A long and little bit nasty chapter! Hope u enjoy reading this.
- a d e l i n e
"Have a great party." Niall menyambut setiap tamu dengan antusias sementara aku berdiri menunggu kedatangan Vane. Dia bilang akan datang terlambat karena jadwal pemotretan tapi dia berjanji akan datang.
Malam ini seluruh personil One Direction dan kekasihnya turut hadir. Aku bisa menemukan Sophia, Lottie, dan beberapa crew yang biasa ikut. Bahkan Lou turut mengajak Lux malam ini.
Suasana cukup penuh sementara aku melihat Michael dan para personil 5SOS lain yang memang diundang oleh Niall tadi. Pemuda itu mengenakan band t-shirt yang telah menjadi andalannya.
"Adeline!" Michael berseru padaku setelah puas melepas kerinduannya bersama Niall dan personil One Direction yang lain.
Dia meninggalkan Calum yang sedari tadi berjalan di belakangnya dan memelukku, "Aku merindukanmu." bisiknya.
Tenggorokanku rasanya tercekat begitu Michael mengatakan hal itu. Tentu saja aku merindukannya. Michael adalah orang pertama yang mampu membuatku mengubah anggapan tentang anak band yang identik dengan image bad boy.
"Aku juga merindukanmu." Aku memeluknya. Kulingkarkan tangan kananku di pinggangnya dan tangan kiri tertambat di bahunya.
"Aku menyesal kenapa tidak dari dulu saja aku menjadikanmu pacar?" Michael mendengus. Pun aku segera melepaskan pelukanku dan memandang kearahnya.
"Memang kenapa? Aku tahu sejak dulu kau tidak begitu tertarik denganku." aku kelepasan. Aku tahu tidak seharusnya mengatakan hal ini dihadapan Michael.
"Oh Manis, kau tahu sejak dulu aku selalu berusaha menjagamu?"
Kali ini aku percaya padanya. Memang bisa dibilang Michael berusaha menjagaku dari pemberitaan. Kami pun berkencan secara diam-diam, bahkan hanya Calum yang tahu kedekatan kami dan tidak seorang pun anggota One Direction tahu soal ini.
Aku mengangguk, "Kau benar. Tapi nyatanya kau tetap memilih hal lain daripada aku." pun aku mengedarkan pandangan kesegala arah. Kalau-kalau ada tatapan curiga dari yang lain. Tapi beruntung semua orang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Oh astaga. Maafkan aku kalau kau menyebut ini kesalahan besar." Michael berkata seolah dia benar-benar menyesal. Tapi aku bahkan tak pernah membayangkan menjadi kekasihnya. Hanya saja aku memang merasa nyaman dengan hubungan kami dimasa lalu.
"Tenanglah, dude. Aku memaafkanmu jauh sebelum kau meminta maaf padaku. Dan lagi
-- aku tak menganggap hal itu sebagai masalah besar. Jadi, santai saja."Aku berlalu meninggalkan Michael dan menghampiri Niall. Aku tahu dia sedang sibuk, tapi membantunya menyapa tamu bukanlah kegiatan yang mengganggu.
"Kau sudah bertemu dengan Luke, Michael, Calum, dan Ashton?" ujarnya begitu melihatku. Dia menarik lenganku untuk menjauh dari pintu dan membiarkan Liam yang berjaga disana.
"Ya, memang kenapa?" ujarku disela Niall yang terus membawaku ke dapur.
"Menurutmu ada yang kurang malam ini?" aku tak begitu mengerti apa yang kurang dari pesta semacam ini. Aku tegaskan sekali lagi, aku bukan penyuka pesta.
Kuangkat bahuku sebagai tanda tak mengerti.
"Vane. Kau belum mengundang Vane?" sergahnya cepat membuatkau seketika teringat.
"Dia bilang akan datang. Tapi terlambat." ujarku sembari melipat kedua tangan didepan dada.
Niall lantas menarik tanganku selagi berseru pada para tamu untuk mulai berkumpul. Jujur saja aku bingung dengan sikapnya. Dia bertindak seolah ingin memberitahukan sesuatu pada orang-orang. Memang sesuatu seperti apa yang akan dia katakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison ╰☆╮ n. horan ✅
Fanfic❝I pick my poison and it's you!❞ [ A Niall Horan fanfiction, written in bahasa ] copyright © paynefiction, 2015.