Natasha POV
Aku terbangun dan sedikit kaget mendapati wajah Arya yang kulihat pertama kali. Tapi lama kelamaan, aku merasa sedikit bahagia. Jika suatu hari aku berkeluarga, aku berharap seperti inilah gambarannya. Ada Arya di sampingku, dan anakku di tengah-tengah kami.
Sederhana saja...
Bukankah bahagia memang sesederhana ini?
Aku mengambil hp di nakas, dengan cepat mengambil foto Arya dan Revan. Wajah mereka tenang dan terlihat seperti lelah mereka lenyap. Semakin dilihat, semakin banyak aku menemukan kemiripan di antara keduanya. Bagaimana mereka bisa semirip ini saat tidur?
Jahatkah jika aku berharap Revan bukan anak Arya?
Tok tok tok
Lamunanku buyar. Setelah merapikan rambut dan pakaian seadanya, perlahan aku bangkit dari ranjang dan menuju pintu. Saat ku buka pintu, wajah Miranda yang jengkel menyambutku. Tapi aku hanya bisa nyengir menanggapinya.
Buru-buru aku menutup pintu sebelum ocehan ataupun teriakan Miranda membangunkan Arya dan Revan. Setelah itu, aku menarik Miranda sampai agak jauh dan di sanalah dia meledak.
"LU BELUM SAH JADI ISTRINYA DAN KALIAN TIDUR BERDUA?!" Teriaknya yang sukses bikin telinga gue sakit.
"Mi-..."
"Astaga Miranda! Harus banget ya kamu teriak sekeras itu sampai Joey kaget?!" Omel Dion yang muncul tiba-tiba, memotong protesku yang belum sempat keluar.
"Ya tapi kan, Dion... Kamu bayangin aja! Masa iya Natasha udah tidur berduaan sama Arya di kamar?! Mereka bahkan bel-...."
"Lah... Revan kemana? Masa di sofa Sha?" Tanya Dion seolah ga peduli Miranda yang masih belum cukup puas mengomel.
Aku hanya bisa mendengus.
"Ya ngga... Aku kan tidur sama Revan di ranjang. Tiba-tiba pas bangun udah ada Arya di depan aku. Miranda aja yang mikir mesum!" Kataku membela diri.
"Oooo... Ya udah. Mir, kamu jangan asal main hakim gitu ah. Oh ya Sha, kamu lanjutin lagi aja. Pasti kalian capek."
"DIONNNNNN!" Geram Miranda.
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala. Kenapa sih dua orang ini bisa menikah padahal hubungan mereka berdua lucu begini? Aku hanya bisa berdoa, semoga Joey tabah punya orang tua seperti mereka.
"Mir.. Pinjem dapur boleh ya? Mau masak buat Arya dan Revan."
"Ohhh.. Oke! Emang udah ga ada makanan lagi sih. Mau gue bantuin ga? Itung-itung service dari tuan rumah gitu. Hehehe.." Tawar Miranda yang aku tahu jelas niatnya bergosip di dapur bersamaku.
"Kalo ga repot... Hehehe."
"Eitsss... Miranda repot. Lu sendiri ga apa kan Sha? Anggap aja rumah sendiri. Hehe.." Dion langsung menarik Miranda dan memeluknya erat, seakan takut istrinya akan ku terkam.
Ck.
Dasar! Tapi aku maklum, Miranda juga mengalami banyak kesulitan saat bersama Dion. Tentu saja saat ini mereka ingin menikmati waktu yang sudah lama mereka tinggalkan. Jadi biarlah mereka berbahagia, lagipula aku bisa sendiri kok.
Aku segera membuka kulkas dan melihat apa yang bisa ku buat. Aku harap Revan ga rewel memilih-milih makanan. Hm... Sepertinya sup ayam bisa jadi pilihan yang tepat. Sepertinya itu saja sudah cukup, lagian ini rumah Miranda, ga boleh seenaknya seperti rumah sendiri juga.
Baiklah... Here we go!
Setengah jam kemudian, semua sudah siap! Aku membawanya ke kamar dengan nampan dan meletakkannya di nakas samping ranjang. Sekarang yang paling sulit, membangunkan Arya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You #6 : Happily Ever After
RomanceSekuel keenam dari "Loving You". Dear Arya Pradipta Mahendra, Tolong jaga Revan, anak kita. Niatku tidak ingin memberitahumu kejadian satu malam itu. Satu malam yang merupakan kesalahan bagimu, tapi tidak bagiku. Keberadaan Revan adalah anugerah. K...