Chapter 6

4.5K 762 12
                                    

Deburan ombak terdengar keras dari kejauhan. Rintik hujan tak lagi turun. Denyut di kepalanya, membuat Chrissy berusaha membuka mata. Sekujur tubuhnya terasa perih, nyeri. Pandangannya kabur, cahaya kuning menyilaukan menusuk matanya saat berusaha terbuka. Chrissy menggerakkan tangannya, berat, perih dan sakit. Ia kembali membuka mata, membiasakan diri dengan cahaya putih-kekuningan yang menyilaukan. Perlahan, pandangannya normal kembali. Ia masih terbaring saat menyadari matahari menggantung di langit, bersinar terang bersama langit kebiruan. Rasa sakit di tubuhnya terabaikan melihat langit biru dan matahari yang bersinar, ia bahkan terdiam cukup lama sampai akhirnya mengedarkan pandangannya ke arah lain.

'Guys...' panggilnya, berharap teman-temannya ada di dekatnya.

Matanya tertuju beberapa meter di samping kirinya. Michael tak sadarkan diri dengan beberapa luka di lengan dan keningnya. Chrissy meraba pinggangnya, semua senjata masih menggantung sementara katanannya hanya satu masih menggantung dipunggung. Untung saja, ia mengikat kencang katanannya itu. Chrissy mencoba bangun, tubuhnya nyeri dan berat. Kepalanya masih berdenyut.

Tepi pantai, hal pertama yang ia sadari, ia terdampar di tepi pantai, bersama Michael --

'Chrissy ?'

Chrissy melihat ke arah kanannya, mendapati Harry berjalan pelan memegangi lengan kirinya. Tubuhnya basah kuyup, tak jauh berbeda dengan Chrissy dan Michael yang masih tak sadarkan diri. Chrissy berdiri, dunia serasa berputar sesaat sampai denyut di kepalanya perlahan menghilang.

'Kau tak apa ?' Tanya Harry. Wajahnya pucat.

Chrissy mengangguk dan beralih menatap Michael, wajah pria menyebalkan itu bahkan lebih pucat dari Harry.

'Dimana yang lain ? Benda-benda berserakan disini.' Ucap Chrissy mendekati Harry, merobek lengan bajunya, mengikatnya di luka sobek lengan kiri Harry yang mengeluarkan darah segar.

'Awww !' Rintih Harry saat Chrissy mengikat kencang lukanya itu.

Setelah selesai, Chrissy berbalik mendekati Michael. Chrissy menepuk pipi Michael beberapa kali, sampai akhirnya pria berambut dirty blonde itu terbatuk-batuk dan membuka matanya perlahan. Michael meringis, Chrissy tahu tubuh pria itu pasti terasa nyeri dan perih, seperti dirinya saat sadar tadi.

'Bangunlah. Biasakan matamu dengan cahaya matahari.' Ucap Chrissy yang duduk di samping Michael.

Hanya terdengar deburan ombak dan suara burung sesekali. Harry memandang sekeliling, barang-barang berserakan di pasir tapi hanya mereka bertiga yang terdampar di pantai ini. Harry menatap hutan di belakangnya, tak ada tanda-tanda siapapun keluar dari hutan itu. Benar-benar hanya mereka bertiga sekarang.

'Hanya kita bertiga ?' tanya Michael memecah keheningan yang menguasai mereka.

'Tak ada tanda-tanda kalau ada orang lain disini.' Jawab Harry yang duduk di samping kiri Chrissy.

'Aku hanya ingat kapal tenggelam, genggaman tanganku dan Chloe terlepas, lalu Zayn meneriakkan nama Rose.' Suara Chrissy bergetar. Isakan terdengar kemudian.

Harry dan Michael saling pandang saat Chrissy tertunduk. Menenggelamkan kepalanya diantara lutut.

'Mereka pasti baik-baik saja.' Ucap Harry.

'Untuk apa kau jadi agen kalau kau menangis hanya karena terpisah dengan yang lain ?' Ucapan sarkas Michael berhasil membuat Harry memukul kepala belakangnya, Michael hanya melotot dan mengusap bagian kepala yang dipukul Harry.

Harry memicingkan matanya, tepat di depan mereka, beberapa meter jauhnya, seorang pria terhempas ombak, menghilang, kemudian muncul kembali ke permukaan.

'Shit.' Umpat Harry sebelum bangkit dan berlari sekencang mungkin ke tengah laut. Membuat Chrissy mendongak, menyeka air mata yang mengalir.

Michael berdiri, matanya menyipit melihat tangan melambai di tengah laut. Harry sudah melompat ke dalam air, berenang ke arah tangan yang terus melambai di permukaan seolah meminta bantuan. Michael menatap Chrissy yang ikut berdiri, matanya menatap kejauhan, penuh harap. Ia tahu, gadis itu sangat berharap semua dari mereka selamat. Berkumpul di tepi pantai ini.

Tiga orang berdiri kemudian, seorang di tengah di papah oleh dua orang disampingnya. Salah satunya Harry.

'Harry !' Teriak Chrissy yang masih berlinang air mata.

'Ayo !' Michael menarik tangan Chrissy berlari menghampiri Harry yang memapah pria dengan kemeja pendek.

'Bobby ! Calum !' Seru Chrissy, Michael melepas tangannya dari genggaman Chrissy. Menggantikan Bobby untuk memapah Calum.

Chrissy memeluk Bobby, senyumannya membuat Harry dan Michael yang memapah Calum, ikut tersenyum. Chrissy dan Bobby berjalan lebih dulu ke tepi pantai, di ikuti Harry dan Michael yang memapah Calum. Mereka bersyukur, Bobby dan Calum selamat meskipun sekarang Calum tak sadarkan diri dengan wajah yang pucat pasi.

'Aku senang kalian selamat.' Ucap Chrissy saat Bobby berbaring di pasir. Memejamkan matanya dan mengaturnya nafasnya yang memburu. Tak ada senjata yang hilang, semua masih menghantung di pinggang, begitu juga dengan Calum. Harry dan Michael membaringkan Calum di samping Bobby.

'Kau melihat Lee dan Chloe ? Atau mungkin Zayn, Rose, Sam atau Bradley ?' Rentetan pertanyaan Chrissy hanya dijawab gelengan oleh Bobby.

'Rasanya seperti hampir mati di tengah laut. Calum sangat berat.' Ucap Bobby terengah-engah, berusaha mengatur nafasnya.

'Jamku hilang.' Ucap Harry.

Chrissy memperhatikan pergelangan tangan kirinya, jamnya juga hilang. Milik Bobby juga hilang, hanya milik Michael dan Calum yang tersisa. Michael melihat jam di pergelangan tangan kirinya, menunjukkan pukul 03.10 pm dan LED light di samping kiri jam menyala merah, terus berkedip.

'Jam tiga sore.' Ucap Michael.

'Calum masih hidup kan ?' Tanya Chrissy.

'Tentu saja. Nafasnya terdengar berat.' Jawab Michael yang duduk di samping Calum, yang masih terbaring tak sadarkan diri.

'Sebelum aku terbawa arus laut dan ombak, aku sempat melihat Lee berenang dan hilang kemudian.' Ucap Bobby dengan mata masih terpejam.

'Aku yakin mereka baik-baik saja.' Ucap Harry.

Dorrr !

Michael, Chrissy dan Harry saling melempar pandangan. Bobby bangun dari posisi tidurnya. Pandangan mereka tertuju ke dalam hutan, setelah bunyi tembakan terdengar. Sedikit memberi harapan, kalau itu adalah Lee dan Chloe.
***

Gimana gimana ?
Semoga kalian suka sama chapter ini ya..
Maaf kalo pendek dan typo.
Jangan lupa VOMMENT guys :))

211 [BOOK ONE OF 211 SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang