Kontak Fisik

37.5K 1.8K 7
                                    

Suara sirine ambulance terdengar begitu nyaring ditelingaku. Aku menghela napas berulang kali, itu suara sirene ambulance yang ketiga kalinya aku dengar. Seharusnya bekerja di rumah sakit membuatku terbiasa mendengar suara ambulance tapi tetap saja terdengar menakutkan terlebih ketika aku berjalan sendiri seperti ini.

Sepertinya aku harus cepat pulang dan mengistirahatkan tubuh dan pikiranku yang kacau balau. Aku melirik jam ditanganku yang sudah menunjukan setengah sepuluh. Seharusnya aku sudah sampai apartemenku tapi karena tadi pasien membludak di UGD membuatku pulang sedikit terlambat.

Sambil berjalan aku menyantap makan malamku. Sebungkus roti isi rasa keju yang kini ada ditanganku. Aku berjalan santai sambil menyantap makan malam yang sederhana ini. Sebenarnya aku ingin makan soto ayam untuk makan malam tapi aku terlalu lelah untuk pergi ke rumah makan yang menyediakan soto ayam jadi aku cukup senang perutku diisi oleh sebungkus roti meski tak begitu mengenyangkan.

Sebuah mobil berhenti mendadak didepanku ketika aku masih mengunyah roti milikku. Aku tersedak membuatku berusaha mengeluarkan roti yang belum sempat terkunyah. Aku menepuk-nepuk dadaku sendiri berharap roti itu bisa keluar dengan sendirinya tapi tetap tak bisa keluar begitu saja.

Aku melihat Revan keluar dari mobil yang baru saja berhenti didepanku. Ia buru-buru berdiri dibelakangku dan memelukku dari belakang. Kedua tangannya berada tepat dibawah dadaku dan ia mulai melakukan pertolongan pertama untuk orang yang tersedak. Akhirnya roti itu keluar juga dan kini aku bisa bernapas lega.

"Lo lagian malam-malam makan roti sambil jalan, keselek kan lo" ia malah menasehatiku padahal jika ia tak menganggetkanku dengan cara mobilnya yang tiba-tiba berhenti aku takan tersedak.

"Itu gara-gara mobil lo yang tiba-tiba berhenti" ucapku yang kini membuang roti yang masih ada ditanganku. Aku kehilangan selera makan karena baru saja tersedak.

"Opps sorry deh" aku meliriknya karena tak percaya ia bisa meminta maaf. Ia terlalu arogan dan penuh aura kesombongan yang membuatku tak percaya ia akan meminta maaf.

"Lo mau balik?" ia tak melihat wajahku yang kelelahan yang berarti aku baru mengakhiri shiftku. Aku hanya mengangguk dan kembali berjalan tak mau lama-lama bersama laki-laki ini.

"Hei tunggu ayo pulang bareng dan lo baru saja kehilangan makan malam lo gara-gara gue, ayo sekalian gue ganti" aku berbalik menatap Revan dan menggeleng sebagai jawaban. Aku tak pernah mau makan bersama Revan dan pulang diantar Revan. Terdengar seperti menonton film horor apa yang baru saja ditawarkan Revan. Ia itu penuh tipu daya mengingat terakhir ia kali baik padaku ia merencanakan sesuatu di belakanganya. Dua hari kemarin ia tiba-tiba saja menyuruhku untuk tidur saat kami jaga malam. Ia bilang ia akan berjaga untuk menggantikanku. Aku tak curiga sama sekali dan benar saja aku tertidur hingga pagi. Saat pagi ia dengan sengaja memotret wajahku yang tertidur dan menjadikannya lelucon dihadapanku.

Aku kembali berjalan namun sepertinya Revan masih mengikutiku dibelakang. Aku menoleh kebelakang dan menemukan Revan tengah tersenyum menyebalkan dihadapanku. Aku memberinya peringatan bahwa aku sedang tak ingin bercanda dengannya dan ia hanya menaikan kedua bahunya.

"Hei bisakah lo pulang karena gue jelas harus pulang dan beristirahat setelah seharian bersama orang menyebalkan seperti lo" tuturku tanpa basa-basi. Ia perlu tau bahwa ia harus belajar memahami dan menghargai seseorang.

"Gue kan mau ngajak lo makan" wajahnya tersenyum manis padaku tapi sekali lagi itu tak membuatku akan menuruti apa yang ia mau.

"Gue bilang enggak Revan, ngerti bahasa Indonesia kan?" ucapku sarkartis dan ia hanya tersenyum menyebalkan dihadapanku.

"Gue mau minta maaf lagi karena makan lo terbuang begitu saja" ia kembali bicara padahal aku sudah siap melangkah pergi darinya. Aku tak mengerti kenapa ia harus menjadi baik malam ini disaat aku ingin merasakan kasurku yang empuk secepat yang aku bisa.

Love You, My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang