terungkap

250 17 0
                                    

Hari terasa begitu indah. Sampai cuaca yang panas pun menjadi begitu sejuk. Begitulah kalau Helia melalui hari-harinya bersama Alan.
Setelah mata kuliah selesai, Helia segera menuju kerumah sakit untuk menjenguk Alan yang masih dirumah sakit, perkiraan Alan bakal dirawat sampai besok, karena tante Lily tidak mengizinkan Alan pulang jika belum sembuh.

Tok..tok..tok

Helia melihat seseorang mengetuk pintu kamar rawat Alan, dan...
surprise Adit, Teguh, Iwan dan sekumpulan malaikat kecil mereka alias anak-anak yang terkena kanker datang mengujungi Alan dengan membawa balon berwarna warni disetiap tangan mereka, sampai memenuhi kamar Alan, di ikuti ketiga teman Alan yang merancang rencana ini, Alan tersenyum gembira melihat keceriaan mereka yang selalu mereka berikan.

Lagi-lagi gadis kecil berambut tipis itu hadir, memberi satu kecupan di pipi Alan, "apa yang ka Alan rasakan, tidak sesakit Fani, jadi kakak harus sembuh." bisik Fani. Ya.. nama gadis kecil itu adalah Fani. Alan yang mendengar bisikannya seolah tersadar, dirinya harus lebih kuat dari mereka semua.

Sebuah petikan gitar mulai terdengar, ternyata Adit sedang memainkan gitarnya,
"Lo pasti tau lagu ini." Teguh memberikan ponselnya yang sudah tertara sebuah lirik lagu dilayar ponselnya Maudy Ayunda - Loveable, Helia menganggukan kepalanya, Helia memang sudah hafal sekali lagu-lagu yang dibawakan Maudy Ayunda karena Maudy Ayunda adalah salah satu sang inspirasi Helia.
anak-anak mulai berbaris rapih, mengelilingi Alan yang masih tersandar di tempat tidurnya,

Everytime you smile
Everytime you look at me
I go a little a insane

Everytime you laugh
Everytime you hold me tight
I go a little looloo

And no it's not love
Not a fairytale It's all your doing it's you

Why you so loveable
Like a ballon
You so loveable
Like a billionnaire

So loveable
Like a ballerina
So loveable loveable
Why you so loveable
---------------

Alan terlihat sangat happy dengan kehadiran sahabatnya, malaikat kecilnya dan terlebih lagi sekarang sudah ada Helia yang mampu membuatnya semangat disetiap harinya.
Tak lama seorang suster lagi-lagi memanggil mereka untuk beristirahat, satu persatu dari mereka memeluk Alan bergiliran, termaksud ketiga sahabatnya,

"Kamu nggak peluk aku ?" Alan menarik lengan Helia agar mendekat dan berhasil membuat Helia jatuh dalam pelukannya.
Untungnya anak-anak sudah pergi bersama suster dan Adit, Teguh dan Iwan mereka sekalian berpamitan pulang, jadi tidak ada yang melihat mereka berdua.

kini wajah mereka berhadapan, wajah Helia mulai pucat, omg, jangan bilang ini first kiss. Batin Helia.

"Tyoo.." Ucap Alan, Helia yang mendengar nama Tyo langsung melepaskan pelukan Alan, ia segera menatap Tyo yang berdiri kaku melihat kejadian tadi.

Tyo mencoba menenangan suasana yang hening "lupa sama janji lo ka, katanya nggak akan nyentuh Helia !" Tegur Tyo, ia meletakkan parsel buah yang dkbawanya di atas meja, Tyo menatap Alan, sesekali memalingkan matanya ke Helia, yang masih diam membisu sejak kehadirannya.

"Tenang bro gue inget kok janji gue, tadi gue cuma bikin Helia panik aja, lo tau kan muka Helia kalo lagi panik, kelihatan manis." Ledek Alan sambil memberikan senyuman manja ke Helia.

SUN ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang