manis

11.7K 289 9
                                    

POV Refanya

"Kenapa kau tidak bilang sebelum aku meminumnya. Apa kau melakukanya dengan sengaja?" Ucap ku memegang kepala yang saat ini sangat berdenyut. Kenapa mama melakukan itu pada ku?.

"Bagaimana aku ingin memperingatimu jika juice itu sudah kau teguk tak bersisa" ucap Damian membela diri.

"Yah, kau bisa tidak menyentuhku saat itu" banyak sekali alasannya bilang saja dia menginginkannya.

"Kau sendiri yang memaksaku dan Jika saja kau tidak naked seperti sekarang ini mungkin bisa di jamin kau masih tersegel"

apa dia bilang?

Ku lempar saja dirinya dengan bantal. Kenapa pikirannya sangat mesum. Lebih baik aku membersihkan diriku dari pada melihat tampang lapar yang seperti ingin menerkamku. Ku tarik selimut yang melilit tubuhku sekarang ini.

"E.. eh.. mau kemana" ucapnya menahan selimut dan menariknya kembali.

"Mau mandi lah" ucapku menarik kembali selimutnya.

"Hey.. aku sama nakednya denganmu" ucapnya yang membuatku jengkel.

"ya sudah cepat bangun dan ambil pakaianmu" ucapku lalu memanyunkan bibir. Damian pun beranjak dari duduknya dan mendekat ke arahku.

Cuuupp...

"Ihh.. Damian apa-apaan sih" teriakku dan mendorongnya hingga jatuh alhasil aku pun ikut terjatuh menimpanya karena selimut yang masih terpaut ini.

Dengan jarak sedekat ini aku bisa meneliti wajahnya yang tergolong tampan. Tanpa sadar aku sudah memuji makhluk yang ada di hadapanku ini.

"Kenapa? Tertarik ya dengan pesonaku? Sampai pasang muka mupeng gitu" Ucapnya dengan tampang yang sok banget gitu.

"PD banget. Ya sudah ini celana mu, cepat pakai" Aku pun berdiri dan berbalik sambil menutup mata lalu berjalan ke kamar mandi.

Bukkk...

"Aaawwww...." erang ku ke sakitan karena kaki ku terlilit selimut dan jatuh. Uhh... ceroboh sekali aku ini.

"Ahahahaha... ya ampun kau tidak apa-apa?" Tanyanya sambil menahan tawa lalu ia ingin membantuku berdiri.

"Ah tidak usah sok baik deh. Mau tertawa silahkan, jangan di sembunyiin" ucapku menepis tangannya dengan wajah cemberut. Menyebalkan sekali dia, awas saja tunggu pembalasanku. Saat aku ingin berdiri kaki ku sangat sakit untuk di gerakkan. Aku pun meringis menahan sakit.

"Ya sudah kalau tak ingin di bantu. Aku mandi duluan yah" ucapnya berlalu meninggalkanku. Ihh... suami apaan dia.

Akhirnya aku memutuskan berdiri dengan menggapai meja di dekatku lalu duduk di depan meja rias sambil meluruskan kaki ku. Awas saja dia akan ku beri pelajaran sosiologi nanti. Uppssss...

Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi. Aku pun mengacuhkannya dan berjalan terseok-seok ke kamar mandi. Tega sekali dia. Hiks... hikss.. hikss..

~~~~~~~~

Setelah selesai aku membersihkan dan merapikan diri ku di depan meja rias ia masuk dengan membawa botol. Aku tidak tau itu botol apa. Ya sudah lah apa peduliku dengannya. Yang jelas tadi Damian keluar saat aku di kamar mandi karena saat aku keluar dia sudah tidak ada.

Damian pun menghampiriku dan berlutut di sampingku. Mau apa dia?? Apakah ingin meminta maaf??? Damian pun menarik kaki ku yang terkilir.

"A-aauu.. sakit tau. Apa yang kau lakukan" jeritku kesakitan saat dia memijit pergelangan kaki ku dengan cairan yang ada di botol. Sekarang aku tau itu adalah minyak urut.

Love Me BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang