Nathan's pov
" nathan ! Satu minggu lagi, ! Ayah harap kau tak lupa akan janjimu itu, "
" iyah ayah, nathan ingat!,"
" jangan coba coba membohongi ayah, mengerti !"
Bip.
Ohh tuhann,,kenapa pak tua itu selalu menerorku, sesuai perjanjian yang aku dan natheli buat adalah dia diperkenalkan sebagai kekasih bukan calon istri, tapi sepertinya pak tua itu ingin calon istri yang kuperkenalkan,
Sejak berita hubungan tentang aku dan natheli tersebar luas , nama natheli pulih kembali, yah setidaknya aku sudah bernafas lega, karena ulahku sudah teratasi, dan akupun bisa dekat dengan natheli , walaupun dia sering mengacuhkanku, tapi bodohnya aku semakin menyukainya, dia merubah hidupku, yaah perlahan aku jadi orang yang banyak mengaturnya, dia itu ceroboh sekali, dan sangat cuek dengan penampilannya, jika saja tak ada make up artis, dia pasti akan berdandan seperti pengamen lampu merah jika berangkat kemana mana, terlebih dia juga tidak pernah memperhatikan makanannya, sudah berkali kali aku bilang untuk mengganti cemilannya dengan buah buahan, tapi dia pasti akan marah setiap kita membicarakan hal itu, dan satu lagi dia juga sangat tidak sensitif dengan sekitar, termasuk padaku
Keangkuhannya, kemunafikannya, kehidupannya membuatku semakin tertarik padanya, dia selalu hidup menggunakan topeng, sepertinya di lemari pakaiannya bukan pakaian isinya tapi topeng ,,
Ku pijat pelipisku, memikirkan hal yang terjadi padaku ketika ayah tau aku akan membwa seorang gadis yang ku kenalkan padanya hanya sebagai kekasih dan itupun settingan
" mas nathan !!" Brain datang terengah engah, dia melepas kacamat yang bertengger di hidunya dan mengelap keringat yang mengucur dari dahinya
Kumasukan hendphone ku kedalam saku
" ada apa ?"" nona natheli tidak mau memakan buah buahhannya "
Ah wanita itu benar benar keras kepala,
" lalu ?"
" aku disuruh untuk membelikan cemilannya sekarang, ya ampunn mas nathan, nona itu sangat keras kepala "" yasudah, kau kembali saja, biar aku yang mengurus nona itu "
Aku berjalan menuju lokasi syuting, disana terlihat icha dan rain yang duduk sambil berbincang dan ya ampunn makanan yang kubelikan di taruh di pinggir tempat sampah ? Benar benar wanita itu ! Susah sekali diurusnya ?!
Ah kenapa aku terdengar seperti ayah ?!
" cut!, "
Natheli berbalik ke arahku, aku menatapnya dalam sambil menaruh kedua tanganku di depan dada, dia balik menatapku,Ahh wanita ini menantangku, ku cium kau !
" natheli ?!"
" hm ?" Alisnya terangkatWanita itu melirik ke arah tempat duduknya, dia lebih tertarik pada kursinya dibanding aku ?!
" brain..."
" i.iyah nona "
" kau tidak membeli makanan yang kupesankan ?" Tanyanya sinis" itu nona,,".
" natheli ?! Haruskah kita berdebat tentang cemilanmu lagi ?"Sekarang wanita satu ini, telah memandangku, dia memajukan tubuhnya dan kepalanya mendongak kearahku
" aku tak mau memakan itu kekasihku!!" Tekannya pada kata terakhir
Akupun terasenyum , melihat nona yang satu ini beracting dihadapanku, yahh ini dikeramaian, jadi tidak mungkin kami berselisih selagi para wartawan dimana mana
Akupun menatap tajam kearah matanya, dan yah wanita ini tak kalah tajam menatapku, andai bukan settingan sudah ku cium dia sejak tadi !
" nath, buah - buahhan baik untukmu !"
Ucapku lembut sambil membelai rambutnya, tapi mataku masih tajam menatap matanya" aku sehat, sayang " balasnya sambil menggenggam tanganku,
Percayalah, seharusnya adegan ini romantis, yah mungkin bagi para wartawan kami adalah pasangan harmonis, tapi percaya padaku kami sedang bertengkar sekarang !
" kau sehat diluar, belum tentu sehat di dalam, ayo makan buahmu, kenapa kau tak suka buah?! Nath, ini baik untuk tubuhmu, kau harus mengurangi makanan yang tak sehat itu kau har.."
" baiklah " ucapnya sambil menutup mulutku,
" aku akan memakannya ! Dasar tuan cerewet !" Gerutunya dengan diringi senyum palsu
Aku pun memeluknya , namun kurasa ini bukanlah pelukan tapi kekerasan, persetan dengan pelukan !
" apa yang kau lakukan ?" Bisiknya sambil mencoba melepaskan diri
" diam nona ! Dipojok kirimu ada wartawan yang mendengar kita, jadi tetaplah seperti ini dulu "
***
Ahhh kupingku pengang mendengar dia berteriak memaki kedua asistennya, wanita cantik ini memiliki mulut dan lidah yang sangat pedas ! Tak ada manis manisnya,
Sungguh,,
" brain, sudah berapa kali aku bilang ! Turuti apa yang aku katakan, kau bekerja padaku bukan padanya !" Brain hanya menundukan kepalanya
" hey nath, dia yang kusuruh, jangan memarahinya, ini ulahku !"
" diam kau ! Aku sedang berbicara dengan asistenku, "
Ya ampun,,sang angel telah bermutasi menjadi devil" brain ?! Sudah berapa lama kau bekerja padaku ? Aku tak suka di protes !"
" nath, ini salahku !"
" sudah berapa kali aku katakan jangan mencampuri urusanku nathan !"
Wanita keras kepala !
" icha! ".
" iyah, nona ?"
" pakaiannya ?! Warnanya terlalu terang untuk kulit dan fiew disini, kau tak tau bajuku dan sinar matahari seperti sedang mengadu !"" itu..dipilihkan mas nathan nona !"
" nathan lagi nathan lagi,! Aku menyuruh mu bukan dia ?!"
" aku yang memintanya, percayalah padaku, aku ahli terhadap gambar di camera "
Kali ini, matanya sangat sangat tajam mengarah kearah ku,
Lalu dia melihat ke arah dua orang yang sejak tadi menunduk pasrah, rain pun datang" nath, ! Sudahlah,,"
" rain, kau juga memihak nathan ! ? Apa kau juga lebih menuruti perintah nathan dibandingkan aku ?!"Ada apa dengan wanita ini ? Apa dia sedang PMS
" tentu saja tidak honey,,aku selalu berada di pihakmu " ucap rain lalu memeluk wanitaku.
Walaupun akhirnya aku tahu mereka bersaudara bahkan kakaberadik, tapi aku tetap tak suka melihat kedekatannya.
" apa yang kau lihat ? Pergi sana "
Ahh lihat , mereka memang kaka beradik, tidak kaka tidak adik semua nya menjengkelkanaku keluar dari tenda artis lalu mencoba menenangkan fikiranku di bawah pohon , memikirkan bagaimana caranya mendiskusikan masalah ini pada wanita itu..
Aku terlalu keras berfikir sampai akhirnya aku tertidur..
***
Ini bukan nathan..tapi rey..tahan yah nathan nya masih otw
KAMU SEDANG MEMBACA
Times change
Random"Aku lelah memakai topeng, hidupku penuh dengan sandiwara, tapi aku tak bisa mundur, terlebih saat kau pinjamkan topeng ini padaku " ~ Natheli .B. putri "Hidup dengan penuh aturan, membuatku jenuh, setiap peraturan itu ku langgar, maka dinding perat...