Zahya :
Kami bertemu saat ayah dan ayahnya menjodohkan kami. Kami menikah namun tak saling mencintai. Kata kedua orang tua kami, "Cinta itu datang dari kebiasaan, kebersamaan kalian akan menjadi bibit-bibit cinta." Dan lihatlah sekarang setelah delapan bulan menikah, memang benar bibit cinta itu ada namun hanya di hatiku. Well, aku tidak tahu apa yang dia rasakan padaku dan karena sikapnya yang dingin itu ku artikan bahwa dia memang tidak mencintaiku. Memang benar kata pepatah, "Dalamnya lautan bisa diukur namun dalamnya hati manusia, siapa yang tahu?"
Jonathan :
Aku pertama kali melihatnya saat tiba di Bandara. Waktu itu umurku masihlah sangat remaja, dia gadis unik yang pernah ku temui. Walau pakaiannya tidak seperti kebanyakan gadis, namun ada aura yang terpancar dari dia dan itu sangat kuat menarikku. Ku pikir kami tidak akan bertemu lagi, namun takdir berkata lain. Kami kembali dipertemukan oleh orang tua kami dalam acara perjodohannya, sebenarnya akulah yang meminta ayah menjodohkan kami berdua. Ku akui memang sifatku terkesan dingin padanya, awal perjodohan hingga pernikahan tak pernah sekali pun ku tunjukkan sikap hangatku padanya. Tentu saja, bukan karena aku membencinya, malah sebaliknya. Aku sangat mencintainya hingga tak kuat berada di dekatnya, aku akan sangat gugup dan akhirnya hanya diam yang mungkin disalahartikan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying To You
RomanceGanti Judul Mengandung unsur 21+ Sebagian part di privat Zahya: Mungkin aku adalah perempuan tidak tahu diri yang mengharapkan cinta dari pria dingin dan egois sepertinya. Jonathan : Mungkin aku satu-satunya lelaki di dunia ini yang bodoh su...