Hey!! Berani sekali perempuan ini mengancamku. Dan apa dia bilang 'menghancurkannya'. Tidak kah dia yang telah menghancurkan aku dulu.
"Kenapa perempuan itu bisa di sini?" Tanya ibu dengan nada emosional.
"Yah.. mana Damian tau. Tiba-tiba dia nongol aja dari balik pintu" ucapku.
Kringgg... kringgg... kringgg...
Kulihat layar ponselku mama Fanya yang menelfon. Aku pun mengangkat nya.
"Hallo ma" ucapku.
"Damian apakah Fanya bersama mu??" Tanya mama terdengar khawatir.
"Dia tidak bersama ku. Memangnya kenapa ma?" Tanyaku.
"Dia kabur dari rumah. Kami sudah berusaha menghubunginya tapi tidak di respon olehnya. Tolong kamu bantu mama mencarinya" ucap mama.
"Baiklah, Damian akan cari Fanya sampai ketemu. Mama tenang aja ya. Nanti Damian kabarin lagi kalau ada info tentang Fanya" ucapku berusaha menenangkan mama.
"iya mama tunggu infonya. Terima kasih nak Damian" ucap mama dan menutup telfonnya.
Hah.. dia seperti ABG labil saja main kabur-kabur seperti itu.
"Fanya kenapa Ian?" Tanya ibu.
"Fanya kabur bu. Sekarang aku harus mencarinya. Aku pergi dulu bu" ucapku berdiri dan berjalan ke luar.
Aku menyuruh Mita menelfon Fanya dan dia mengangkatnya lalu aku menyuruh Mita mengarang cerita agar aku mendapatkan lokasi Fanya sekarang. Ternyata dia berada di sebuah taman. Mita pun meminta Fanya menunggu karena ini bagian dari rencana kami setelah itu aku pun pergi untuk menemuinya.
POV Refanya
Setelah lama aku berjalan-jalan aku pun memutuskan ke sebuah taman dan duduk di salah satu bangku disana sambil memakan ice cream karena aku juga berjanji dengan Mita akan bertemu di sini lalu aku akan mengajaknya makan karena aku belum makan pagi ini.
Dari pada aku bosan karena menunggunya lebih baik mendengar lagu melalui earphone ku. Tidak lama kemudian seseorang menarik salah satu earphone ku. Ini pasti kerjaan Mita. Aku pun menoleh ingin memarahinya. Karena dia membuatku menunggu dalam ke adaan lapar.
Loh... kenapa Damian bukannya Mita.
"Nga-ngapain kamu kesini?" Ucapku salah tingkah. Ihh.. kenapa jadi gagap gini sih mungkin efek lapar.
"Emang ada larang aku kemari. Lagi pula ini taman siapa pun bisa kemari" ucapnya. Ah dari pada meladeni orang ini lebih baik aku pergi saja.
Aku pun bangkit dari kursi taman dan ingin melangkah tapi langkahku terhenti karena tiba-tiba perutku keram. Aauuuu... aku mengeram kesakitan sambil memegang perutku lalu dia menahan tubuhku agar tidak limbung.
"Kamu kenapa?" Ucapnya sambil mebawaku duduk kembali dengan wajah khawatir. Setelah itu pandanganku mulai menggelap.
~~~~
Aku mencium bau obat dan aku yakin kalau aku berada di rumah sakit. Perlahan ku buka mataku dan aku melihat dua keluarga berkumpul.
"Kak Fanya udah sadar" ucap kayna langsung menghampiriku yang lain juga menoleh ke arahku.
"Kamu itu bikin mama khawatir tau ngak" ucap mama.
"Maafin Fanya ma" ucapku pelan seperti tak bernyawa sambil berusaha tersenyum.
"Fanya kamu itu harus jaga kesehatan kamu. Jangan telat makan" ucap ibu yang ku balas dengan anggukan.
Aku mengedarkan pandangan mencari kak Ryan.
"Damian ibu suruh pulang karena dia kan masih menjalani pingitan sama kamu" ucap ibu sambil senyum-senyum. Hah mereka kira aku mencari Damian apa. Kurang kerjaan banget sih mau cariin dia.
"Bu-bukan bu" ujarku.
"Udah jangan ngeles. Beberapa hari lagi baru bisa kamu kurung Damian setiap hari" ujar ayah Arka yang di cubit sama ibu. Kok di kurung sih maksudnya apa coba.
Setelah ku cerna lagi perkataan ayah aku pun speechless. Malu banget.
Aku pun di perbolehkan pulang oleh dokter setelah lebih enakan.
Sesampai di rumah aku di ingatkan mama untuk tidak melakukan hal seperti ini lagi.
~~~~~
Setelah beberapa hari dari kejadian pingsan di taman itu akuvpun menjalani hidupku seperti biasa sampai akhirnya besok adalah hari aku melepas masa lajangku.
Apakah aku bisa menjalani hidupku bersamanya dan apakah dia mencintaiku juga?
Lebih baik aku jalani saja hari-hari ku ini sebelum datangnya hari yang tak terlupakan.
*****
Hay i am back.
Sorry lama update nya soalnya authornya lagi sibuk tapi saya usaha kan untuk update meskipun ngak panjang.
Vote dan vommentnya mempengaruhi saya untuk update cepat loh jadi tinggalin jejak ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Back
RomancePOV Refanya sudah cukup kalian tak menganggapku sekarang kalian ingin menjualku pada om-om gila. POV Damian aku cukup terkejut dan binggung. Apa maksudnya 'om-om' ? hey usiaku baru 25 tahun dan 'membeli'. apa dia merasa di jual?. ini hanya perjodoha...