Jodoh cerminan diri

127 7 0
                                    

Natheli's pov

Hah ! Apa dia bilang ! Cemburu ! Aku ! Yang benar saja ! Apa otaknya sudah tak waras ! Huh hah huh hah hosh..
Untungnya ibu mengajakku pergi ke kamarnya untuk mencarikan selendang, ibu memang senang memakai selendang, lalu dia pergi meninggalkanku,

Benar benar, tidak habis fikir aku dengan fikirannya, kenapa dia berfikir aku cemburu padanya ?

Setelah selendang itu ku temukan, ku pergi meninggalkan kamar lalu menuju ruang makan

" ndok, nak nathan mana ? Ayo kita makan malam bersama, ibu sudah siapkan makanan "

" i-iyah bu "
Hah yang benar saja, aku harus kembali untuk menemui pria gila itu

Tuhan membantuku, pria itu dengan sendirinya mendatangi kami, ia sedikit melirik ke arah aku, wajahku berkata apa yang kau lihat ?

Lalu dia menunduk dan berjalan dengan ibuku menuju meja makan, di selah selah makan, ibu dan nathan semakin akrab saja, sebenarnya anak ibu tuh aku atau nathan ?

" nak, kamu berasal dari malaysia ?"

" iyah bu " ucapnya sopan, bola mataku langsung berputar

" ibu sempat tinggal disana loh, kamu tinggal dimana ?"

Ibu sempat disana ? Kenapa aku tidak tau

" negeri sembilan bu "
Terlihat wajah terkejut dari wajah ibuku

" negeri sembilan ? Apa pekerjaan ayahmu ?"

Nah mati kau ! Bilang sana, bahwa ayahmu itu seorang raja, agar ibu makin cinta padamu

" ayahku politikus disana bu, saya sendiri seorang fotografer "

Itu benar, tapi kenapa dia menyembunyikan identitasnya

" oohh fotografer, ketemu sama natheli dimana ?"

Oke, oke ibuku bermutasi menjadi wartawaaann

" di raja ampat, saat pemotretan untuk kementrian pariwisata indonesia "

Jangan lupa juga, ceritakan bahwa kau yang menyeretku ke dalam masalah simpanan mentri!

" mm belum lama yah ? Kau yakin ingin meminang putriku ?"

Kenapa hal itu dibicarakan si

" yakin bu "

Dih ? Apa dia bilang ? Aku yang tidak yakin dipinang olehmu !

" natheli anaknya manja loh, cengeng dan keras kepala. Tidak apa apakan dengan kekurangannya itu ? Kau harus sabar menghadapinya nak "

Hah ! Yang ada aku yang harus sabar menghadapi pria menyebalkan ini

" ibu, siapa yang ibu sebut manja? Anakmu ini ko di jelek jelekkan di depan calon suaminya "

Suara itu datang dari arah belakang ku, sepertinya aku kenal dengan suara itu,

" ayah !" Ucapan pertamaku setelah 11 tahun tak bertemu dengannya, walaupun beliau juga masih sering menghubungiku tapi untuk bertatap muka, inilah yang pertama

" hay sayang..ruapanya kamu masih ingat dengan ayah " aku menghabur ke pelukan ayahku tercinta, perawakan yang tinggi besar membuat tubuhku tenggelam di pelukannya

" ekhm, hay om, saya nathan " pria itu tiba tiba saja berada di sampingku,

Ayah melepaskan pelukanku dan menatap wajah nathan dengan kaget namun senang, ahh tatapan aneh

Wajah nathan pun tak tertebak olehku, kenapa belakangan ini aku selalu menangkap ekspresi nathan yang sulit untuk ku baca si

" senang bertemu denganmu!" Ayah mengulurkan tangannya dan menyambut tangan nathan yang sejak tadi terulur sambil memasang senyum yang semanis manisnya

Times changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang