Pilih saja aku

289 20 0
                                    

Shitt..

Alan meringis kesal saat melihat setumpukan surat cinta yang memenuhi lokernya, memang ini sudah hal biasa buat Alan tapi semenjak adanya mahasiswa baru, penggemar Alan semakin merajalela.

"Hay helia, mau kemana ?" Sapa Alan saat melihat Helia tepat lewat di sampingnya.

"Mau ambil buku diloker, itu surat cinta kak ?" Mata Helia tertuju ke setiap surat yang ada di loker Alan.

"Oh ini..." Alan langsung menutup lokernya, ia merasa salah, telah membiarkan lokernya dibuka begitu saja, Alan takut seseorang berpikir dirinya pamer karena mendapatkan surah cinta sebanyak itu.

Helia masih menatap loker milik Alan, karena beberapa surat sempat berjatuhan, "Gak dibaca atau di bales kak, sekedar menghargai." saran Helia.

"Kalo dibaca iya, tapi kalo di bales mungkin nggak Hel, lagian cewek yang gue tunggu justru nggak pernah ngirim surat ke gue." Alan mengkode kan Helia dengan candaan.

"Hehehe, yang sabar ya ka. Kalo gitu aku duluan" Helia menepuk pundak Alan dengan buku yang ia ambil dari lokernya, lalu pergi berlalu, tanpa mempedulikan ucapannya.

Dia hanya tertawa ? lo emang beda Hel dari cewek lain, gue semakin mau mengenal lo.

☀☀☀☀

"Cantik ya dia, kayanya gue beneran suka deh sama Helia, dia mirip seseorang__" Alan menatap Helia dari taman belakang sekolah yang tepat berhadapan dengan kantin, dimana Helia, Sandra, Novi dan Sifa tepat berada disana.

"Mirip siapa ?" Tyo pun ikut melihat Helia dari kejauhan. "... Dia memang semakin cantik, dia benar-benar seperti matahari buat gue." Tyo melanjutkan ucapannya.

"Lo juga suka sama Helia yo ?" Ucap Alan. Tyo terkejut, ia langsung menatap wajah Alan yang menatapnya serius.

"Hahahaha." Tyo tertawa terbahak-bahak saat melihat muka Alan seserius itu, raut wajah yang tidak pernah ia lihat selama bertahun-tahun.

"Serius banget, Kita boleh disini kan ?" ujar Sandra meminta izin pada Tyo.

Entah sejak kapan mereka dengan cepatnya sudah berada di dekat Alan dan Tyo, "Silakan, biar rame"  ujar Alan.

Sandra memperkenalkan Sifa dan Novi ke Alan dan Tyo. Sandra memang saat-saat ini sudah dekat dengan Tyo, walau hanya sekedar via BBM.

"Kita liat kalian berdua dari kejauhan kayanya seru banget, ada apa sih ?" Tanya Novi.

"Tuh sih Alan kentut." ujar Tyo

"Jorok banget sih kakn" Sifa menutup hidungnya, untuk berjaga-jaga agar tidak menghirup bau.

Semua orang tertuju kepada mereka berlima terkecuali Helia, ia sedang pergi keperpustakaan untuk meminjam buku. Rasa iri pun di rasakan sebagian wanita yang melihat Novi, Sifa dan Sandra sedekat itu dengan Tyo dan Alan.

"Gitar siapa nih kak ?" Tanya Novi saat melihat sebuah gitar klasik yang disandarkan di pohon.

"Gitar gue, gimana kalo kita nyanyi-nyanyi, gue lagi pusing banget sama pelajaran Hukum hari ini." curhat Tyo.

 Mereka pun bernyanyi bersama, lagu rhoma irama pun, menjadi tema lagu mereka, suara Tyo yang flas membuat memperburuk suasana, dan keadaan itu berhasil membuat mereka semua tertawa riang.

 Tiba-tiba Helia datang dengan dua buku ditangannya.
"Ada Helia, kalo gitu giliran Alan yang nyanyi." Tyo langsung memberikan gitarnya ke Alan.
Helia hanya menatap mereka dengan senyuman kecil khasnya tapi senyuman itu berhasil membuat wajah Helia semakin terlihat cantik.

SUN ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang