" Yes gue bisa kabur. Yuhuu ulala "
Sosok gadis muda itu bergoyang ria di jalanan yang tampak ramai. Bahkan ada yang mengira dia gila. Tapi menguntungkan untuk para pengguna jalan. Mereka tertawa melihat kelakuan aneh gadis tersebut.
Gadis itu hanya nyengir tanpa dosa. Gadis itu membuka mulut lebar saat sekumpulan uang receh berada di bawahnya.
Matanya berbinar lucu. Tanpa babibu langsung diembat nya.
Uang cuy. Lumayan buat beli nasi sebungkus.
Gadis itu adalah Naina. Gadis yang telah dijual oleh Ayah kandung nya sendiri. Miris sekali.
Dalam hati dia ingin memukul sang Ayah bahkan ada keinginan untuk membunuhnya. Tapi dia tidak bisa apa - apa. Kekuatannya tak sebanding dengan tubuh sang Ayah yang tinggi besar.
" Argh sialan! " Naina meremas rambut kusutnya, hingga beberapa rambutnya tertarik. " Duh sakit "
Naina terus berjalan entah kakinya melangkah kemana, dia hanya mengikuti insting nya. Di pertigaan jalan, Naina terduduk ditengah - tengah jalan. Tubuhnya tidak dapat menopang beban berat yang sebenarnya sangat ringan seperti kapas. Matanya berkabut. Dia mendongak keatas agar cairan bening itu tidak keluar. Tapi tetap saja tetes demi tetes membasahi pipi Naina yang pucat. Isakannya seperti melodi kematian. Sangat menyayat hati.
★★★★★
Pria dihadapan gadis belia itu memandang tak percaya dengan ucapan yang terlontar dari sang belia. Mata masih mengerjap mencari kesadaran. Pria tersebut lantas mencoba menghembuskan nafas pelan.
Secara keseluruhan gadis belia di depannya itu lumayang manis tapi tak terawat. Mukanya sembab dan hidung nya memerah seperti habis menangis. Kulitnya mungkin kategori B- atau A-
Dia tidak habis pikir kenapa menolong saja harus menikah?
" Woy Mas mau apa gak? "
Dalam satu tarikan nafas Pria itu menjawab " Oke, ayo kita menikah! "
Gadis belia itu Naina tersenyum sedih mendapati dirinya berada di dalam apartemen Pria yang dua jam lalu menikahi nya.
Dia rela menukar harga dirinya untuk bisa bertahan hidup. Dia tersenyum samar memikirkan siapa Pria yang telah baik hati menolong nya.
Brian Adji Permata. Lelaki bak seorang dewa yang berpakaian kaos polo biru. Dia bekerja di cafe dekat apartemen nya. Malaikat yang terjebak 'Pernikahan Semu' oleh Naina. Hanya ini satu - satu nya cara jika ia ingin bertahan hidup.
" Hai, belum tidur? " Naina hanya menjawab dengan gelengan pelan. Wajahnya terlihat letih, Naina bangkit dari duduknya dan menghampiri Pria yang sudah sah menurut agama dan Negara.
" Mas capek? Nai pijitin ya? " Tanpa menunggu jawan Naina mengajak duduk Brian dan mulai memijit punggung suaminya yang terasa keras. Tidak ada nafsu dalam kegiatannya. Brian merasakan jemari lentik memijit punggungnya. Sensasi luar biasa menghantar ke setiap saraf.
" Sayang, kekiri dikit! "
Naina tersentak kaget sehingga menghentikan aktivitas nya. Dia masih berusaha mengumpulkan nyawa nya yang tercacar kemana - kemana.
" Maaf kalau aku lancang manggil kamu 'Sayang' " Brian membalikkan tubuhnya menghadap Naina. Brian masih melihat pancaran sedih di mata istri yang menjadi pendamping hidupnya. Meskipun hatinya belum mantap dengan gadis belia tersebut tetapi ada secuil rasa yang nyaman bila berada didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
18 Berstatus Istri
RandomBagaimana jika disaat kamu berusia 18 tahun kamu sudah berstatus ISTRI? Bagaimana jika orang yang menjadi suamimu adalah gurumu sendiri? Bagaimana juga reaksi teman sekelasmu jika mendengar desas desus ini? Bagaimana juga jika mantan pacar suami ber...