#2 - Distrubing

264K 6K 35
                                    




Remember to VOTE and COMMENT

----------

[[[[[BROTHER!]]]]]

----------

Part #2 - Distrubing


Aku terbangun dengan tiba-tiba. Saat melihat jam, ternyata masih jam 1 malam.

Huft! Seharusnya aku tidak bangun!

Gerutuku dalam hati.

Apalagi aku merasa haus dan sekarang dengan badan yang masih lemas karena tidur, aku harus turun ke dapur untuk minum. Kenapa tidak aku taruh saja air minum di kamarku sebelum tidur?

Tunggu! Aku mendengar sesuatu. Ada suara kecil yang aneh di telingaku.

Tapi mungkin aku yang salah dengar. Aku beranjak dan mengambil kemeja panjangku lalu memakainya dan keluar tanpa mengancinginya. Lagi pula tengah malam seperti ini tidak ada orang yang berkeliaran di dalam rumah.

Saat aku di luar, suara aneh itu makin terdengar. Aku mengikuti suara itu, menuju balkon di lantai dua yang memperlihatkan bagian ruang televisi  di rumah ini dengan sofa yang besar dan nyaman. Aku menengok ke bawah dan melihat sesuatu yang menurutku aneh.

Ada Kak Justin dan Kak Choe, tapi Kak Justin berada di atas Kak Chloe dan suara aneh yang kudengar adalah suara berasal dari Kak Chloe dan ... apa mereka telanjang? Mengapa harus telanjang? Aku merasa jijik melihatnya.

Sangat menjijikan!

"Nghh, Justiinh ..." Suara itu yang aku dengar yang ternyata desahan yang tak kunjung berhenti.

Aku merasa takut. Aku menggigit jariku dan segera kembali ke kamar. Biarkanlah rasa haus kutunda sampai besok dari pada aku harus mendekati mereka.

Yang menggangguku adalah suara Kak Chloe yang tidak bisa diam. Walaupun kecil, aku masih bisa mendengarnya. Namun, aku terus mencoba untuk tidak menghiraukannya dan kembali tidur.


-----


Aku merasa terganggu. Ada yang mengetuk pintu kamarku dan membuatku bangun.

"Sweetheart, breakfast is ready," Suara Kak Justin menjadi satu-satunya alasan aku terbangun. Dia terus memanggil sambil mengetuk pintu.

"Ya ..." jawabku malas.

"Ayo bangun! kau harus sekolah pagi ini," dia tak berhenti mengetuk. Sangat mengganggu.

"Just wait a minute," jawabku serak.

"No, baby. C'mon! Wake up!" Ucapnya memaksa dengan suara ketukan yang tak kunjung berhenti.

"Please stop knocking the door!" makiku mulai kesal.

"Ladie! Buka dulu pintunya, baru kakak akan berhenti mengetuk."


Argh!


Dengan terpaksa aku bangkit dan menuju pintu dengan nyawa yang belum terkumpul semua.

"Done!" ucapku sedikit kesal saat pintu itu terbuka. Aku membukanya dengan kencang dan kubuka lebar sampai menghentak dinding karena kesal.

"Okay, kakak percaya kamu sudah bangun," jawabnya sambil tersenyum miring. Baguslah jika dia sudah bilang 'okay'.

Tapi senyumannya nakal. Huh! Dasar Kak Justin.

Brother! [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang