Bab 18: Anting Mas Kawin

35.4K 1.3K 11
                                    





Saya kembali............
Oh ya minta pendapatnya untuk cerita saya ini. Perlu diperbaiki tau tidak! Sejujurnya ada yang kelewatan saya jabarinnya.

Buat @MurniSuperjunior makasih buat selalu stay berada dikolom coment. Dan yang lainnya masih juga..

So happy reading




♠♠♠♠♠







Naina tersenyum membolak - balikkan tangan kanannya, tepatnya di jari manis. Sesuatu berkilau disana. Naina duduk di ruang tamu apartemen sesekali terkikik geli.

Semenjak kepulangan mereka dari liburan ke Singapura. Brian membelikan oleh - oleh cincin berlian sederhana.


Naina menepuk kepala pelan dan berlari menuju kamar bernuansa biru. Meja rias, meja belajar, bahkan almari tak luput dari sentuhannya.

" Ya Allah dimana? " Naina hampir menangis karena sesuatu tak bisa dia temukan sampai akhirnya menendang almari buku yang berada di samping ranjang.


Duakk



Naina meringis pelan sambil mengusap kepala cepat. Matanya menyipit melihat sebuah kotak sedang. Rasa penasaran muncul. Kotak tersebut sudah berdebu bahkan sangat kusam. Naina sampai terbatuk - batuk karena udara yang bercampur dengan debu.

" Ini? " Naina membeo.




Buku nikah dan Mas kawin




Cincin? Bukan ini lebih istimewa dari itu. Anting - anting berbentuk hello kitty berwarna putih. Ornamennya jauh dari kata mahal. Dia ingat anting - anting ini dia beli dengan uang pinjaman dari Boss Brian.

Mungkin kalian akan kaget jika tahu benda ini tidak dijual di toko perhiasan. Yah Brian membelinya ditoko mainan yang kebetulan mirip sekali dengan yang asli. Bukan berbahan dasar dari emas putih atau berlian. Tapi berbahan dari plastik.


Diciumnya anting tersebut. Berjalan menuju meja rias. Naina tersenyum lega.



Cantik



Bunyi handphone terdengar mengusik telinga. Naina membereskan kotak tersebut dan mengembalikan ketempat semula. Diambilnya ponsel tersebut.

Naina berputar - putar sambil berteriak, bagaimana tidak jika sang suami yang sedang mengirimnya pesan menginginkannya datang ke kantor dengan membawakan makan.



Oke Mas



Hanya dua kata. Naina bergegas membuatkan sesuatu untuk suaminya.



★★★★★



Suasana rumah itu terang tapi mencengram. Tak ada orang hilir mudik, tak ada tawa atau bahkan tanda kehidupan. Seorang pria yang berumur masuk kedalam rumah tersebut. Sepatunya beradu dengan lantai marmer.

" Apa yang kamu punya? " Pria paruh baya itu duduk menatap kaki tangannya tajam.

" Ini Sir, sesuai perintah anda! " Pria paruh baya itu menerima tumpukan kertas dari pria muda. Dia tersenyum.

" Naina Putri Permata... " Ada jeda diperkataan nya " Hancurkan dia! " Pria paruh baya itu menyeringai. Sangat menyeramkan.

Dia melempar kertas tersebut setelah pria muda itu keluar dari rumahnya.

" Menarik "


★★★★★




Naina berada di Mall bersama dengan pria tiga puluhan.

" Pak Robin Hood gak capek? " Naina cemberut karena bodyguard yang bersama nya hanya tersenyum culas. Entah dapat dari mana nama 'Robin Hood' tersebut padahal dia mengenalkan dirinya dengan nama Robi.

Setelah dari kantor Brian dengan posesifnya Brian memberikan satu bodyguard untuknya. Brian berkata 'Penculikan semakin marak pada anak SMA' begitu katanya. Benar - benar perhatian bukan?

" Naina... "

" Nyonya Mer- " Naina menutup mulut. " Mama maksud-nya "

Bodyguard yang berada dibelakang Naina menunduk " Selamat siang Nyonya Helena "

" Siang Robi " Naina nyengir tak berdosa. Jika dipikir - pikir dia belum tahu juga siapa nama Mama mertuanya ini. Menantu tak beradap.

" Ikut Mama makan yuk! " Spontan Naina mengangguk cepat detik berikutnya menggeleng. Helena mengangkat alis.

" Tadi udah makan. Minta ice cream aja ya Ma? " Hebat kamu Nai! Naina menunduk meruntuki kebodohannya. Bisa - bisanya dia menawar pada Mama saat mereka baru kenal dua minggu. Tapi bukan sepenuhnya salah Naina kan?

Mama tertawa kecil. " Yaudah yuk ke kedai ice cream " Mata Naina berbinar dan berjalan disamping Mama.

Mereka berceloteh panjang lebar tanpa tahu malu. Tertawa bahkan jika ada pasangan muda yang berjalan mendekat ke meja mereka pasti deheman keras mereka lantunkan seperti saat ini.


Ehem... Heem



Helena sampai menutup bibir rapat agar air liurnya tidak keluar. Sedangkan Naina masih dengan deheman kadang siulan.



'Perempuan multi-talent' pikir Helena.



" Pak Robin Hood kenapa? " Naina mengerjap mata.

" Maaf Nona kita harus pulang " Naina mengumpat pelan. Helena yang berada disamping Naina tersenyum maklum.


" Cepat pulang sebelum Brian marah kekamu " Nadanya mengandung kerinduan saat mengatakan itu. Yah Helena sangat merindukan Brian. Putra yang telah dia siakan. Tapi dia bersyukur karena putranya telah menemukan kebahagiaan yang berlimpah dari anak didiknya merangkap menjadi pendamping hidup.


Naina



Gadia sejuta pesona. Gadis multi-talenta. Dan gadis pembawa kebahagiaan.


" Yaudah, Nai pulang Ma " Naina mencium punggung tangan Mama. Helena tersenyum bahagia.

Dalam hati Helena menjerit. Andai waktu bisa berputar kembali pasti dia akan bahagia.


Dan dia hanya bisa berandai.




♪♪♪♪♪




Ahem ahem update lagi saya
Gimana bab ini? Seru atau biasa aja?
Saya tahu bab ini pendek. Karena sengaja buat gitu hehe

Aku mau minta pendapat kalian. Bab selanjutnya udah masuk scene sekolah bakalan ada kejadian yang tak terduga menurut kamu harus gimana?

Apa ada bully? Penculikan? Datangnya mantan Brian? Atau Brian dikeluarkan dari sekolah? Atau apalah minta saran Oke...

Anggap gambar itu plastik ya! Maksa hehhe

Yah jawaban ada pada kalian para para readers.
So makasih buat yang coment dan vote



Love





Master

18 Berstatus IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang