Cinta? Tapi Ragu!

341 20 0
                                    

Helia sedang mengerjakan tugas di cafè samping kampusnya, ditemani secangkir coffee dan donat rasa almond kesukaannya, tanpa adanya Sifa, Novi dan Sandra, apa lagi Tyo, mereka entah kemana setelah Mata kuliah selesai.

Inilah salah satu anak kuliah jaman sekarang, jika ada tugas pasti mereka memilih cafè yang tersambungkan dengan Wifi.

Helia melihat sekumpulan teman-teman Alan sedang asik mengobrol, tapi justru Alan tidak ada disana, sepertinya Helia juga belum melihat Alan dari pagi, dan tumben banget hari ini dia nggak SMS, telepon atau ngasih kejutan yang tiba-tiba muncul.

"Helia ya ? , kenalin gue Adit cowok yang nggak kalah ganteng sama Alan." Ucap salah satu temen Alan, yang tiba-tiba mendatangi Helia.

Helia menganggutkan kepalanya "iya."

Adit langsung duduk menghadap Helia, "Lo tau Alan lagi sakit ?" Tanya Adit.

Helia terkejut, jangan-jangan Alan sakit gara-gara kemarin ujan-ujanan.

"Sakit apa ? Dirawat dimana ? Terus keadaanya gimana ?" Helia menyerbu Adit dengan banyak pertanyaan.

Adit tertawa, "Wow... santai aja Hel. Yang gue denger dia lagi dirumah sakit, lo mau ikut, gue sama anak-anak juga mau kesana."

Tanpa pikir panjang Helia langsung merapihkan buku dan laptopnya, "Yaudah ayo ka." Helia langsung menarik tangan Adit. Adit pun segera memperingatkan Teguh, Iwan dan Bimbim salah satu temannya untuk segera pergi.

☀☀☀☀

Sampai dirumah sakit, Adit segera membawa Helia kedepan kekamar dimana Alan dirawat. Helia mengigit-gigit bibirnya, rasa cemas melingkupinya. Tetapi tidak untuk Adit dan tiga temannya yang bersikap biasa saja, bahkan mereka tertawa-tawa saat melihat kecemasan diwajah Helia.

Helia membisu, tidak ada yang bisa masuk, mereka menunggu dokter sampai keluar dari ruangan ICU.
Selang beberapa saat, seorang dokter perempuan keluar dari ruang ICU, membawakan kabar.

"Gimana keadaan..." Helia panik, dokter itu langsung memotong pertanyaan Helia.

"Saudara Rendy sudah memasuki stadium dua, tumor yang berada di jantungnya sudah merambat." Ujar dokter cantik itu.

Stadium dua ? Tumor ? Maksudnya apa ?. Helia mulai bingung. Adit tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Helia.

"Loh...kalian kok disini ?" Tanya dokter itu.

"Tante Lily, Alan dirawat diruang mana ya  ?" Tanya Iwan, tidak lupa dengan ke tiga temannya yang masih menertawai Helia.

Tante ???. Helia semakin dibuat bingung, dengan ulah Adit dan ketiga temannya.

"Oh Alan ?? Tadi tante lihat dia lagi diruang sebelah, lagi tiduran. Ini pacar kamu dit ?" Tanya Tante Lily sekaligus mamahnya Alan.

Mamahnya Alan seorang dokter ? Pantas saja Alan kuliah di fakultas kedokteran.

"Bukan Tante, ini Helia temen baru kita." Adit mencolek teman-temannya, Helia menyalami dan tersenyum ke Tante Lily, walau wajahnya masih terlihat bingung.

"... Calon pacar Alan juga Tante." Adit melanjutkan pembicaraannya.

Helia langsung mencubit lengan Adit, sampai Adit kesakitan.

"Oh jadi kamu yang namanya Helia, kamu benaran mirip..." Tante Lily memberhentikan pembicaraan.

"Mirip, siapa Tante ?" Helia menjawab dengan penuh penasaran.

"Mirip, sama yang di Ragunan." ledek Adit, suasana tidak lagi menjadi tegang, ataupun hal kebingungan yang Helia rasain, tapi ucapan Adit sekarang justru membuatnya kesal,

SUN ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang