BAB 20: PART OF THE THEMIS [PART 2]

80 8 0
                                    

"Hah? Kenapa harus gue duluan?" protes Gilvano

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hah? Kenapa harus gue duluan?" protes Gilvano.

"Oke, oke, biar gue aja yang duluan manjat ke atas. Khail, helm." Albiru mengambil inisiatif bergerak terlebih dulu, kedua tangannya mengada meminta helm yang dipegang Khail.

"Ini." Khail menyerahkan helm pengaman.

"Abis Biru, lo." Fabil menunjuk Gilvano. Entah mengapa ia sangat senang menciptakan raut ketakutan di wajah si siscon itu.

"Gue tau elah!" Mengomel-ngomel adalah salah satu cara menyembunyikan rasa takut yang tengah dirasakan oleh Gilvano.

Sejujurnya Albiru juga memiliki rasa takut di hatinya. Akan tetapi, ia tidak bisa leluasa memperlihatkan ketakutannya di depan Gilvano yang jauh lebih ketakutan. Terlebih lagi, ia percaya dengan Khail. Khail tidak mungkin membuat kesalahan sekecil apa pun yang dapat membahayakan nyawanya. Jika Khail yang membuat pengaman, maka tidak ada yang perlu diragukan bahwa pengaman itu akan menjaga nyawa Albiru.

Dengan kepercayaan terhadap Khail lah yang menjadi dorongan kuat untuk Albiru memanjat gedung dengan percaya diri. Tanpa menoleh sedikitpun ke bawah, Albiru terus meraih tali karmantel. Kedua kakinya ia usahakan untuk berada di sela jendela supaya memiliki pijakan. Ketika sedang fokus dengan beban tubuhnya, tak sengaja Albiru menatap ke jendela di depannya. Saat itu pandangannya bertemu dengan beberapa karyawan yang masih berada di kantor atau lembur. Beberapa karyawan itu menatap ngeri ke arah Albiru. Albiru pun mengumbar senyum dan melambaikan tangannya sebentar. Kemudian, meneruskan perjalanannya menuju puncak.

Setelah sampai di puncak, Albiru sejenak memutuskan tetap berdiri di atap tertinggi gedung, menatap langit gelap yang disinggahi bulan utuh berwarna kuning cerah. Angin malam membelai wajah dan menerbangkan helaian rambutnya hingga mengenai mata. Tidak lupa ia mengambil Choki-Choki yang selalu tersedia di saku.

Tiba-tiba saja tubuhnya mematung dengan Choki-Choki yang menggantung di bibir, dan pikirannya menerawang mundur ke masa lalu. Kenangannya bersama ayahnya muncul. Kenangan ketika dirinya belajar berenang di kolam yang dalam. Saat itu dirinya masih anak-anak dan sangat takut tenggelam.

____________________________

BAB INI BISA DIBACA DI AKUN WATTPAD palupiii07
HETAIROI: THE KING OF IMPERIUM SCHOOL

UPDATE SETIAP MALAM SABTU & MINGGU

Buat dapetin info seputar cerita The King follow Instagram
@theking.universe
@palupiii07
@__andryuu
@andryustories.ofc

Hetairoi : The King of Imperium School Where stories live. Discover now