bye Bandung

1.1K 32 0
                                    

"Yah kondisi di Jakarta apa sama seperti di Bandung ?" Ujar Rena sambil melihat pemandangan hotel dan gedung-gedung Jakarta yang tinggi membentang yang ia lihat dari balik kaca mobil.

"Maksud kamu ?" Tanya ayahnya yang posisinya tetap fokus menyetir mobil.

"Maksud aku, apa orang di Jakarta lebih ramah dari orang Bandung ? Apa mungkin lebih banyak pria tampan disini dibandingkan orang Bandung ?"

"Yeee... apa sih, yang kamu tau cuma cowok tampan mulu, pikirin tuh, kamu harus masuk sekolah dimana ?" Sahut Helia yang sedang asik membaca novel.

"Kakak tuh ya sirik aja, gimana mau punya pacar kalo kerjaannya mikirin sekolah terus, kan asik ka kalo punya pacar, bisa ada yang nyemangatin, perhatiin, jalan-jalan bareng, tukar pikiran, lah ini buku terus yang di pantengin, oh iya lupa pacar kakak kan buku ya ! " Rena tertawa riang, sambil mencium-cium buku seolah meledek Helia.

"Uussstt udah ribut teruss, kamu ya De udah Bunda bilangin jangan cowok terus, fokus sama sekolah kamu, ini lagi Kakak jangan terlalu banyak belajar, bukannya Bunda ngelarang anaknya belajar tapi bener apa yang dibilang adik kamu, otak kamu perlu istirahat salah satunya ya jalan-jalan. Satu lagi sekolah kalian sudah Bunda tentukan sesuai keinginan kalian"

"Denger tu ka" ledek Rena, sambil menjulurkan lidah kearah kakaknya yang tepat duduk disampingnya.

"Berisik" Helia yang sudah geram dengan sikap adik semata wayangnya itu, segera memukulnya dengan buku yang cukup tebal, tanpa pedulikan adiknya kesakitan.

Rena dan Helia mempunyai sifat yang sangat berbeda jauh, Helia yang memiliki sifat pendiam, cuek. sedangkan Rena memiliki sifat yang agresif, gampang terpengaruh seseorang.

Helia sangat suka membaca buku dari buku yang ringan sampai berat, baginya buku itu teman sejatinya, waktu Helia pun dihabiskan dengan membaca buku, mungkin sehari ia bisa membaca dua sampai tiga buku novel atau pelajaran, sungguh amazing.

Berbeda jauh dengan Rena, waktunya ia habiskan dengan bermain gadget, foto selfie, dubsmash, sampai semua aplikasi yang lagi ngetren pun ia punya, dan selalu mengikuti perkembangan sosial media terbaru dan lebih WOWnya lagi ia mempunyai follower yang cukup banyak dalam aplikasi instagramnya.

Helia yang memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi, kulitnya putih, rambutnya hitam, tak lupa kacamatanya yang selalu ia pakai untuk membaca. sebenarnya Helia cukup cantik jika tidak menggunakan kacamata, tapi Helia lebih leluasa kalau ia menggunakan kacamata agar lebih mudah saat membaca, walau sesekali ia sering melepaskan kacamatanya.

Helia yang berpenampilan simple, tetapi selalu terlihat manis.
berbeda dengan Rena ia selalu berpenampilan mewah, tapi tetap kelihatan kece. banyak cowok yang melirik kepadanya, wajar saja, wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang tinggi banyak cowok yang suka padanya, tetapi walau banyak cowok yang menyukainya, ia selalu memilih yang sesuai kriterianya.

☀☀☀☀

Lima belas tahun sudah Helia tinggal di Bandung, walau sebenarnya ia pernah tinggal cukup lama di Jakarta saat masih kecil, jadi baginya tidak heran dengan suasana kota Jakarta, berbeda dengan adik semata wayangnya yang sifatnya superduper nyebelin.
Karena berawal dari Rena lah penyebab Helia menetap di Bandung dan meninggalkan Jakarta dan juga pendidikan sekolah dasarnya, menjadi di Bandung, sebagai siswa pindahan.

Saat itu Bunda sedang mengandung Rena, maklum saja saat itu Ayahnya Helia kerja di Bandung, sekalinya pulang pun seminggu sekali, entah karena apa, saat itulah Bunda tidak ingin jauh-jauh dari Ayah padahal sejak dulu jarak Jakarta-Bandung sudah menjadi hal biasa bagi mereka, kata Bunda semua itu karena bawaan saat mengandung.

"kenapa sih bun adik Helia nyebelin banget, Helia kan sudah betah di sini dan Helia gak mau pindah sekolah"

sebuah ungkapan yang sejak dahulu selalu Helia tanyakan ke Bundanya, dan sekarang, untuk kedua kalinya Helia bertanya lagi, dan lagi-lagi Bunda menjawabnya dengan tawaan kecil. Walau kali ini Helia tidak lagi pindah sekolah, tapi ia harus mulai masa kuliahnya di Jakarta, sedangkan Rena, Rena meneruskan sekolah SMAnya di Jakarta menjadi murid pindahan.

☀☀☀☀

"Kaa..kakak ???" Rena berteriak panik

"Ada apa sih ?" Rena membuka pintu kamar Helia, tanpa disuruh masuk, Rena justru masuk begitu saja suatu hal biasa bagi Helia.

"Aku takut ka.. "

"Takut kenapa ?" Helia tetap fokus membereskan barang-barang pindahannya.

".. Aku takut aja, aku kan bakal jadi anak baru, aku takut mereka ngerjain aku atau ngebully aku."

"Gak bakal, kalo kamunya gak nyebelin."

"Dulu kakak gimana jadi anak baru, saat pindah ke Bandung ?" Tanyanya dengan rasa penasaran.

Helia tersenyum "Gak gimana-gimana mereka nerima kakak dengan ramah." Rena terdiam, sesaat, ia membaringkan tubuhnya ke tempat tidur Helia, sambil membuka lembaran buku yang masih tergeletak tak beraturan di kasur kakaknya yang serba berwarna merah, karena Helia suka sekali warna merah.

"Ya ampunnnnnn Renaaaa" Helia berteriak histeris sampai Rena terbangun dan mendekati kakaknya.

"ada apa ka ?" Tanya Rena panik

"Kakak pusing harus taruh dimana lagi buku-buku ini, sudah tidak muat di rak buku kakak, taruh di rak buku kamar kamu ya ? kan rak kamu masih kosong tuh ?"

"Ihhh dikira kenapa, NGGAK !!! Taruh aja di tukang loak sana !" Rena meninggalkan kamar Helia dengan kata-kata yang selalu tidak ia Pikirkan dahulu.

☀☀

Sekedar info, foto yang diatas anggap saja Helia dan Rena. Helia yang rambutnya terurai sambil merangkul Rena. Itu foto saat Helia gak pakai kacamata cantik kan.
jangan bosen dulu ya kawan, lanjut chapter 2 :)
coment dan vote kalian sangat berarti :) makasih

SUN ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang