Hay hay readers..ini visualnya natheli..
Natheli's pov
" cut !" Suara menggelegar dari mulut bapak sutradara yang sangat galak itu membuat nafasku lancar kembali, sudah hampir seharian penuh aku berada di lokasi syuting film terbaruku ini, setelah filmku yang pertama laris keras dan bisa menghabiskan 500 tiket dalam 1 jam di seluruh bioskop tanah air , karirku semakin melonjak tinggi, banyak penawaran yang datang silih berganti mulai dari film, sinetron, ftv, iklan bahkan penawaran dalam dunia tarik suara pun datang bertubi tubi padaku, hehh untungnya aku sudah memiliki menegement yang mengurusnya, dan yah aku bukanlah artis yang hanya mengandalkan tampang cantik dan berbody sexy tapi kemampuanku pun di akui dunia, tahun lalu film ku yang bergenre action telah masuk dalam box office dan tak jarang karya karya film ku menang dalam festival festival film di singapur, malaysia bahkan amerika. Bagaimana tidak? Aku memulai karir sejak berumur 15 tahun, yahh sekitar 11 tahun aku berkarir dan menggulati dunia ini
" okee cukup hari ini,,tepuk tangan untuk kita semua..terima kasih telah bekerja keras , ini adalah syuting terakhir kita, bagaimana kita rayakan dahulu.."
Teriakan pak sutradara itu disambut ria oleh para crew.." nona kau hebat sekali " ucapan icha hanya ku balas dengan senyuman , ku lipat kaki ku dan memulai meminum teh ocha yang bisa menenangkan fikiranku ,pemberian dari brain,
Brain dan icha adalah dua orang asistenku, ada nick sang make up artis , pak kardi supir pribadiku dan rain bodyguard yang tampan, bahkan sangat tampan, sayangnya dia adalah adikku.
" natheli,, kau ikut bersama kami? Yaahh memang tidak seberapa besar perayaannya hanya berkaraoke bersama, tapi pasti ini menyenangkan "
Aku hanya memutarkan bola mataku mendengar rina sang asisten sutradara mengajakku ke acara perayaannya sebenernya aku tau didalam hatinya ia sangat menginginkan aku untuk tidak ikut bersamanya, tapi..aku menyukai jika ada orang yang tidak menyukaiku.
" baiklah, ayo " aku berjalan melewatinya dengan gontai di ikuti oleh ketiga orang orang kepercayaanku,Dan disinilah kami, di tempat karaoke milik maya estianti..
" nona, kau harus mengetwit keberadaanmu sekarang " ucap icha dengan hati -hati..heghh aku sangat benci dengan social media,,
" nona, para penggemarmu pasti ingin tahu dimana keberadaan idolanya,eee ini demi popularitas "
Icha dan brain hanya menatap satu sama lain,
" nona,,clarisa sedang berada di sini juga, jika clarisa yang lebih dulu memberitau keberadaannya nanti kau akan di sebut plagiat tempat "Ku pijat pelan pelipisku dan mengambil handphone di tas kecilku dan melemparnya ke arah brain dan icha
" kau tweet saja sendiri, beritahu informasi tentangku semuanya, aku sedang dimana, sedang apa, untuk apa kemari, kau beritahu saja, " icha dan brain hanya menatap ku dengan tatapan bersalah
" apa kau juga akan memberitahu jika aku kemari menggunakan sendal jepit hah ? Aku buang angin pun aku harus memeberitahukannya ?"
Untungnya kami berada di sudut pojok diruangan ini jadi, tidak ada yang mengetahui apa yang sedang aku lakukan sekarang" jika itu perlu, maka akan dilakukan nona "
Heh yang benar saja, ku usap wajahku dengan kasar, sejak karirku melonjak, para penggemar semakin parah, mereka bilang menyukaiku namun sepertinya mereka ingin membuatku mati secara perlahan, setitik informasi tentangku sudah seperti daging yang diberikan kedalam kandang buaya" nona...ta.."
" yasudah yasudah, kau lakukan apa saja semaumu. Jangan ganggu aku, aku ingin tidur "
Kupejamkan mataku dan menyandar ke sofa empuk panjang berwarna ungu, agar tak ada informasi lagi yang bisa mereka sebarkan tentangku.Pejaman mataku perlahan terbuka ketika sebuah tangan mengusap lembut ubun ubunku
" apa kau lelah ?" Ucap rain dengan lembut,
Aku hanya tersenyum lembut dan mulai memejamkan mataku kembali dan membiarkan tangan besar rain mengusap rambutkuLalu sesaat kemudian, kenyamanan yang kurasakan mulai terganggu kembali saat kedatangan wanita medusa
" hay, nath, emm halo rain "
Aku hanya mentapa tajam ke arah clarisa dan dibalas dengan tatapan sinis oleh mata kecil miliknya,,
" mm ku dengar kau sedang ada disini, jadi kurasa mengunjungi teman tak ada salahnya kan ?"
Heghh dasar medusa ! Dia sedang bicara padaku atau sedang merayu adikku, lihat tatapannya pada rain, membuat bahuku bergedik" mm yah terima kasih, kau sudah melihatku sekarang, jadi sekarang kau boleh pergi " ucapku yang langsung berdiri dihadapannya dan menutupi wajah adikku yang tampan ini
" natheli..ada apa denganmu ? Apa kau lelah karena rutinitas yang menguras tenaga, heh seharusnya aku mengetahuinya, ck rajin rajinlah berolahraga "
" clarisa sang artis baruu ,pintu keluar sebelah sana !" Ucapku sinis dan menunjuk pintu yang berada di sudut kanan
" apa tadi kau bilang?" Bagus, dia sudah mulai marah
" hey, apa pendengaranmu telah berkurang, ck seharusnya aku mengetahuinya !" Ucapku dengan senyum penuh kemenangan" natheli..kau..heh apa kau tak memiliki kata kata selain kata kata dari mulutku , dasar plagiat!"
Di sudut kanan, icha dan brain hanya menatap ngeri ke arah pertengkaran dua wanita cantik namun memiliki ucapan yang sangat pedas, lalu rain yang berada di belakangku mulai memegang pundakku
" kenapa kau diam saja, kau memang plagiat !" Sekarang ini, dia yang senyum penuh kemenangan,
" nath, sudahlah.." Rain mencoba menenangkan, tapi kobaran amarah yang berada di mataku tak bisa ditenangkan
" clarisa, silahkan pergi, icha, brain " ucap rain yang masih memegangi tubuhku ,Walaupun rain adalah adikku tapi tubuhnya lebih besar dan lebih tinggi dariku, hingga kepala ku saja bisa masuk ke dalam pelukam tubuh dan dadanya
" sudahlah nath,,jangan kau hiraukan, duduklah " rain mengiring ku duduk di atas pangkuannya dan memeluk tubuhku dari belakang
" apa kau lelah hm ?"
Aku hanya menganggukan kepalaku ,
" tidurlah," ucapnya dengan menunjuk bahunya dengan matanya yang lentik dan bulat percis seperti mata yang kumiliki
" jika aku bisa, sudah aku lakukan, hey rain "
Kepala rain mendarat di bahuku
" kau tidak tertarik pada gadis itukan ? "
Kepala rain terangkat lalu menatap ku dengan tajam
" apa kau fikir aku sudah gila ? Jika dia musuhmu berarti dia musuhku "
Aku tersenyum lega dan memeluk adikku tercinta yang sangat tampan ini," ekhm ekhm.." Yah yah yahh satu lagi wanita pengganggu.rina.
" nath, mari bergabung dengan kami, jangan hanya berdua disini..kitakan kemari bersama " kudengar ada nada sinis di dalam ucapnnya,Rain menatapku dengan alis terangkat mengatakan untuk mempertimbangkan ajakan rina
, aku menggeleng
" ayolah nath,, kudengar suaramu merdu " ajak rain dengan senyuman penuh arti
Aku tak bisa menolak permintaannya, heghh adikkuu tercintaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Times change
बेतरतीब"Aku lelah memakai topeng, hidupku penuh dengan sandiwara, tapi aku tak bisa mundur, terlebih saat kau pinjamkan topeng ini padaku " ~ Natheli .B. putri "Hidup dengan penuh aturan, membuatku jenuh, setiap peraturan itu ku langgar, maka dinding perat...