19. Cincin

265 80 37
                                    

19. Cincin (Cinta dan Cinta)
.
.
.

Seperti dugaan Gistara, pagi ini papanya meminta duduk bertiga bersama sang mama di ruang tengah. Ada sorot tak biasa yang terpancar dari mata Andrew papanya.

Setelah semalam cemas dan bimbang menginvasi ketenangan Tara, terlalu banyak memikirkan kemungkinan serta efek kedepannya nanti, saat orang-orang terdekatnya tahu bahwa dia dan Erlangga sepakat membangun hubungan palsu demi kepentingan masing-masing semata. Membayangkannya semakin menambah keruwetan isi kepalanya.

Gistara tidak berani bertanya atau membuka suara lebih dulu, bibirnya seperti dijahit, takut salah dalam berucap di depan mama papanya. Gesturenya dipaksa setenang mungkin, jangan sampai timbulkan kecurigaan orangtuanya.

"Sudah berapa lama kamu menjalin hubungan sama Erlangga, Tara?" Adalah preambul papanya. Gistara masih bergeming. Ditanya seperti itu, dia bingung memberi jawaban. Berapa lama? Tidak sedetik pun. Hubungannya dengan Erlangga adalah palsu. Kamuflase semata.

"Iya Tara, mama kaget, apalagi papamu. Sebelumnya kamu enggak pernah cerita apa-apa sama mama, sama papa, kenapa tiba-tiba sekarang mau secepatnya nikah sama Erlangga?" Gantian mamanya yang mencecar. Sejak tadi Elyn - panggilan singkat Evelyn, mamanya Tara bergerak tak nyaman di sofa, sebentar-sebentar  mengubah posisi duduk, dari sedikit menyerong, sampai menegakkan badan dan berakhir dengan meluruhkan punggung sepenuhnya pada sandaran sofa. Matanya sigap mengintai setiap gerak-gerik Gistara. Ekspresi mamanya secepat kilat berganti kengerian.

"Tara, kamu sama Erlangga ... kalian enggak berbuat yang aneh-aneh, kan? Maksud mama, kalian--" Elyn bertanya seraya memampang raut penuh curiga.

Gistara refleks menggeleng tegas.  Menangkap maksud ucapan mamanya, "Wallahi, enggak sama sekali, kalau yang mama maksud Tara hamil duluan. Amit-amit, naudzubillah. Enggak gitu, Maa...." Tegasnya meyakinkan sang mama.

Gistara paham kenapa mama bisa berpikir sampai sejauh itu. Orangtua mana yang tidak kaget mendengar anak gadisnya tiba-tiba memutuskan menikah? Padahal beberapa waktu lalu setiap kali papanya menyinggung soal perjodohan, Tara selalu mengelak dengan tegas. Gistara berpendapat, perjodohan adalah tradisi kolot yang seharusnya sudah ditanggalkan para orangtua. Anak-anak berhak memilih pasangannya sendiri tanpa campur tangan orang tua.

"Lantas, apa alasan kamu mau secepatnya menikah, Gistara?" Lagi, papanya melempar cecar.

"Karena Tara mau secepatnya ngelunasin ganti rugi, dan satu-satunya orang yang bersedia membantu cuma Mas Erlan." As simple as that. Karena memang begitulah yang terjadi. "Mama, papa, Mas Naka, semuanya enggak ada yang peduli sama Tara, kan? Alih-alih bantuin, kalian malah menyudutkan Tara. Trus Tara harus apa? Ma, Pa?"

"Bukan seperti itu Gistara," elak Andrew. "Kalau kamu berpikir kaki tidak perduli, itu salah besar, Nak!"

Tara denial. Ada sedikit sebal saat orang-orang terdekatnya malah terkesan abai dan angkat tangan saat dirinya didera masalah. Oke, Tara akui ini bukan pertama kalinya dia terkena Maslaah penipuan, sebelumnya Gistara juga pernah rugi puluhan juta oleh kasus yang hampir sama.

"Papa cuma mau kamu belajar dari kesalahan, Tara. Kalau setiap ada masalah kami terus yang menyelesaikan, kapan kamu akan belajar bertanggung jawab?" Kalimat papanya memang benar, tapi Gistara merasa tidak didengar. Airmatanya refleks  berjatuhan tanpa dikomando.
Merasa sendirian, tidak ada yang memihak. Pahit dan nyeri bersamaan melesat ke dalam pori-porinya. Dalam pikirannya, percuma punya orangtua berada, punya kakak karirnya bagus, tapi tidak ada satu pun yang peduli dengan kesusahan yang ditanggung Tara. Tetapi ... di sisi lain, Tara mengaminkan semua ucapan Andrew Padmaja dalam hati. Beberapa kali dia membuat masalah selalu mama, papa dan Mas Naka yang maju menyelesaikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BamboozleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang