Oke, kita kembali lagi.... Brother. Siap dibaca... hehehe
TAPI JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA DULU OKE...
Sebelumnya gue juga mau minta maaf kalo penulisan gue banyak typo nya.. ya maklum lah amatiran yang mau jadi profesional... hehehe
{[----------BROTHER!----------]}
13
Justin Bieber Point Of View
Ku awasi dia. Tidak, aku menemaninya disebelah. Dengan membuka baju ku saja, aku terbaring disebelahnya. Terjaga, mengawasi gerakan tubuh Ladie yang gelisah.
Dia benar-benar demam malam ini
Sampai sudah malam seperti ini, aku tidak bisa tidur. Panasnya tambah tinggi.
Dia terus mengerang sakit dan gelisah di balik selimutnya. Sudah berkali-kali aku mengompresnya, tapi panasnya tak kunjung turun.
Kuelus rambutnya terus menerus, menenangkannya yang tidak bisa diam. Tubuhnya terus bergerak berpindah menghadap kanan dan kiri.
Sedangkan aku, tak henti untuk menenangkannya dan mengompresnya.
"Ngh..." dia kembali mengerang, keningnya mengerut seperti ia menahan sesuatu yang sakit dalam tubuhnya.
"Shh.. shh.. ssh..." kuelus kepalanya, tangannya kugenggam dan kugosok. Setidaknya dia merasa ditemani.
"Tenanglah, aku disini," ucapku lembut.
Matanya terbuka, sangat sayu saat dia menatapku. Terlihat lemas dan tidak bertenanga.
Aku harus menahan rasa kesalku melihat dia seperti ini. Aku tidak suka ketika Ladie sakit atau hal semacamnya. Karena aku sedikit tidak terima melihatnya menderita.
"Kak ..." suaranya sangat serak juga kecil, kalau aku tidak mempunyai pendengaran yang tajam mungkin aku tidak akan mendengarnya.
"Ya, Ladie ... tenanglah, aku ada di sini," ucapku mengecup keningnya.
Lama setelah itu, ternyata jam sudah menunjukan pukul 2 pagi dan mataku belum terpejam sama sekali. Aku masih tidak bisa tidur karena gadis ini.
Sekarang dia sudah menunjukan kemajuan, meski ku ukur panasnya dengan termometer yang masih 38°c , itu sudah lebih dingin dari sebelumnya.
Kini dia sudah tidak gelisah dan mengeluarkan erangan, bisa kudengar nafasnya juga sudah teratur. Dengan ini, aku bisa sedikit tenang, tidak terlalu khawatir seperti tadi.
Yang kulakukan saat ini adalah terbaring disampingnya dengan terus menatapnya dan melihat setiap geraknya. Mengawasinya.
---------------
Sial!
Ternyata aku tertidur semalam, mungkin karena telalu lelah. Saat mataku terbuka ruangan ini sudah terang karena gordennya tidak tertutup.
Kulirik jam yang ada di dinding yang sudah menunjukan pukul 07:00am.
Huft... aku harus kekantor jam 9. Masih ada 2 jam lagi untuk merawat Ladie.
Dia masih tertidur di sampingku. Posisi tubuhnya masih sama seperti sebelum aku tertidur. Dia tidak bergerak sama sekali ketika tidur? Benarkah?
Aku memegang lehernya dengan punggung tanganku, betapa senang dan leganya saat kulitku bersentuhan dengan kulitnya yang tidak panas lagi seperti tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother! [REVISION]
Fanfiction[BAHASA INDONESIA] you must be 18+ for available to read this story. this about your brother start to make out with you. FOLLOW ME first for reading :) Don't forget to Comment and Like