BAGIAN 10

56.5K 2K 103
                                    

Sorry itu itu judulnya tadi salah 😅😅😅😅

Yang penting tepat janji 😁
Tapi, maaf pulsanya gak jadi soalnya yang komen sedikit sih 😅, gak apa yah 😅😅
Btw, jangan lupa klik ⭐️ dan komen setelah dibaca 😊.

⏺⏺⏺

Jonathan POV

Ada saatnya manusia akan merasakan muak pada sesuatu, merasa bosan jika harus terus-menerus menerima sesuatu yang tidak dia inginkan atau jengah dengan perlakuan yang tidak pernah dia sukai untuk dia terima.

Sama seperti saat ini. Sku benar-benar muak dengan segala tingkah laku wanita ini yang tidak ada henti-hentinya menggangguku, berulang kali dia berusaha menggodaku, menawariku sesuatu yang tidak pantas dia tawarkan kepada seorang lelaki. Bahkan walau ketika meeting tengah berlangsung dia tidak sekalipun malu menggodaku.

Aku tidak mengerti, apa yang ada di jalan pikirannya. Wanita dewasa dengan segala kesempurnaan fisik yang dia miliki juga pesona yang tidak bisa membuat orang berpaling darinya berusaha menggodaku dengan tubuhnya padahal banyak lelaki yang berada di dekatku dengan kemampuan juga pesona yang jauh melebihiku. Aku bahkan sudah mempunyai seorang istri. Dan walaupun dia tahu itu, dia tidak peduli.

"Jo, kau juga akan datang kan di pesta Miranda dan Gean?" tanyanya. Tangannya segaja menyentuh pergelangan tanganku, sedikit mengelusnya dan membuatku refleks menarik tanganku. Zahya saja belum pernah melakukan ini padaku, tidak mungkin aku membiarkan ada wanita lain yang mendahuluinya.

"Ya, aku akan datang." sahutku sedikit tersenyum. Aku tidak ingin dia merasa tersinggung akibat ulahku tadi dan membuat proyek kerja sama kami batal. Usaha spa miliknya sangat cocok untuk hotelku yang baru.

"Oh benarkah? Apa kau akan pergi dengan istrimu?" tanyanya lagi. Mendengar kata istri, aku sedikit meringis. Entah sampai kapan kami menjalani pernikahan seperti ini. Bahkan selama empat bulan pernikahan tidak ada kemajuan yang bisa kudapatkan. Kami masih seperti dua orang asing yang tinggal serumah. Kami hanya terikat pada segores tanda tangan di atas sebuah buku yang berlabel buku nikah, selebihnya tidak ada.

Yah, mungkin di sini akulah yang banyak ambil andil dalam keadaan ini. Zahya bahkan selalu menginginkan keakraban dari kami, namun aku selalu menghindarinya. Jantung dan tubuhku tidak akan sanggup menghadapinya. Dia seperti sentrum listrik yang membuat kinerja jantungku jadi tidak stabil, bahkan tubuhku juga ikut bergetar karenanya. Aku selalu gugup jika berada di dekatnya. Yah, tertawalah sepuasmu, tetapi inilah keadaannya. Inilah yang sebenarnya. Aku terlalu mencintai istriku dan membuatku seperti seorang remaja yang baru mengenal cinta.

Seorang Jonathan yang terkenal pandai memanfaatkan suasana juga emosi seseorang untuk mendapatkan tujuannya, jadi seperti ini hanya karena seorang Zahya. Gadis tomboy yang tidak memiliki penampilan menarik juga kecantikan yang selalu diidamkan oleh kaum adam seperti wanita ini─ yang anehnya malah membuatku terpikat dan rela merendahkan harga diriku untuk mengikatnya dengan jalan perjodohan.

"Jo...!?"

"Ah, tidak. Aku tidak pergi dengannya." mana mungkin aku pergi dengannya jika berada dalam radius satu meter saja membuatku kehilangan fokus.

"Kenapa?"

Wanita ini benar-benar cerewet. Apa mungkin, Tuhan memang menciptakan kaum hawa dengan tingkat kecerewetan seperti ini. Mengingat ibu dan teman-teman wanitaku yang semuanya sangat suka berbicara tanpa memedulikan jika lawan bicaranya sudah bosan dengan semua kata-katanya?

"Ah.. istriku ingin menemui orang tuaku, mereka sangat merindukannya." aku tersenyum sendiri ketika berdalih seperti itu.

"Oh..." sahutnya. Aku bisa melihatnya tersenyum, meski samar. Dan bisa kutebak apa yang ada di dalam kepala wanita ini. Namun, walau bagaimana pun aku menolak dia pasti akan semakin gencar menggagguku.

Marrying To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang