Times change

189 6 0
                                    

Natheli's pov

Aku tersenyum saat nathan memberikan senyuman kepadaku setelah kami menyalurkan emosi kami masing masing ,,masih terasa perih terasa di bibirku akibat hisapan dalam yang ia berikan , awalnya aku takut melakukannya ,,menceritakan sisi gelap hidupku dan kelemahan ku kepada orang lain,,namun saat melihat nathan jatuh tersungkur dan lemah membuat hati dan jantungku berdegub tak karuan, aku tak mau kehilangan untuk kedua kalinya, kehilangan orang yang sangat penting untukku,

" kau tak akan meninggalkanku ?" Ucapku akhirnya setelah mampu mengendalikan diriku

Dia tersenyum lembut, mengusap pipiku yang basah
Menyelipkan beberapa helai rambut di belakang telingaku lalu mencium lembut keningku

aku merasa tentram dan damai atas perlakuannya, senyumanpun selalu terpampang di wajahku,,

" aku akan meninggalkanmu "
Jantungku seperti berhenti berdetak, tanganku melemas, mataku menatap kedua mata indahnya dengan gerlingan air mata yang menumpuk,,

Nathan masih menatapku,,air mataku terjatuh untuk yang kesekian kalinya

Jarinya mengusap pipiku,,aku tertunduk,,tak mau melihat lagi wajah nya yang semakin membuatku terluka,,

" hey,,aku akan meninggalkanmu karena perutku sudah lapar ,"

Aku mendongakan kepalaku ,,apa maksudnya ?

Dia tersenyum menyeringai..apa dia sedang mempermainkanku ?

" kau akan tetap disini, atau ikut aku membeli bakso "
Dia tertawa lepas

Benarkan dia kembali mempermainkanku ,ku pukul saja dadanya, masa bodo dia meringis kesakitan

" aw sakit natheli "

Ku acuhkan dia dan langsung berjalan meninggalkannya,

Enak saja dia tertawa di saat aku benar benar sangat mengkhawatirkannya,,

Lalu tangan besar dan kekar melingkari pinggangku, bertumpu di atas perutku,,dan yang ku tahu itu adalah tangan nathan, ia memeluku dari belakang,,oh ayolah aku seperti sedang beradegan di drama drama romantis

" lepaskan,,lepaskan aku nathan "
Aku memukul tangannya yang berada di ats perutku,,namun bukannya melepaskan dia malah mempererat pelukannya

Aku bisa merasakan nafasnya yang terhembus di sekitar leherku,,hangat,,itulah nafasnya
" maaf "

Ucapnya di telingaku,,membuat aku sedikit bergedik karena bibirnya menempel di daun telingaku

" yah baiklah aku maafkan,,sekarang lepas,,"

Dia malah makin mempererat
" lepas nathan " entah kenapa,,ucapanku melembut padanya

" tidak mau "

" nathan,,lepas,,kau bilang ingin beli bakso,,bagaimana cara aku berjalan jika kau memelukku seperti ini "

" kau kedinginan natheli,,"

" tidak.."
Lalu dia akhirnya melepaskan pelukannya, lalu berputar di sampingku, dan menggenggam tanganku

Dia hanya menatapku lalu tersenyum,,kenapa nathan sangat tampan malam ini,,??

Dia memasukan tanganku yang berada di genggamannya ke dalam saku jaketnya

" ayo kita jalan "

Aku hanya tersenyum dan mengikutinya berjalan

***
Sesampainya di tukang bakso langgananku, aku langsung memesan 2 mangkok bakso pedas dan 2 gelas teh hangat,,

Tanganku tidak bisa terleoas dari genggamannya,,pipiku semakin merona saat tiba tiba nathan mencium pipiku,,
" kau lucu sekali " ia mengacak ngacak rambutku,,uhh jantungku,,

Times changeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang