Berbagai musim tersebar di dunia yang luas ini. Musim hujan, musim dingin, musim pancaroba, musim rambutan, bahkan musim bola. Seperti sekarang ini. Dua pria dewasa memegang setoples kacang dan kripik, sedangkan dua gadis beda umur duduk dengan muka tertekuk. Ruang tamu menjadi tempat sampah bagi mereka. Bantal sofa terpental dari tempatnya. Makanan dan minuman berserakan. Bunyi makanan dan stasiun televisi memenuhi ruangan. Hingga suara itu muncul...
GOOLL
Dua pria langsung berjingkrak melompat - lompat tanpa mereka sadari dua gadis itu menutup mata dan telinga nya.
Dua pria masih berdiri berputar bahkan salah satu dari mereka hampir jatuh karena menginjak botol air minum.
" I love you Barca. Yes, we winner " Teriakan kedua pria dewasa mengema menimbulkan pekikan yang menyerupai petir tak kasap mata.
Gadis muda masih menutup telinga sedangkan gadis dewasa menyambar toples kripik dan memakannya. Amat sangat cepat.
" Sayang " Gadis muda membuka mata dan melotot, pria dewasa yang memanggil gadis itu hanya nyengir dan duduk kembali. " Maaf " Tertawa terkikik dengan mengedipkan sebelah mata.
" Bersihkan dalam sepuluh menit, lebih dari itu Mas tidur diluar " Tiga orang yang berada di dekat gadis muda itu membuka mulut lebar. Pria dewasa yang disebut 'Mas' segera berdiri mengambil peralatan tempur. Baginya debu dan sampah adalah kolonial penyakit yang harus diberantas segera.
Pria dewasa dan gadis dewasa berpandangan satu sama lain dan mengangkat bahu masing - masing.
" Woy loe berdua bantuin gue "
Gadis muda meningalkan mereka yang sedang membersihkan ruang tamu. Hawa dingan malam menuntunnya menuju dapur. Menyalakan kompor untuk membuat sesuatu yang dapat menganjal perut.
Spaggheti bolognese tertata rapi di meja bar. Gadis muda sedang menyeduh coklat panas untuk menghangatkan tubuhnya. Tak lama datang tiga orang dengan tatapan -aku mau itu-
Gadis itu memutar bola mata " Duduklah! "
Mereka duduk dengan tenang. Sendok dan garbu berdenting memehuni dapur. " Kenyang. Makasih sayang " Gadis muda hanya tersenyum samar.
" Serius ini enak banget Nai " Suara cempreng memekikkan telinga.
" Tuhan, Vee suara loe mirip kucing kejepit pintu " Pria yang duduk bersebelahan 'Vee' berkomentar.
Dimeja seberang, Naina dan Brian menggelengkan kepala pelan. " Udah habisin. Jangan berantem! " Naina bersuara lantang " Aku mau tidur "
Itu kode!
Sisi iblis dalam diri Brian berbicara. Brian mengikuti Naina menuju kamar tidur. Naina berdecak " Mas tidur sama Abang Alan. Nai tidur sama Mbak Vee "
" Loh kok gitu! "
" Mas, Mbak Vee cewek. Gak boleh tidur sama pria dewasa "
Brian duduk diranjang " Udah biarin aja. Mereka udah dewasa "
Naina mengikuti suaminya duduk. Hening sebentar. Malam sudah tampak larut. Brian mulai menguap beberapa kali. " Tidur yuk, yang "
Naina terkekeh melihat Brian yang sudah mulai mengantuk. Mereka berdua berpelukan, mengalirkan rasa hangat. Mata mereka terpejam sempurna. Hingga suara gaduh dan bantingan pintu itu datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
18 Berstatus Istri
RandomBagaimana jika disaat kamu berusia 18 tahun kamu sudah berstatus ISTRI? Bagaimana jika orang yang menjadi suamimu adalah gurumu sendiri? Bagaimana juga reaksi teman sekelasmu jika mendengar desas desus ini? Bagaimana juga jika mantan pacar suami ber...