelikan untuk seorang setampan Harry." ujar Adeline kemudian.

"Apa kau bilang? Tampan? Menurutmu, tampan Harry atau aku?" Niall mengedipkan sebelah matanya dengan genit.

Sialnya Adeline langsung tersipu dan menjawab dengan spontan, "Tentu saja kau, Niall." lalu dengan cepat Niall menggenggam tangan Adeline dan menggumamkan kalimat terima kasih.

"Itu Niall?" seorang gadis remaja berseru begitu Niall menapakkan kaki keluar dari mobilnya. Tak berapa lama kemudian muncul sosok Adeline dalam balutan gaun yang menawan.

Sontak beberapa orang menoleh kearah mereka. Beberapa tamu undangan, terutama para remaja dan penggemar One Direction tampak meracau pelan, "God damnit! Itu si jalang, Adeline."

Namun Niall dengan percaya dirinya mengamit lengan Adeline dan berjalan bersama menuju halaman tempat resepsi itu di gelar. Di tengah kerumunan, Maura dan suaminya telah siap dengan senyuman yang mengambang dari keduanya.

"Dear Lord, you look so amazing, Adeline." Maura sontak memeluk Adeline dengan pelukan keibuannya.

"Thank you, Maura. You look so amazing too." balas Adeline ketika pelukan mereka terlepas. Dan dengan begitu Maura sempat mengobrol kecil dengan Niall dan Adeline, tapi begitu kedua mempelai sampai di tempat mereka memilih untuk berpisah.

"Aku harap kau menyukai pestanya." Niall berdiri beberapa langkah dari meja cocktail. Disampingnya, Adeline tengah berdiri sambil mengamati tempat sekitar.

"Aku menyukainya, tapi aku takut ada paparazi." tukas Adeline sembari memelankan suaranya.

Niall lekas meraih tangan Adeline dan mengusap punggung tangannya perlahan, "Hei, kenapa harus khawatir? Pesta ini untuk para undangan yang datang dan kau hadir bersamaku."

Adeline merasa tenang mendengar perkataan Niall barusan, alhasil dia berusaha mengenyahkan segala kegundahan dan rasa cemas berada di dekat Niall.

Menikmati pesta adalah hal terbaik yang pernah dirasakan Adeline. Apalagi sedari tadi dia tak bisa lepas dari Niall yang selalu ada di sampingnya. Sampai tiba pada saat pelemparan buket bunga dan alangkah terkejutnya Adeline saat bunga itu tertangkap olehnya.

"Kau hebat. Punya rencana untuk segera menikah atau punya pacar?" goda Niall begitu Adeline mendekat kearahnya, gadis itu tersipu.

"Astaga, jangan bertanya yang macam-macam. Ini kan cuma kebetulan." ujar Adeline.

"Congrats, Niall. Semoga kalian cepat menyusul." Nate, salah seorang sepupu Niall menghampiri mereka dan memberikan pernyataan yang nyaris membuat Adeline membuka mulutnya lebar.

"Oh Nate, she's only my best friend." balas Niall sambil menepuk pundak sepupunya perlahan.

Nate tersenyum dan malah balik menepuk pundak Niall dengan penuh kepercayaan, "Kau percaya pada takdir, teman baik pun bisa jadi teman hidup." kelakarnya.

Adeline dan Niall saling menatap tapi kemudian tertawa bersamaan, menganggap kalau hal itu hanya lelucon belaka.

Tapi demi apapun, sebenarnya Adeline inginkan itu. Siapa tahu hal itu terjadi? Siapa tahu akan ada Adeline Horan di dunia ini? Oh Niall, dia berhasil membuat Adeline luluh.

"Tapi Nate benar, siapa tahu kita jodoh?" Niall menyeringai yang secara tidak langsung membuat hati Adeline berbunga-bunga. Pemuda itu mulai melingkarkan tangannya di pinggang Adeline dan bersikap manis setiap ada orang yang menyapanya.

Tak hanya saudara dekat Niall saja yang hadir, beberapa teman kedua mempelai juga turut hadir di acara ini dan tak sedikit dari mereka yang meminta berfoto dengan Niall. Tapi yang lagi-lagi membuat Adeline terkejut adalah, Niall sama sekali tak keberatan untuk mengajak Adeline berfoto dengan para penggemarnya-seolah Adeline adalah orang yang patut bersanding dengannya.

Beberapa paparazi pun turut menyempatkan hadir di acara tersebut. Memang resepsi pernikah ini tidak digelar secara tertutup. Alhasil banyak orang yang bisa mendapatkan foto-foto eksklusif Niall dengan Adeline.

Jagad media sosial pun turut heboh dengan beredarnya berita kedekatan Adeline dan Niall. Ditambah lagi ini kali kedua mereka terlihat jalan bersama setelah kemarin Niall mengajak Adeline ke Selfridges untuk membeli gaun.

Tapi apa boleh buat? Semua telah terlanjur terjadi. Niall membuat Adeline terbuai oleh kharismanya.

***

Ada saran&kritik buat cerita ini?

Btw, Adeline's style on mulmed :3

Poison ╰☆╮ n. horan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang