Ex-Girlfriend

22.6K 1.3K 13
                                    

"Audry maaf ya tante ngerepotin kamu terus" ungkap tante Shinta yang baru saja menyerahkan baju ganti untuk Revan. Aku tau tante Shinta sengaja menyuruhku datang kerumahnya untuk membawa baju ganti untuk Revan. Laki-laki itu akan jaga malam dua hari berturut-turut dan lupa membawa baju ganti. Aku tau tante Shinta memanfaatkan kesempatan ini agar aku bisa terus bertemu dan lengket bersama Revan.

"Iya gak apa-apa tante" ucapku sama sekali tak keberatan dengan permintaan tante Shinta lagipula jika aku menolak permintaan tante Shinta aku yakin tante Shinta punya seribu satu cara lain agar aku bisa dekat dengan Revan.

"Hati-hati ya" ucap tante Shinta ketika aku pamit untuk segera kerumah sakit memberikan titipan dari tante Shinta.

Aku : Nyokap lo nitip baju ke gue, gue otw rumah sakit

Revan : Oke gue tunggu my fiancee :)

Aku tersenyum sendiri melihat Revan memanggilku 'my fiancee'. Entah kenapa beberapa hari ini ia semakin romantis. Aku jadi terlarut dalam kebohongan yang kami jalin beberapa bulan ini. Sungguh sebagai orang yang tak memiliki kekasih dan bertemu dengan Revan yang sikapnya luar biasa melebihi seorang kekasih membuatku terlena dalam kisah ini.

Aku jadi tak sabar bertemu dengannya. Melihatnya tersenyum padaku ketika ia melihatku. Sungguh aku mulai terlena dengan sikap manis Revan. Aku terlalu takut menyebutnya cinta karena aku masih sering mengingat ini semua hanya sebuah kebohongan.

Setelah bus berhenti tepat dirumah sakit aku langsung turun dan masuk kedalam rumah sakit. Aku tak mau membuang waktuku dan ingin cepat melihat Revan. Aku buru-buru masuk lift dan memencet lantai 7 dimana Revan berada.

Lift berdenting membuatku melangkah dengan ceria menuju tempat Revan berada. Ia bilang ada di ruangan koas yang ada dilantai tujuh. Aku pun melirik papan petunjuk jalan kemudian menemukan arah kemana tempat yang dikatakan Revan.

Tanganku membeku digagang pintu. Jendela kecil yang ada dipintu menampakkan adegan yang tak kuinginkan. Disana ada Revan tengah duduk di sebuah kursi. Bukan hanya ada Revan tapi ada seseorang perempuan yang mengenakan jas putih sama seperti Revan. Perempuan itu memiliki rambut sebahu dan entah tengah melakukan apa karena ia kini duduk dipangkuan Revan.

Aku tak bisa melihat wajah perempuan itu karena ia tengah menatap Revan. Melihat seorang perempuan tengah dipangku oleh laki-laki membuatku tak bisa berpikir jernih. Aku bahkan tak bisa pergi dari sini karena kakiku rasanya terpaku ditempatku berdiri. Sulit digerakkan padahal hatiku berteriak untuk segera pergi dari sana.

Mata Revan menangkapku yang tengah berdiri dibalik pintu. Aku mengubah raut wajahku seolah aku tak melihat apa yang mereka lakukan. Revan langsung menyingkirkan perempuan itu dari pangkuannya. Aku menghela napas kemudian mengetuk pintu dan masuk.

Perempuan itu berbalik kemudian menatapku tajam. Aku rasa aku pernah melihat perempuan itu disuatu tempat. Sungguh aku pernah melihatnya tapi rasanya ingatannya kabur dalam kepalaku. Ah, ya aku ingat ia adalah perempuan yang pernah aku temui di laboratorium. Ia perempuan yang pernah beradu argumen dengan Revan dan mengusirku dari laboratorium karena ia bilang akan menggunakannya.

"Hmmm gue mau kasih ini" aku mengangkat tas kain kecil berisi pakaian Revan yang dititipkan oleh tante Shinta.

"Lo siapanya Revan?" suara sumbang datang dari perempuan yang kini menatapku menyelidik dari atas hingga bawah. Sungguh aku paling tidak suka jika ada orang yang mengamatiku seperti itu. Seolah ia adalah mahluk sempurna tanpa cacat hingga bisa menghakimi orang lain dan memandang orang lain seenak jidatnya.

"Dia tunangan gue" serobot Revan sebelum aku menjawab pertanyaan perempuan yang kini melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Are you kidding me?" ia tertawa seolah ada yang lucu. Aku sungguh tak mau terjebak dalam situasi seperti ini. Jika dilihat dari reaksinya perempuan ini punya rasa pada Revan. Yang menjadi pertanyaanku adalah apakah Revan juga menyukai perempuan ini.

Love You, My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang