.🏃🏃🏃.
' لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Selamat hari raya indul fitri 1439 H
🙏Minal aidzin wal faidzin Mohon maaf lahir dan Batin🙏
Di hari yang spesial ini Saya mengucapkan permohonan maaf baik yang di sengaja maupun yang tidak saya sengaja perbuat.
Taqobbalallahu minna wa minkum
Barakallahu FiikumAllahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillah ilham.
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
🏃🏃🏃
#Pertemuan Pertama
JONATHAN POV
Dering suara di telepon itu sukses membuatku terbangun dari mimpi indah yang baru saja kuraih. Melirik ke arah jam dinding tidak membuatku lebih baik malah niat jahat dalam kepalaku semakin besar, gemas sekali ingin meremas orang di seberang yang sudah mengganggu waktu istirahatku.
Dengan kesal aku raih telepon itu lantas membuangnya, tidak peduli jika benda elektronik yang tidak bisa kubeli dengan uang sendiri itu nantinya rusak. Namun tidak cukup tiga puluh detik setelah bunyinya reda, benda sialan itu kembali berbunyi dan tidak mau berhenti mengeluarkan bunyi pengganggunya.
Bangun dengan perasaan kesal luar biasa, lantas meraih telepon itu. Melihat nama yang tertera di layarnya semakin menguatkan niatku untuk menghajar orang di seberang. “Aku akan mengulitinya jika ini bukan hal yang penting.” geramku sambil menekan tombol untuk menjawab. “Ada apa, brengsek? Kau tidak lihat jam berapa sekarang, hah?” kataku kesal.
“Easy, Bro─”
“Cepat katakan apa maumu!”
“Tidak sabaran sekali kau...”
Dia menjeda ucapannya dan itu benar-benar membuat darahku mendidih, kurasa kepalaku sudah mengeluarkan asap sekarang. “Cepat katakan atau kumatikan sekarang.”
“Huh, besok kami akan ke Negara asalmu, kau mau ikut─”
Pip.
Sialan.
Aku yakin tidak ada yang penting dari telepon Bill selain ingin menggangguku. Aku segara mematikan telepon itu lantas melepas baterainya dan kembali membaringkan tubuhku. Menghela nafas dan kembali menutup mata hingga beberapa saat kemudian rasa nyaman kembali ku dapatkan. Semoga aku bisa tidur nyenyak malam ini.
...
Aku merasa sebuah tarikan keras dari tubuhku lalu goncang kuat seperti gempa bumi berkekuatan besar kemudian suara gemuruh aneh yang mengatakan dada besar. Dada besar? “Arrrrrgghhh.... Sialan. Apa yang kalian lakukan di sini, hah?” kataku membentak. Walau mataku masih belum terbuka sepenuhnya namun tawa juga kejahilan seperti ini hanya mereka yang punya. Dua kembar siam tak serupa namun memiliki sifat yang sama. Bill dan Max.
Aku heran dengan Max. Dia adalah murid pindahan. Baru beberapa bulan dia masuk di sekolah dan kelas kami, dan sudah sangat akrab dengan Bill. Bahkan tingkah dan kemesumannya pun bisa mengimbangi Bill.
Aku menatap tajam dua manusia gila di hadapanku itu. Nafasku masih terengah karena emosi yang sudah memuncak di ubun-ubun akibat ulah mereka. Sungguh hari ini aku hanya ingin menikmati ketenanganku saja namun dua manusia sialan itu benar-benar tidak memberikannya dan kemungkinan untuk beberapa tahun selanjutnya ketenangan itu hanya akan ada dalam anganku saja. Karena kenyataannya mereka─ Bill dan Max dengan seringai sialan mereka akan selalu datang menggangguku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying To You
RomantizmGanti Judul Mengandung unsur 21+ Sebagian part di privat Zahya: Mungkin aku adalah perempuan tidak tahu diri yang mengharapkan cinta dari pria dingin dan egois sepertinya. Jonathan : Mungkin aku satu-satunya lelaki di dunia ini yang bodoh su...