Sudah 3 Bulan

5K 196 15
                                    

Ya 3 bulan sudah.

Begitu-begitu saja kata-kata yang muter di kepala Al sejak kemarin. Memang sejak kemarin dia mulai menelaah ulang, mereka ulang, berpikir ulang dan mengulang kembali momen-momen kebersamaan dan momen-momen dia PDKT ke seorang gadis cantik bernama Tatjana. Bertanya-tanya kepada dirinya sendiri apa ada yang salah ya pada metode pendekatannya? Kok sudah 3 bulan masih begini-begini saja status Al dan Tatjana. Memang.. Al belum menyatakan cinta sama sekali secara langsung, tapi sikap Tatjana pun membuat Al menutup mulut rapat untuk mengucapkan keinginannya menjadikan Tatjana kekasih.

Gadis cantik seperti Tatjana, super tidak mungkin tidak ada yang mendekatinya. Itulah yang membuat Al penasaran, apakah ada pria lain selain dia yang mendekati Tatjana? Tapi sedemikian rupa pun Al berusaha cari tahu, menginvestigasi sampai seperti orang gila, sampai kini dia belum dapat jawabannya. Ini cewek susah ditebak. A very classy, cool and elegant type of woman. Padahal, sudah beberapa kali mereka jalan bareng, bahkan mereka sudah saling mengenal keluarga masing-masing. Lalu, dimana letak permasalahannya coba?

Al jadi teringat awal perkenalan dengan Tatjana 4 bulan lalu, saat itu Al dan teman-temannya sedang ada proyek fotografi dan videografi dengan tema desain interior di sebuah TV Kabel. Tatjana, yang kebetulan seorang model sekaligus desainer interior menjadi talent untuk project tersebut. Awal pertemuan seperti normalnya kebanyakan kaum pria, pasti dia berdecak kagum dan mengagumi sosok fisik Tatjana. Beberapa kali pertemuan tidak ada yang terlalu spesial, sampai akhirnya Tatjana meminta tolong secara pribadi kepada Al untuk gantian membantu projectnya yang baru, yaitu merambah pada design grafis dan juga butik hasil design tangannya sendiri. Tatjana butuh Al untuk menjadi fotografer sekaligus videografernya.

Sejak itu, intensitas mereka bertemu semakin berkuantitas juga berkualitas. Meski keduanya sama-sama tergolong orang yang berkarakter cukup pendiam, tapi seiring berjalannya waktu apapun bisa mereka bicarakan. Termasuk hal-hal konyol. Ajakan pergi berdua pun mulai dilayangkan oleh Al, Tatjana pun tidak menampik. Pergi bersama teman-teman Al pun begitu, Tatjana terima. Al juga sudah mengenal keluarga Tatjana, maklum saja sebagai seorang lelaki pasti dia secara bertanggung jawab akan menjemput dan mengantar ke rumah saat mengajak jalan Tatjana.

Tidak hanya sampai situ, sebagai model dan desainer interior yang cukup dikenal dan banyak digunakan jasanya, Tatjana bisa dibilang seorang selebgram.

Begitu juga dengan Al, dengan wajah tampan dan pekerjaan yang jasanya banyak dicari orang, para wanita tidak akan berpikir 2 kali untuk menekan tombol follow pada instagramnya. Selain itu, Al memiliki profesi lain, dia seorang atlet bulutangkis yang kariernya sedang vakum lantaran kemarin dia sedang fokus kuliah.

Namun kesemuanya tak sekonyong-konyong membuat proses PDKT Al pada Tatjana menjadi semudah membalikkan telapak tangan. Tatjana sulit ditebak. Kalau mood dia lagi bagus, semua proses PDKT Al akan berjalan lancar, kalau tidak. Ya seperti sekarang, mandeg.

'Arrgghh what should I do for her, then?' ucap Al dalam hati. Sambil tiduran, tangannya masih setia memegang IPhone, menunggu jawaban dari Tatjana melalui Whatsapp. Lama.

"Kakaaak!" panggil adiknya, Sierra masuk kamar dan seketika membuyarkan pikiran Al.

"Eh? Eh iya apa?"

"Ckck daritadi dipanggilin juga, jangan ngelamun aja. Tuh, dipanggil Bapak,"

"Siapa yang ngelamun?? Lagi cari inspirasi tau," jawab Al seraya keluar kamar untuk turun ke bawah menghampiri Bapaknya.

"Alaah palingan juga mikirin Tata," ledek Sierra.

"Sembarangan!" Elak Al. Begitu sampai di ruang keluarga, dia duduk di depan Bapak. "Kata Sierra Bapak manggil aku, ada apa Pak?"

Snow In CopenhagenWhere stories live. Discover now