Part ini untuk usia 16+ tahun ke atas ya... dilarang keras bagi kalian yang masih di bawah umur karena part ini mengandung kata-kata vulgar. Happy reading guys.
Aku pun berbaring di kasur yang berukuran king size untuk merilexkan tubuh setelah mandi.
Tok... tok... tok...
Suara ketukan di pintu.
Siapa sih yang berani mengganggu kamar pengantin baru. Uppsss...
Aku pun beranjak dan membuka pintu kamar ini.
"Permisi nona! Maaf mengganggu. Ini pesanan dari nyonya Karina untuk anda" ucap pelayan hotel ini sambil membawa kereta saji (authornya ngak tau nama kereta nya).
"Oh iya silahkan masuk" ucapku. Ia pun menyiapkan sajian itu di meja makan. Setelah tertata rapi ia pun keluar. Aku mulai lapar melihat sajian yang di antar pelayan itu.
"Siapa yang datang?" Tanya Damian setelah bertapa di kamar mandi. Aku beri tau yah.. Damian itu kalau mandi lama banget.
"Pelayan" jawab ku lalu duduk untuk menyantap makanan ini.
"Kamu yang pesan?? Kecil-kecil rakus juga yah" ucapnya sambil menggelengkan kepala lalu duduk di hadapanku. Apa katanya RAKUS hellloo... ngak liat apa badanku yang perfec ini bak model international eh.
"Hey!! Ini bukan aku yang pesan tapi mama" ucapku sambil menyipitkan mata ke arahnya lalu aku makan dengan lahapnya.
Kring... kring... kring...
Suara telfon Damian berbunyi. Ganggu aja orang lagi makan. Damian pun pergi untuk mengangkat telfonnya. Lebih baik aku makan dulu soalnya aku sudah laper banget.
Aku pun meneliti lauk-pauk sampai akhirnya aku melihat ada sebuah gelas yang tertempel sebuah kertas yang bertuliskan 'untuk anakku tercinta Fanya' ahh... mama baik banget tau aja aku suka jus guava. Aku pun meminumnya hingga tandas.
"Fa jangan..." ucap Damian mengambil gelas itu yang sudah kosong.
"Kenapa kamu ngak nungguin aku sih kalau makan atau minum" ucap Damian marah. Lah kenapa juga harus nungguin dia.
"Memangnya kenapa??" Tanyaku binggung.
"Hah sudah lah. Pokok jangan salahkan aku jika semuanya terjadi" ucapnya yang membuatku tambah bingung.
"Terjadi??" Ulang ku.
Damian tak merespon pertanyaan ku dan melanjutkan makannya. Aku jadi penasaran. Setelah selesai aku pun membereskan semua ini dan beranjak untuk tidur.
Hari ini benar membuatku lelah buktinya saja baru beberapa menit aku sudah mengantuk. Terlebih lagi bantal ini membuatku ingin terbang ke alam mimpi. Tetapi aku merasakan diriku kepanasan saat ini. Aku pun melirik AC dan suhunya 13 derajat lumayan dingin untuk biasanya.
Tak berapa lama kemudian kasur ini bergerak. Ya... siapa lagi kalau bukan Damian kan. Tiba-tiba ia medekapku dalam pelukannya. Aku cukup terkejut dengan perlakuannya. Aku mendongakan wajahku agar bisa bertatapan langsung padanya.
"Apa yang kau lakukan"
Dia pun mencium dahiku cukup lama.
"Itu akan membuat tidur mu nyenyak jadi sekarang tidurlah" ucapnya sambil tersenyum seperti bocah yang mendapatkan permen. Aku hanya terpaku dengan tingkahnya.
"Aku sudah hampir tertidur tadi sebelum kau memelukku seperti sekarang ini. Sekarang lepaskan aku!!" Sambil mencoba melepaskan diri dari pelukannya yang cukup erat ini. Aku merasakan aneh dengan tubuhku sendiri. Bersentuhan seperti ini dengan Damian seperti ada gelenyar aneh yang terasa di kulitku.
"Baiklah jika itu maumu dan jangan menyesal nantinya" ucapnya lalu berbalik memunggungiku. Damian sungguh aneh malam ini. Lebih baik aku tidur sebelum dia berubah menjadi lebih aneh lagi.
Setelah beberapa menit kemudian aku mencoba tidur tetapi hasilnya nihil malahan aku semakin merasakan bergairah yang sangat kuat dari diriku sampai-sampai bajuku basah karena keringatku. Aku pun duduk lalu Damian menyentuh pundakku yang membuatku sangat sensitif dengan sentuhan itu.
"Sudah bereaksi ya??" ucapnya padaku. Bereaksi??? Apa maksudnya. Ah.. terserah apa katanya sekarang dadaku terasa sesak akibat bra ini. Aku pun mencoba melepasnya tetapi tak bisa karena aku terlalu terburu-buru.
"Damian bisa kau melepaskan bra ku" ucapku.
"APA??? Me-mem-melepas bra mu!!" Ucapnya dengan tampang shok. Kenapa dia jadi seperti itu??
POV Damian
"Damian bisa kau melepaskan bra ku" ucapnya.
"APA??? Me-mem-melepas bra mu!!" Ucapku yang kaget bukan main. Ternyata pengaruh obat perangsang yang di campurkan ke dalam juice guava itu bisa membuat Fanya hilang kendali. Ya ampun aku bakalan kewalahan kalau seperti ini. Fanya pun membuka bajunya dan membuatku ternganga dengan pemandangan ini. Sungguh tubuhnya mulus. Aku pun menelan salivaku dan merasakan juniorku bangun seketika.
"Cepat lah Damian ini sungguh mencekikku" ucapnya meraih tanganku dan mengarahkannya ke kaitan bra nya. Aku pun dengan sedikit gugup membukanya. Aku pun memulai aksi yang akan melahirkan keturunanku.
Dan selanjunya hanya kami lah yang tau.
******
Maaf rada lama update nya.
Jangan lupa vote dan comment yah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Back
RomancePOV Refanya sudah cukup kalian tak menganggapku sekarang kalian ingin menjualku pada om-om gila. POV Damian aku cukup terkejut dan binggung. Apa maksudnya 'om-om' ? hey usiaku baru 25 tahun dan 'membeli'. apa dia merasa di jual?. ini hanya perjodoha...