2 bulan kemudian...
Cara POV
Tak terasa, ini sudah waktunya untun foto prawedding dan mencoba gaun & tuksedo untuk resepsi serta acara pernikahan. Mommy memilih tukaedo & gaun berwarna putih.
Tempat foto prawedding kali ini tepatnya di Kebun Raya Bogor. Pemandangan hijau nan sejuk membuat Zach setuju dengan tempat foto prawedding ini.
"Baik, kalian nanti pake gaunnya di fitting room ya. terus nanti ke jembatan sana. Kalo soal gaya nya nanti saja kalau kalian sudah selesai rapih-rapi dan ganti baju," Kata fotografer.
Ini melelahkan, ini foto resepsi terakhir. Karena ingin mengambil foto prawedding sunsetnya. Aku sudah mengambil 9 tempat untuk prawedding. Dan 10 ditambah ini. Melelahkan.
"Baik," Jawabku serentak dengan Zach.
Aku langsung mengenakan gaun berwarna putih. Aku keluar dari fitting room dan mendapati Zach yang sangat tampan mengenakan tuksedo berwarna putih tersebut.
"Baik, kalian kesana ya," Ujar Mommy aku hanya menuruti perintahnya saja.
"Oke.. Karena ini deket sunset kalian akan berciuman. Nanti pas ciuman tangan mbak Cara dikalungkan ke lehernya Zach ya sedangkan Zach tangannya pegang pinggang Cara. Anggap saja tak ada kamera jadi terkesan betulan," Ujar fotografer.
Awalnya aku hanya mengangguk mengerti, tapi justru aku merasakan tubuhku benar-benar menegang.
Apa? Ciuman? Aku selalu ingin ciuman pertamaku bersama laki-laki yang kucintai. Bukan prawedding dengan laki-laki yang terpaksa aku nikahi.
Terpaksa lah aku melakukannya karena foto prawedding. Kalau memang aku boleh kabur aku sudah kabur dari tempat ini.
"Baik silahkan kesana," Ujar Mommy Zach.
"Ayok mulai," Ucap sang fotografer.
Aku dan Zach yang tadinya menghadap kamera perlahan menghadapkan diri ke arah satu sama lain. Zach mulai mendekatkan tubuhnya ke tubuhku.
Mata nya menatap mataku, mata kami pun saling mengunci aku sudah mengalungkan tangan ku di leher Zach sesuai perintah si fotografer. Sedangkan tangan Zach sudah bertengger di pinggangku ada getaran aneh dan sengatan listrik saat dia menyentuh kulitku .
Awalnya aku melihat keraguan di wajah Zach, begitu juga denganku. Aku juga sangat tidak yakin untuk melakukan ini. Tapi mau bagaiamana?
Namun aku melihat wajah Zach yang menghilangkan rasa ketidak yakin-an nya dan berganti menjadi kepercayaan diri nya. Aku mulai merasakan sesuatu yang lembut, hangat, dan kenyal menyentuh bibirku.
Aku awalnya tidak tau harus berbuat apa. Karna memang aku tidak handal dalam berciuman. Akhirnya aku mencoba membalas perbuatannya. Aku hanya mengikuti insting ku saja dengan mengikuti gerakan lunatan dan kecupan untuk membalas nya. Awalnya aku merasa ciuman ini sangat lembut, namun semakin lama semakin panas.
"And done!" Teriak fotografer yang membuat kami langsung dengan reflek melepaskan ciuman kami.
-
Setelah berfoto prawedding, kami akhirnya pulang menuju rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 21.45 aku sudah bersiap untuk tidur.
Aku mulai merebahkan tubuhku ke ranjang dan mencoba untuk mengundang rasa kantukku dengan memejamkan mata dan membuat tubuhku serileks mungkin.
"Cara," panggil Zach tiba tiba yang membuatku terbangun. Padahal sebentar lagi aku harusnya sudah terjatuh tidur. Argh! Tapi yasudahlah!
"Apa?" Tanyaku kemudian menegakkan badanku. Dia mulai berjalan menuju ke arahku dan ikut bersandar di kepala ranjang tepat di sebelahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Feeling (EDITED)
Любовные романы#854 IN ROMANCE Cara Delevingne sudah mengenal Zach Johnson sejak kecil. Di masa kecil, Cara bukan peminat para lelaki, hanya perempuan tomboi yang tidak terlalu suka bermain dengan perempuan feminim. Di masa dewasanya dia bertemu lagi dengan teman...