V. Ki Hong Lee

8.4K 1K 30
                                    

"Cek senjata kalian. Latihan ini bukan main-main !" Perintah Zayn.

Aku kembali mengecek pistol di pinggang kananku, dua buah pisau lipat di pinggang kiriku, dan satu katana di punggungku. Hanya aku dan Chrissy yang mendapat katana, sementara Harry dengan senapannya. Calum, Bobby, Chloe dan Michael hanya dibekali dua pisau lipat dan dua buah pistol masing-masing.

Suara gemuruh pintu baja besar di depan kami terbuka. Cahaya matahari mulai menyilaukan mata. Lapangan rumput luas terhampar di depan kami semua.

"Rasanya seperti baru keluar penjara." Ucap Bobby yang berjalan keluar dari gedung ini.

"Akhirnya..." Chloe memejamkan matanya, menghirup udara segar dalam-dalam.

"Tugas kalian dalam latihan ini hanya satu. Di ujung lapangan sana, ada koper hitam yang harus kalian ambil. Jangan sampai ada diantara kalian yang terluka." Zayn menjelaskan.

Ujung lapangan ? Apa dia gila ? Ujung lapangan ini saja tidak terlihat, bagaimana bisa mengambil kopernya ?!

"Ujung lapangan hanya sekitar 4 kilometer dari sini. Waktu kalian hanya dua jam, dari.... sekarang !" Seru Rose menembakan pelurunya ke atas, tanda latihan ini dimulai.

Gemuruh kembali terdengar, pintu gedung yang terhubung dengan lapangan ini tertutup, hanya saja pintu kaca tebal, bukan pintu baja.

"Aaaaaaaah !"

Teriakan melengking Chloe membuatku tersadar. Mahluk keriput setinggi tiga meter muncul, mahluk telanjang bersayap dan kulitnya keriput penuh sayatan.

Grrrraaah !

"Aarrggh !"

"Mahluk sialan !"

Jleb !

Doorrr !

"Bodoh ! Apa yang kau lakukan disitu Lee !" Teriak Harry yang baru saja menembak mahluk yang menyerang Calum dan Chrissy.

Mahluk-mahluk itu semakin banyak, jika aku dan yang lain terus melawan mereka maka tak ada waktu untuk berlari mencapai ujung lapangan dan mengambil kopernya.

"Michael ! Berlarilah ke ujung lapangan ! Aku melindungimu !" Teriakku berlari ke arah Michael yang sibuk melawan mahluk berkepala tiga.

Buk !

Jleb !

Aku menubruk mahluk itu dan menusuknya dengan katanaku, tepat di dadanya.

Grrrraaaah !

"Oh shit !"

Michael berlari menghindari mahluk yang lain yang mengejarnya.

"Biar aku yang mengurus mahluk ini. Kejar Michael !" Seru Chrissy mulai menyabet tiap mahluk yang menyerangnya dengan dua katana yang dia punya.

Aku berlari mengejar Michael. Jantungku berdetak lebih cepat sekarang, latihan ini terasa sangat nyata bahkan rasanya aku ingin mati melihat mahluk-mahluk itu mulai menyerang yang lain.

Bruk !

Sialan. Lenganku terasa sangat panas. Aku terpental jauh dari Michael yang terus berlari.

Grrraaah !

Jleb !

Nafasku tercekat. Seekor mahluk keriput berlumuran darah pekat melompat ke arahku. Aku menusuknya dengan katanaku. Memperdalam tusukan dan mendorong mahluk itu.

"Lee !"

Aku berbalik, mendapati Harry sudah tak sadarkan diri dengan lengan kanan berlumuran darah.

Sial. Peraturannya tidak boleh terluka, tapi bagaimana bisa kami tidak terluka melawan mahluk-mahluk itu ?

Dorrr !

Aku tersentak, Chloe menembakkan peluru dari senapan Harry ke arahku. Tubuhku mematung. Aku yakin Chloe menembak mahluk di belakangku.

"Pergilah !" Teriak Chloe yang sibuk memapah Harry bersama Bobby.

Calum dan Chrissy berlari ke arahku. Menarikku untuk berlari menyusul Michael.

"Cepatlah !" Chrissy menarikku berlari.

Mahluk setinggi empat meter tergeletak setelah tembakan Chloe menembus kepalanya.

Tempat ini, apa mungkin area 211 lebih berbahaya dari tempat latihan ini ?
***

Lee on this side.
Garing ?
Maafkan gue. Gue harap kalian suka, dan terus stay untuk menunggu update selanjutnya.
Jangan lupa VOMMENT :))

211 [BOOK ONE OF 211 SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang