Sudah kenalan sama Mas Erlan?
Kalau sama Gistara?
Kalau sudah boleh lanjut baca. Kalau belum, kenalan dulu gih!Happy baca 💜
Sorry for typo 🍓
.
.
.Bagi Erlangga hal paling menyebalkan di dunia ini salah satunya adalah menghadiri undangan pernikahan ... ketika dirinya masih berstatus belum menikah. Bukan, bukan Erlan sirik atau iri dengan mempelai yang sedang berbahagia. Namun, di tengah hiruk-pikuk pesta resepsi serta sakralnya janji suci sudah pasti, barang tentu akan ada sekelompok manusia-manusia menyebalkan yang mendadak penuh perhatian dengan melempar pertanyaan ; Kapan nikah? Kapan nyusul? Kapan sebar undangan?
Menyebalkan, bukan?!Dosa tidak kira-kira kalau Erlangga membalas dengan pertanyaan; Kapan nyusul ... ke pangkuan Ilahi?
Totalnya sudah dua jam Erlan berada di acara resepsi sepupu jauhnya ini, dan total dia ditanya kapan nyusul, kapan sebar undangan lantas yang menjadi gongnya; kapan nikah? Tidak kurang dari 60 kali. Om, Tante, Budhe, Pakde, Eyang, Oma dan Opa, ditambah sepupu-sepupu serta kenalannya mendadak jadi sangat perhatian sekali, menanyakan hal-hal bersifat pribadi menyoal pasangan.
Coba kasih pertanyaan lain, mau terima hibah warisan, misalnya. Pasti Erlangga akan menjawab dengan senang hati.
Erlangga masih betah melajang di usia memasuki 34 tahun. Bukan karena dia pemilih. Erlan hanya mencoba mentaati wejangan kedua orangtuanya, kalau cari jodoh harus benar-benar dilihat bibit, bebet dan bobotnya. Harus yang sekufu. Biar tidak jomplang dan saling mengimbangi.
Selain itu agak susah mencocokan kriterianya dengan kriteria yang menurut sang mama sempurna. Meski seringkali Erlan mengatakan tidak ada yang sempurna di dunia ini, mamanya akan balik berkata ; sempurna secara harfiah dari kata baik. Baik menurut mamanya adalah harus dari segala sisi.
Riuh tepuk tangan menggema dari para hadirin yang memenuhi ballroom Sangri-La hotel malam ini. Padahal ruangan ballroom ini full AC, tapi Erlan merasa kepanasan. Lelaki itu sigap melepas jas yang melekat di tubuh kekarnya, sekalian mengendurkan dasi yang terpasang di leher.
Erlan memilih duduk menjauh dari kumparan saudara yang kini berkumpul di atas bidakara--heboh berfoto ria bersama sepasang pengantin.
Andai saja ini bukan pernikahan sepupu dua kalinya Erlan, sungguh dia akan memilih alpa hadir. Dari atas bidakara sepasang mata Erlan menangkap gerakan perempuan yang dia kenali. Perasaannya mendadak jadi tak enak. Perempuan menjelang lima lima tahun itu menyusuri karpet merah yang terbentang dari atas bidakara sampai sepanjang jalan menuju buffett prasmanan.
"Tuh, Er, kapan sih kamu itu bawain mama calon mantu, ingat usia loh, Er, kamu sama Elbayu, kan, hampir sepantaran." Benar saja, mamanya yang usai berfoto ria menyusul Erlan yang duduk menyendiri sembari menyeruput cocktail di meja VIP.
"Tuaan Elbayu dua tahun, Ma." Erlan mendengkus pelan. Mamanya belum pikun, kan? Kalau dirinya dan sepupu dua kalinya itu selisih dua tahun. Elbayu lahir lebih dulu darinya.
"Mama bilang hampir, bukan sepantaran, ya!" Clutch di tangan sang mama mampir ke bahu Erlangga, sampai lelaki itu mengadu pelan.
Oh begini, biar kalian tidak bingung. Hubungan Erlangga dengan Elbayu Dhanunendra adalah sepupu dua kali. Opanya Elbayu dari pihak sang ayah adalah sepupu omanya Erlangga. Secara garis keturunan keduanya terhitung sepupu jauh, atau sepupu dua kali. Dari satu bulan lalu mamanya sudah heboh membahas pernikahan si sepupu dua kali. Oh, tentu ini bukan kali pertama Erlangga didapuk sebagai groomsmen pada pernikahan saudaranya.
Sebelumnya - Erlangga juga diminta menjadi pendamping pengantin laki-laki kakaknya Elbayu, Sagara Dhaniswara. Hanya saat pernikahan bungsunya keluarga Atmadja, Tsabita, Erlangga tidak hadir. Bukan tanpa sebab, kala itu Erlan sedang fokus menyelesaikan pendidikan magisternya di Melbourne University.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bamboozle
Romance©hak cipta sepenuhnya dilindungi oleh Allah SWT. [Blurb sementara] "Menikah dengan saya, maka permasalahan kamu terselesaikan," ujar Erlangga disertai ekspresi datarnya. Erlangga Putra Danapati butuh status. Sementara Gistara Swasti Padmaja butuh...