Biasanya, pemakaman selalu identik dengan kesedihan. Oleh karenanya, terkadang ketika berdiri di tengah pemakaman, kita akan melihat seolah langit mendung menggelap, angin mulai meraung memeluk atau menari duka. Pemakaman akan menjadi tempat yang berisik selain keramaian. Sebab di pemakaman, suara tangis saling bersautan. Pemakaman bagaikan stasiun, pelabuhan, halte, dan bandara, sebuah tempat untuk menyambut perpisahan dan mencapai pemberhentian.
Para ziarah, keluarga, teman, atau kerabat yang hadir di tengah pemakaman serempak mengenakan pakaian serba hitam. Dress code untuk merayakan duka.
"Kenapa gue harus ada di sini?" gumam Khail.
Khail sama sekali tidak mengerti mengapa ia harus berada di pemakaman, berdiri di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Khail tidak mengenal mereka yang juga hadir di pemakaman ini. Yang Khail ketahui tentang mereka hanya sekadar mereka adalah kerabat ayahnya, orang-orang yang mengenal ayahnya. Kebanyakan dari orang-orang itu adalah laki-laki dewasa berusia sekitar dua puluh tahunan sampai lewat setengah baya. Memiliki perawakan tinggi rata-rata 180 cm dengan ekspresi yang sama. Ekspresi kaku dan sorot mata yang dingin. Mungkin tidak akan ada yang nyaman ketika menatap mata orang-orang itu yang terkesan hampa, mungkin juga akan menimbulkan rasa takut ketika memandang orang-orang itu.
____________________________
BAB INI BISA DIBACA DI AKUN WATTPAD palupiii07
HETAIROI: THE KING OF IMPERIUM SCHOOLUPDATE SETIAP MALAM SABTU & MINGGU
Buat dapetin info seputar cerita The King follow Instagram
@theking.universe
@palupiii07
@__andryuu
@andryustories.ofc
YOU ARE READING
Hetairoi : The King of Imperium School
Teen FictionSeri Ke-2 dari The King: Battle of Imperium School ________________________________________________ Hetairoi yang bagaikan angin monsun membawa perubahan besar pada sistem Imperium School; entah untuk mendatangkan bencana atau keagungan. Hetairoi me...