Welcome back to this story
Vote chapter sebelumnya dikit, sedih banget:(
Vote chapter ini harus lebih banyak!!!!!
Disclaimer dulu, ini cerita fiksi segala hal yang buruk jangan diikuti!!
Satu lagi, cerita ini kan latar tempatnya di Seattle, USA. Jadi pasti ada beberapa yang gak sesuai sama budaya Indonesia.
Happy Reading
"Daddy......" Ola masih menangis di gendongan Leon yang membawanya menuju mobil.
Leon tepuk-tepuk pelan punggung Ola, ia lihat tangan Ola yang merah melepuh. "Hurt, baby?" tanya Leon lembut.
Ola mengangguk sambil melengkungkan bibirnya ke bawah. Wajahnya memerah karena menangis.
"It's oke, baby." Leon taruh Ola di kursi samping kemudi mobil. Sementara itu, Leon memotong lidah buaya yang tumbuh di dekat mobil menggunakan pisau lipat yang selalu ia bawa.
"Sini tangannya, sayang. Daddy obatin, ya, kalau sakit boleh remas bahu daddy." Ola menunjukkan tangannya yang melepuh pada Leon. Leon usap pelan-pelan menggunakan lidah buaya.
"Shhhhh." Ola meremas bahu Leon, rasa dingin dari lidah buaya bertemu kulitnya yang melepuh memberikan rasa perih yang cukup kuat.
"Sebentar sayang." Leon diamkan lidah buaya diatas luka melepuh Ola selama beberapa detik. Ola menggigit bibir bawahnya dan meremas bahu Leon menahan perih.
"Done, baby. Untuk saat ini pake lidah buaya dulu, ya, sayang. Nanti kita ke kediaman Bibi Jlo untuk diobati, oke?"
Ola mengangguk. "Thank you, daddy."
"My pleasure, baby." Leon kecup kening Ola sebelum duduk ke kursi kemudi.
Leon kemudikan mobilnya ke luar sekolah. Ia lirik Ola yang terus menunduk sembari melihat tangannya yang merah melepuh.
Leon ambil ponsel pink milik Ola di saku celananya. Ia usap puncak kepala Ola sambil memberikan ponsel Ola. "Ponsel princess ketinggalan di mobil tadi. Maaf ya daddy gak langsung anterin, tadi pagi daddy ada meeting penting, jadi baru bisa antar sekarang."
Ola ambil ponselnya menggunakan tangan kanan yang tidak sakit. Ia tatap wajah Leon sambil berkaca-kaca. "Daddyyy......" Ola pindah duduk dari tempatnya ke pangkuan Leon. Untungnya mobil Leon sudah berada di jalan hutan menuju mansionnya, sehingga sangat aman bila Ola pindah duduk ke pangkuan Leon secara tiba-tiba.
Leon hentikan mobilnya ke pinggir jalan. Ia posisikan duduk Ola agar nyaman di pangkuannya. "Are you okay, baby?" Leon tarik dagu Ola agar menatapnya, ia juga usap pelan puncak kepala Ola.
Ola menggeleng, air matanya jatuh membasahi pipi putihnya. Ola menenggelamkan wajahnya di dada bidang Leon mencari kenyamanan.
"Daddyyyy. Sebenernya tangan Ola kena air panas bukan gara-gara Kak Marta, tapi Ola tumpahin sendiri kuah panas mie cup ke tangan Ola, " ujar Ola jujur masih sambil menenggelamkan wajahnya di dada Leon.
Leon mengangguk-anggukan kepalanya, ia tersenyum seraya mengelus pelan surai panjang Ola. "Daddy tau."
Ola terperangah. Ia mengadahkan kepalanya menatap wajah tampan Leon. "Terus.... Daddy marah gak?" tanya Ola.
Leon terkekeh. Ia mengigit hidung Ola gemas. "Tidak, sayang. Daddy tau apa yang dia lakukan pada princess kesayangan daddy ini, dan perlakuan mu ituuu harusnya bukan lukain dirimu sendiri sayang, gak gitu cara balas dendam, cintakuu." Bukannya marah, Leon berlaku lembut dan memberi tahu cara balas dendam pada Ola.
![](https://img.wattpad.com/cover/348485068-288-k994761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, DADDY!
RomanceTentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar