Satu peluk, seribu malam 2

850 103 15
                                        

‼️🔞‼️
Minor DNI please.


"Aku mau ciuman lagi"

"Hah? Kenapa blak-blakan banget sih" gerutu Sakura. Malu.

Jari-jari nya mulai menyelinap ke surai merah muda itu. Sakura melihat raut wajah Sasuke yang tak biasa. Nafsu sedang menyelimutinya.

Sakura masih terdiam di tempatnya, dirinya terperangah dan terkejut ketika Sasuke dengan kasar membungkam bibirnya. Matanya tertutup hanya merasakan bagaimana Sasuke memulai semua ini.

Sungguh emosional dan bergairah. Tubuhnya tak bisa ia tegakkan lagi, dirinya mundur dan jatuh ke kasur.

'Mmhh' tautan keduanya terlepas, deruan napas memburu saling bertabrakan diantara wajah keduanya.

Sasuke menggenggam dress sakura, "boleh?". Yang ditanya terdiam beberapa detik dan mencari arti maksud Sasuke lewat matanya.

"Aku udah nunggu lama" katanya terbangun lalu melepaskan dress miliknya sedangkan Sasuke membuka kondom dengan tergesa.

Keduanya sudah telanjang dan menikmati keindahan satu sama lain.

'Nghh sassssuke' desah nya mengudara, ketika ia merasakan tangan besar Sasuke mulai meraba vaginanya, dirinya seperti tersetrum dibuatnya.

"Aku masuk ya" kata Sasuke. Desah Sakura lagi-lagi kembali mengudara, membuat Sasuke juga mengerang. Air di sudut mata Sakura menetes ketika Sasuke memaksakan semuanya masuk, tanpa kecuali.

Jeritan Sakura kali ini lebih kencang dari sebelumnya, jari Sasuke berhasil masuk ke dalam lubang pertahanan. Membuat tubuh Sakura mengerang dan menggeliat. Ia pusing dan kakinya terangkat. Vagina itu sangat sempit dan basah berlendir akibat cairan putihnya yang sudah sedari tadi keluar. Mempermudah gerakan Sasuke selanjutnya.

"Sempit banget ra"

"Keluarin aja" katanya sambil terengah-engah.

Cairan yang keluar semakin membuat Sasuke bersemangat. Ia keluarkan ketika jarinya bergantian dengan mulutnya.

Suara Sakura berantakan sama seperti tubuhnya yang dibuat berantakan oleh Sasuke. Padahal Ini baru awal permainan.

Keduanya saling membutuhkan dan melengkapi. Kini giliran Sakura yang memuaskan Sasuke. Dirinya mendongkak ke atas, matanya memabukkan.

"This feels so damn good" desah Sasuke yang tangannya masih mendorong kepala Sakura berkali-kali. Tanpa persetujuan dari Sakura, pelepasan nya keluar. Membuat mulut Sakura penuh dengan cairan yang di keluarkan penisnya.

Katakanlah keduanya sama-sama gila, dan menggilai. Sasuke merasa kecantikan Sakura bertambah berkali-kali lipat ketika Sakura sedang mabuk seks seperti ini.

Sasuke gendong tubuh ramping Sakura, sehingga kini Sakura duduk manis di pangkuannya. Kembali ia cium bibir Sakura yang mulai membengkak, Sakura sambut dengan lumatan yang lembut.

Tangan Sasuke tak tinggal diam, ia meraba dan berhenti di dada Sakura. Desahan dari Sakura membuat Sasuke semakin memperdalam hisapan ke nipple itu. Setelahnya ia raup rakus lalu meremas payudara sebelahnya.

"JANGAN GIGIT, SAKIT!" Dengan spontan ia memukul kepala Sasuke. Lalu keduanya tertawa.

Rambut tebal itu dijambak lagi oleh Sakura akibat gigitan kencang tadi. Entah apakah ini bak simulasi mempunyai bayi?

Kini Sasuke membawa Sakura telentang di kasur, lagi. Ia memasukan penisnya untuk kesekian kali. Sampai beberapa ronde setelahnya.

Sasuke merasakan sesak, penisnya benar-benar di himpit oleh lubang Sakura. Namun kini penisnya sepenuhnya masuk kesana. Tubuh Sakura seakan terbelah dua, seperti robek dan keluar darah segar.

Sakura tak berbohong bahwa ini pertama kalinya menyerahkan keperawanannya pada Sasuke, begitupun sebaliknya. Mungkin kedepannya jika mereka mau, mereka akan menggunakan tanpa pengaman.

"Sakit ya? Sorry sayang, tapi ini gak akan lama. It will feels good in the end" Sasuke sedikit bersalah melihat Sakura yang menangis kesakitan.

Sakura mengangguk dan menaruh percaya pada Sasuke. Kecupan ia berikan ke wajah Sakura untuk menenangkan.

Tubuh Sakura bergetar hebat. Setiap hentakan yang Sasuke berikan membuatnya pening. Namun ia juga merasakan kenikmatan ketika hentakan itu cepat.

Kamar ini sudah sepenuhnya penuh dengan suara mereka yang bercinta. Desahan keduanya mengalun di udara, tak hanya sekali namun berkali-kali. Mereka berharap tak ada telinga yang menempel di dinding kamar ini. Jika ada, keesokan harinya mereka akan malu.

Sakura sudah tak ada tenaga, ia hanya pasrah dan mulai pening walau Sasuke meminta terus bermain. Tubuhnya lemas, dan mengikuti arahan Sasuke.

Lagi dan lagi cairannya keluar entah sudah keberapa kali. Di lepasnya sebentar pautan keduanya, basah sudah sprei yang akan mereka tiduri malam ini.

Keduanya ambruk. Sasuke jatuh dan terbaring ke sebelah Sakura yang juga terbaring lemas. Ia mencium kening Sakura sebelum terjatuh.

Lengannya yang jadi bantalan kepala Sakura mendekatkan tubuh Sakura ke dalam dekapannya.

"Kenapa mikir aku bakal lupain kamu? Itu aneh"

"Cuma takut aja"

Sasuke kecup bibir manis Sakura yang berada dalam dekapannya.

"Aku bakal pulang lebih sering kesini, seminggu sekali?"

"Nanti uangmu abis, sebulan sekali aja"

"Dua minggu sekali"

"Deal?"

"Deal"

Sasuke tersenyum, lalu tanpa berpikir panjang ia mendekap kembali tubuh Sakura. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang seperti seribu malam dalam satu dekapan.




[ end ]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Snippets SASUSAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang