Flash back

77 5 0
                                    

Natheli's pov

" uhh berat sekali badanmu, lenganku pegal, akhirnya kau bangun juga "

Ucap danu, tunanganku

" maaf,,aku tidak sengaja"
Dia tersenyum, lalu meletakan kepalaku ke lengannya lagi

" dasar bodoh,! Tidak perlu minta maaf, ayo tidur lagi "

Saat aku berumur 15 tahun, aku sudah di jodohkan oleh kedua orang tuaku, aku bertunangan dengan danu dwidirga , teman kecilku sekaligus calon suamiku, perjodohan kami berlangsung karena perjanjian ayahku dengan ayah danu yang bersahabat, awalnya aku tidak menyetujui perjodohanku karena mengingat umurku yang masih belia, tapi karena ayah telah berjanji pada temannya, aku pun menyetujuinya.

" danu, apa kau benar ingin menikahiku ?"

" tentu saja."

" kita masih 15 tahun "

" hey nona natheli, kakekmu saja diangkat menjadi raja berumur 4 tahun tidak masalah "

" tapi,, kita belum cukup umur "

" aku tau, tapi perjodohan ini tidak bisa dibatalkan, kita harus terikat mulai dari sekarang, karena suatu saat aku akan menikahimu , aku berjanji !"

" memangnya aku mau menikah denganmu ? Kau percaya diri sekali ?"

" memangnya ada alasan untuk kau menolak ? Aku tampan, manis, baik hati dan seorang pangeran "

Aku hanya tertawa mendengarnya,

Lalu, danu pergi untuk membelikan cocho chip di toko, akudi tinggal sendiri di taman ini, lalu tiba- tiba , ada sekumpulan ibu ibua yang meminta fotoku
" kau natheli ? Apa kau natheli sang artis itu ?"

Aku mengangguk, namun anggukan itu menimbulkan masalah, sesaat aku di kerumuni oleh para ibu ibu yang memfoto, aku tak bisa bergerak, mereka tidak hanya memfotoku, mereka juga mencubit pipiku, lenganku dan menyentuh daguku,

Danu datang dengan cepat, ia merangkulku dan menjagaku dari kumpulan itu, aku di bawa lari olehnya , kami bersembunyi di balik pohon besar

" kau tidak apa apa ?"
Aku masih menangis karena syock akan perlakuan mereka

" natheli, ada apa denganmu ? Apa ada yang menyakitimu ?"

Aku masih menangis, dia merangkulku dan membawaku pergi, aku masih terisak di dadanya, dia mencoba untuk menenangkanku, tapi aku masih tidak bisa berhenti menangis,

" kenapa kau membwaku kemari?"

Dengan senyum termanisnya dia menjawab

" aku akan membawamu ke rumah ibumu !"

Aku tersenyum dan memeluk danu, pria yang akan menjadi pendampingku, dia tau dalam situasi seperti ini, aku sangat membutuhkan ibuku

" kau mau kemana ?" Tanyaku, setelah dia memakai sepatunya

Dia berpakaian rapih, memakai jeans, kemaja putih dan jas, sungguh untuk umurnya yang masih 15 tahun, dia itu terlalu tampan, aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia sudah dewasa nanti, tubuhnya pasti akan tegap dan tinggi, kulitnya yang sao matang dan matanha yang teduh akan semakin membuat orang terpesona melihatnya, hah dia akan menjadi milikku

" pergi, jaga dirimu ! Jangan menangis terus, kasihan ibu jika harus merawat anak gadisnya yang cengeng "

" aku tidak cengeng, kau mau pergi kemana ?" Tanyaku lagi dab mendekat kearahnya

Times changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang