trouble

8.6K 305 0
                                    

POV Refanya

Kenapa aku seperti nunggu seseorang gini sih. Aku masih menggingat kejadian dia melamarku dengan cara yang ngak banget itu tapi kenapa juga aku mikirin Damian!??

Huuufffttt....
Kak Rian dan Kayna juga terlalu over protective. Hello... aku cuma mau ke warung depan aja ada pengawalnya. Siapa lagi kalau bukan mereka.Aku seperti tahanan di rumah sendiri.

Baiklah sekarang aku sedang merancang pelarian. Aku hanya ingin jalan-jalan tanpa pengawasan mereka.

Sekarang aku turun menggunakan tali yang di ikat di pagar balkon kamarku. Mumpung keadaan di rumah sepi karena masih pagi.

Dengan tas ransel, celana jeans, sepatu vans, dan jaket kulit dengan rambut di kepang ke samping. Yah itu membuatku nyaman dari pada menggunakan gaun atau dress.

Aku hanya berjalan tak tentu arah untuk saat ini. Tapi sekarang aku merasa lapar. Owwhhh.... belum ada tempat makan yang buka karena masih terlalu pagi.

Kringg... kringgg.. kringgg....

Dari kak Ryan. Angkat tidak yah??

Ahh.. biarkan saja ini kan aku dalam aksi perlarian.

Tinggg....

Bunyi tanda pesan masuk.

"Fa kamu di mana? Kenapa ngak angkat telfon kakak? Jangan main kabur gitu donk! Kalau mau pergi izin dulu bisakan jadi ngak bikin orang rumah khawatir"

Maaf kan aku kakak tapi nanti aku pulang kok. Akhirnya kuputuskan untuk menelfon kakak Ryan. Setelah dering ke dua kak Ryan pun mengangkatnya.

"Fa kamu di mana sekarang? Biar kakak jemput" ucap kak Ryan tanpa basa-basi lagi.

"Ngak usah kak. Fanya lagi jalan-jalan cari udara segar doang. Nanti siang Fanya pulang kok.

"Ya udah tapi janji sama kakak kamu bakalan pulang siang ini"

"Iya kakak aku janji" ucapku seperti anak yang berumur lima tahun.


POV Damian

Sejak empat hari yang lalu aku tak di perboleh kan untuk berkomunikasi dengan Fanya akhirnya aku akan bertemu denganya di kantor.

"Liana, tolong kamu panggil Refanya Kalista ke ruangan saya" perintahku pada sekretarisku. Aku pun masuk ke ruangan dan duduk menunggunya. Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu ruanganku. Ternyata cepat juga dia!!.

"Masuk" muncul lah Refa.... eh kenapa Liana.

"Maaf pak tapi Refanya kalista dari bagian administrasi sudah mengajukan surat pengunduran diri dari enam hari yang lalu" ucap Liana membuat ku mengernyit.

"Baiklah kamu boleh kembali bekerja"

Kenapa dia keluar dari perusahaanku. Dan kemarin aku menelfonya mama malah memceramahiku tentang masalah pingitan itu.

Lebih baik aku turuti saja kemauan orang tua.

Aku terus berkutik dengan berkas-berkas yang harus ku baca dan tanda tangani tetapi tetap saja pikiranku tentang kejadian dimana aku membawa Refanya ke rumah masih terngiang di pikiranku.

Ada apa ini? Oke! Aku akui aku sudah menyukainya sejak dia merawatku saat insiden tabrak lari itu. Tiba-tiba pintu ruanganku terbuka tanpa ada ketukan.

"Hay Damian!! Lama tak bertemu" ucap wanita yang baru masuk.

"Maaf pak tadi ibu ini langsung masuk ke ruangan...."

"Sudah, tidak papa kembali bekerja" ucapku memotong.

Mau apa lagi dia kemari? Setelah apa yang di lakukan nya padaku dulu dan sempat aku melamarnya tapi apa!!!!

Dia mengkhianatiku. Sejak itu lah aku menganggap semua wanita itu sama.

"Kenapa kau kemari?" Tanyaku yang belum di jawabnya karena ada membuka pintu ruanganku lagi.

"Damian ini foto dekorasi...." ucap ibu terhenti dan memandang wanita ini dengan tatapan yang aku juga tak mengerti yang jelas ibu sangat membenci perempuan yang ada di hadapannya sekarang karena dia dan calon suaminya pernah mencoba memeras ku dan menghancurkan perusahaan yang telah aku bangun dengan susah payah tapi berkat ayah mereka lah yang harus angkat kaki dari perusahaannya sendiri.

"Mau apa kau datang kemari setelah apa yang kau lakukan pada anakku" aku rasa akan ada perang dunia sebentar lagi di sini.

"Tapi ibu aku menyesal dan ingin kembali pada Damian" ucapnya memohon pada ibu yang langsung menariknya ke luar. Aku tak ingin mencampuri urusan kedua wanita ini karena akan jadi masalah buatku karena ibu akan menganggapku membela wanita itu. Lebih baik menikmati tontonan ini.

"Dengar aku akan menghancurkanmu seperti kamu menghancurkanku ingat itu"

Love Me BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang