S.e.m.b.i.l.a.n

8.9K 530 7
                                    

Natasha POV

"Nteee... Kita mau kemanaa?" Tanya Revan entah untuk kesekian kalinya.

"Mmm... Tante juga ga tau. Kan Papa yang ngajak kita jalan." Jawabku sabar.

Rasanya aku sendiri bingung mau menjawab bagaimana. Pagi ini aku bangun dan mendapati ranjang hanya ada aku seorang. Tentu saja aku kaget dan bingung, karena aku yakin semalam ada Revan dan Arya bersamaku. Tapi belum sempat aku turun dari ranjang, pintu kamar terbuka dan di sana Revan sudah menungguku dengan baju yang sudah berganti. Dia tersenyum lebar bersamaan dengan Arya yang berdiri di belakangnya.

Belum juga menyapa, Arya langsung tersenyum lebar dan menyuruhku mandi. Revan menarik-narikku untuk segera melakukan perintah Arya. Semua serba buru-buru, sampai aku ga sempat sarapan!

"Paaa.... Paaa...."

Panggil Revan sabar, walau aku tau dia lelah memanggil. Arya yang ga menanggapi Revan, malah terlihat seperti melamun saat menyetir mobil, langsung ku senggol. Ck, bahaya sekali dia!

"Eeh... Ya? Ada apa?" Tanya Arya seakan baru sadar.

Dia mikirin apa sih!

"Ar, Revan nanya kita mau kemana."

"Ohhh... Mmm, kita jalan-jalan ke tempat yang agak jauh ya? Lusa baru pulang. Oke?"

LUSA?!

"Kemana Pa?"

"Ra-ha-si-a! Hehhee. Di sana Revan bisa main sampai puas sama Tante Natasha. Gimana?"

"Holeeeee...."

Revan senang, tapi aku ngga! Apaan sih Arya. Bisa ya mikirin liburan di saat suasana mencekam kayak gini?! Rasanya ingin sekali ku cekik dia. Aku kan masih harus mengurus kantor yang baru saja mendapat proyek baru. Dad butuh bantuanku dan ga mungkin aku seenaknya liburan!

"Aku udah telepon Daddy, kalo kamu mau protes. Kak Flo dan Kak Reta mau membantu, yang ga setuju cuma Rama kok. Yang pasti aku mohon. Biarin begini dulu Sha... Biarin kita ngerasain sedikit kebahagiaan sebelum aku kehilangan kamu."

Aku tertunduk.

Dan di saat itu juga, aku pasti kehilangan Arya kan?

Jadi ini liburan untuk sebuah perpisahan?

Miris mendengarnya, tapi memang benar demikian kan? Rasa-rasanya ini seperti tinggal menunggu waktu sampai bom meledak. Huff... Berarti aku harus benar-benar merasakan kebahagiaan ini.

"Ar..."

"Hm?"

"Kalau mau ngajak liburan keluarga, jual dulu mobil sport kamu yang di rumah Dion!"

"Ha? APA??!"

"Masa ga modal banget sih minjem mobil SUV Dion. Yakaliiii! Ga keren tau."

Ini lebih baik kan? Mencairkan semua suasana tegang yang ada.

"Ga mau! Enak aja! Aphrodite itu kesayangan aku! Mana mungkin aku lepas buat diganti mobil yang ga berbodi? Hiiii..."

"Aphrodite?" Siapa itu? Ga pernah denger.

"Namanya. Sesuai banget kan? Emang sih, dia cantik banget."

Aku bengong. Arya ..... seriusan kasih nama mobilnya sama kayak dewi Yunani itu? Astagaaa... Dikasih makan apa dia pagi tadi sama Miranda?! Tapi aku hanya bisa tersenyum tipis. Aku tau Arya sama mencobanya sepertiku. Suasana seperti biasa lebih terasa menyenangkan daripada mencekam dan tegang. Aku butuh liburan ini, dan Arya juga. Terlebih Revan yang masih beradaptasi dengan Arya.

Loving You #6 : Happily Ever AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang