perjanjian

12.8K 561 12
                                    

Sesampai di rumah aku merasa heran karena ada beberapa mobil yang terparkir. Aku pun memasuki rumah dan terkejut

"Ada apa ini? Apa yang kalian lakukan di rumahku" teriakku histeris.

"Ternyata kau sudah pulang sini papa peluk" dia mendekat ke arahku sambil merentangkan tangannya.

"Dengar ya, kau bukan lagi orang tua ku Rayhandoko, mana ada orang tua menjual anaknya sendiri" ujarku sambil menepis tangannya.

"Aku tidak menjual, tapi aku menjodohkanmu" ucapnya sambil mencengkram pipiku kuat.

"Itu sama saja, sama-sama dapat uang, dengan menjualku ke pemilik pratama group"

PLAKKK...

aku jatuh tersungkur akibat tamparannya sambil memengang pipiku, aku di seret oleh pengawal ke kamarku dan mengurungku di sana. Aku menangis dan berteriak sambil memukul-mukul pintu. Aku tau ini akan sia-sia. Dan sialnya tasku terjatuh di sana saat aku di tampar tadi.

Cukup lama terkurung di kamarku sendiri sambil terus melirik jam yang menunjukkan 18.00 WIB tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarku, masuk lah malaikat, berhati iblis tersebut mendekatiku dan duduk di samping ku lalu tangannya terulur menyelipkan anak rambut ke belakang telingaku.

"Mau apa kau?" Tanyaku sini ke iblis ini dengan mata sembab dan pipi bengkak akibat tamparan tadi siang.

"Mama ingin menyuruh mu bersiap-siap sebentar lagi calon suami mu datang" lalu iblis itu menarikku masuk ke kamar mandi dan menyiramku lalu menuangkan sampo dan sabun di kepala dan tubuh ku yang masih mengenakan baju. Hey! apa dia ingin memandikan ku.

"Cepat bersihkan badanmu" lalu iblis itu keluar. Aku tau maksudnya, kalau aku tidak disiram aku tidak akan mandi dan acara itu akan di tunda.

Setelah beberapa menit dikamar mandi aku pun keluar dan mendapatkan 2 orang yang siap dengan alat make-up. 1 jam kemudian aku selesai di dandan lalu iblis itu datang dan menyuruh ku untuk turun bersamanya. Aku tidak tau lagi harus menyebut Karina apa selain iblis.

"Jadi ini yang namanya Refanya?" Ucap wanita yang mungkin seumuran dengan karina.

"Iya, Refanya kenalin ini calon mertua kamu linda dan suaminya Alka di sebelah mereka anaknya Damian yang bakalan jadi suami kamu" ujar Rayhandoko.

POV Damian

Kenapa aku yang harus menanggungnya, kedua orang tua ini membuat kesepakatan yang aneh.

Setelah tadi siang aku resmi menjadi CEO pratama group malamnya aku harus melaksanakan pertunangan konyol ini. Yang benar saja!!

"Jadi ini yang namanya Refanya?" Ucap ibuku yang membuatku langsung menatapnya.

Aku hanya ingin menilainya apa dia pantas bersanding denganku secara aku ini seorang yang selalu di agungkan oleh para wanita. It is true!

"Iya, Refanya kenalin ini calon mertua kamu linda dan suaminya Alka di sebelah mereka anaknya Damian yang bakalan jadi suami kamu" ujar Rayhandoko memperkenalkan kami.

Dia mengunakan dres biru selutut berlengan panjang membuatnya tampak sexy dengan rambut yang di gerai.
Hey bukan berarti aku menyetujui perjodohan ini!

Aku sudah berusaha membatalkannya tetapi setiap aku berusaha ibu ku syok dan jatuh pingsan sedangkan ayahku mendadak jantungan jadi bisa apa aku.

Aku terus menelitinya sampai aku menemukan ada kejanggalan yang tak bisa ia sembunyikan yaitu mata sembab dan pipi kiri yang bengkak. Apakah dia habis di pukuli?.

Dia duduk di antara Rayhandoko dan Karina. Dia menyadari aku memperhatikannya dari tadi langsung menatapku dengan tajam dan sinis.

"Jadi om-om gila ini yang ingin membeli ku" aku cukup terkejut dan binggung. Apa maksudnya 'om-om' ? hey usiaku baru 25 tahun dan 'membeli'.
apa dia merasa di jual?. Oke sekarang aku mengerti kenapa dia seperti ini.

"Bisa bicara sebentar" ajakku.
"Mau apa kau" jawabnya sinis.
"Sudah ikuti saja nak Damian" Rayhandoko menyuruhnya dan mengikutiku ke taman belakang rumahnya.

"Langsung saja apa yang kau inginkan" ujarnya setelah sampai di taman.

"Mungkin kita harus membuat kesepakatan dan hanya kita berdua yang tau" tawarku pada Refanya.

Dia menelitiku dari atas kebawah dan ke atas lagi. "Baiklah, aku akan ke ruanganmu besok untuk membuat kesepakatan itu" ujarnya yang membuatku binggung.

"Huuufffttt.. aku bekerja di perusahaan mu" ujarnya sambil menghembuskan nafas jengah dengan sikapku.

"Oh ya! Kenapa aku tak melihatmu tadi siang?" Kalau dia bekerja di pratama group kenapa aku tak melihatnya tadi.

"Aku pulang karena sakit" sakit di siang hari tapi malam harinya aku melihat dia sehat-sehat saja mungkin...

"Pantas mata mu sembab dan pipi kirimu bengkak" ujarku.

"Ini tak ada hubungan nya dengan aku pulang dari kantor" jawabnya.

"Trus kenapa?" Tanyaku kepo.

"Yakin kau ingin mendengarnya" memang pertanyaanku tak meyakinkan ya?.

"Cerita saja aku akan mendengarkan" penasaran juga.

"Di tampar Rayhandoko hingga tersungkur dan di seret lalu di kurung di kamar, hanya untuk acara bodoh ini" ada raut kebencian di matanya.

"Jadi begitu. Besok aku tunggu kau di ruangan ku" ujarku lalu kembali lagi ke dalam rumahnya.

***

Aku update lagi

Jangan menjadi pembaca yang ngak aktif donk!! Aku butuh vote dan commentnya

Love Me BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang