Nathan's pov
Lidahku masih kelu,rasa bubur itu sunguh sungguh tidak bersahabat oleh lidah ,otak dan lambungku, tapi aku tidak mungkin menghapus senyum yang bercetak pada wajahnya, senyum itu terlalu indah, lama rasanya tidak pernah di perlakukan seperti tadi
" ini , makan ini " dia berdiri di sampingku sambil membawakan martabak keju
" aku sudah kenyang, kau saja ! Aku kan sudah bilang untuk memakannya "
Wajahnya cemberut, duh menggemaskan sekali
" jangan menyiksa lambungmu dengan makanan itu, "
Apa maksudnya ?
" bubur itu bisa membunuhmu ! Sudah tau rasanya pun amburadul, kenapa kau masih memakannya !"
Dia sudah tau hal itu
" ini makanlah, nanti asam lambungmu naik lagi bagaimana?".
Dia pergi meninggalkanku dan martabak spesial iniSebenarnya ada apa dengannya ? Kenapa tiba tiba dia jadi baik padaku?
Ku lihat dia sedang duduk di dalam kamarnya,
" ekhm ekhm " dia menatapku tajam, seharusnyakan aku yang marah, kenapa dia yang marah padaku ?
Ku rebahkan tubuhku di sampingnya, ia mengernyit karena melihat aku tidur di ranjangnya
" sedang apa kau disini ? Mau apa ?"
Ide jahilku muncul
Aku bangun lalu duduk disampingnya, dia menatpki tajam, aku semakin mendekat ke arah wajahnya, lihat wajah dia memerah, tanganku mengurung ke arah kanan dan kiri natheli, dia semakin mundur dan aku semakin maju
" ma-ma-u apa ka-u ?"
Aku tidak menjawab, hanya memperlihatkan senyuman tajamku dan menatapnya dalam membuat dia semakin tergagapTanganku terangkat mengarah wajahnya, dia memejamkan mata
Lalu
Ku usap wajahnya kasar " buang pemikiran kotormu "Ahahaha aku puas melihat wajahnya memerah, dia sangat beku, gugup dan ketakutan,
" ibumu mana ? "
" belum pulang!" Ucapnya sinis" kapan pulang ?"
" katanya malam. Kenapa ?"Dia lagi lagi menantangku,
Aku kembali mendekati wajahnya, lalu melewati wajahnya dan menempelkan bibir di dekat telinganya dan sukses membuat dia menyergap
" menurutmu kenapa ? Kau wanita dewasa dan aku laki laki dewasa, dalam keadaan rumah yang sepi dan tak ada orang, menurutmu apa yang akan aku lakukan ?"Tubuhnya bergetar, sudahlah aku tak kuat lagi menggodanya
Ku raih gagang pintu kamarnya
" keluarlah, aku akan masak untukmu, kau belum makan kan ?"
Ia masih diam
" ayo, "
***
Natheli's povDemi tuhan nathan menyebalkan !!!
Dia pikir aku wanita macam apa ? Dia pikir dia siapa ? HahNatheli natheli,,ayo sadarlah...
" duduk disana " ucapnya sambil menunjuk ke arah kursi di balik meja panjang tempat dia memasak
Ku lihat dia dengan seksama, hah aneh! Kenapa aku merasa sepertinya hanya aku yang merasakan perasaan aneh saat dekat dengannya, hahhh natheli sadarlah !
Dia memasak omlete dengan sosis goreng, harum masakannya pun membuat perutku keroncongan,,hahh dasar cacing cacing di perut ini tidak bisa meliahat situasi..!
" sebentar lagi selesai, tahan sebentar yah sayang " ucapnya sambil meletakan omlete ke piring
Cih, dia bilang apa ? Sayang ? Haduhh pipiku memanas,,tolong jangan memerah..
" ini" dia menyodorkan piring ke arahku yang berisi kan omlete, nasi dan sosis goreng..mm aku boleh menyebut ini sosweet. Ah natheli sadar !
Dia duduk di sampingku, sambil memperhatikanku sedang makan, tidak ,tidak makanan ini sulit untuk ku telan
" m.mm k-kau , kenapa tidak makan ?" Ouhh lidahku,,kenapa semua tubuhku tidak bisa menuruti keinginanku,,
Lagi lagi dia hanya tersenyum,
" bukankah tadi kau hanya memakan bubur itu, ini makanlah "
Baiklah itu perkataan yang paling canggung yang pernah ku ucapkanKu beranikan diri untuk menatapnya, dia juga menatapku dan tersenyum lembut, ouhh kakiku lemas,,
"Makanlah, aku tau kau lapar,"
" aku suapi yah "
Astaga ! Apa aku bilang ? Boleh aku menarik kembali perkataanku ?! Ku mohon...Dia tersenyum lalu, membuka mulutnya,
Huhhh tanganku gemetar,,mataku fokus pada sendok yang membawa makanan ini ke dalam mulutnya,
" nath"
" iyah " aku masih fokus dengan suapanku padanya" berhenti. Aku takut menyakitimu "
Ucapnya ,dan sontak membuat tanganku berhenti seketika di dalam mulutnya, ku beranikan mataku untuk menatapnya dan mencari kebohongan namun nihil." apa maksudmu ?" Tanyaku setelah mencari kebohongan dari wajahnya
Dia kembali menatapku tajam, tanganku mengepal di atas pahaku, saling bertatutan memberikan semangat
Hening...
Masih hening.." pftbbuahhahahahaha kau kenapa natheli ? Wajahmu huahaha,,"
Dia tertawa ?!
Nathan menghapus air mata dari sudut matanya,
" maksudku berhenti menyuapiku terus, kau tau, makanan di mulutku saja masih penuh, "
Aku masih diam dan menatapnya
" hey,,ini serius,,aku hampir tersedak tadi,,"
Aku langsung menggertak meja lalu membereskan makanan kami dan langsung ku cuci
Apa maksudnya ,? Dia sedang mempermainkanku atau apa ?
Entah kenapa saat dia mengatakan untuk membuatku berhenti membuat jantungku seperti berhenti berdetak tapi dia bahkan sedang mempermainkanku,,
" natheli.." Ucapnya di belakangku
Aku masih menyibukan diriku dengan piring piring kotor ini, huhh rasanya aku ingin mengusir pemuda ini dari rumahku sejak tadi mempermainkanku terus..
" hey,,kau ini kenapa ? Maaf tadi aku menertawaimu seperti itu "
Sadar juga dia..
" tapi sungguh itu memang sangat lucu bfthuah " dia meletakan tangannya untuk menutup mulutnya yang semakin menggila menertawaiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Times change
Random"Aku lelah memakai topeng, hidupku penuh dengan sandiwara, tapi aku tak bisa mundur, terlebih saat kau pinjamkan topeng ini padaku " ~ Natheli .B. putri "Hidup dengan penuh aturan, membuatku jenuh, setiap peraturan itu ku langgar, maka dinding perat...